63 Peserta Ikuti Seleksi Petugas Haji Daerah di Kemenag Riau
LBH Pers SMSI Riau Siap Dampingi MasyarakatHadapi Masalah Hukum
Prudential Syariah Luncurkan PRUCritical Amanah, Ika Meynita: Memberikan Manfaat Perlindungan Komprehensif
Pekanbaru, Hariantimes.com - PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) meluncurkan produk teranyar yakni PRUCritical Amanah.
Produk PRUCritical Amanah ini memberikan manfaat perlindungan komprehensif untuk resiko penyakit kritis.
"Produk PRUCritical Amanah memberikan perlindungan komprehensif untuk penyakit kritis sejak tahap awal, bebas pembayaran kontribusi sejak terdiagnosis tahap awal dan manfaat akhir kepesertaan sebesar hingga 100 persen santunan asuransi,” sebut Head of Product Management Prudential Syariah, Ika Meynita pada acara PRUCritical Amanah Media Gathering di Pekanbaru, Jumat (06/12/2024).
Turut hadir Chief Distribution Officer Prudential Syariah Herwin Bustaman, Chief Actuary Prudential Syariah Rina Elvi Roza, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru dr Yudhistira Kurnia Sp JP FIHA dan Head of Marketing, Customer, & Corporate Communication Adhi Nugraha Sugiharto.
Manfaat perlindungan penyakit kritis tahap awal, sebut Ika Meynita, produk PRUCritical Amanah memberikan santunan asuransi sebesar 25 persen atau maksimum Rp1 miliar dan peserta juga dibebaskan dari pembayaran sisa kontribusi setelah pengajuan klaim disetujui, sehingga peserta yang terdiagnosis dapat fokus terhadap proses pemulihan. Sedangkan sisa santunan asuransi akan dibayarkan jika peserta kembali terdiagnosis tahap akhir atau ketika terjadi risiko meninggal dunia.
"Produk ini juga menyediakan plan yang memberikan manfaat akhir kepesertaan hingga 100 persen santunan asuransi yang akan diterima peserta pada usia 85 tahun. Manfaat tersebut dapat digunakan untuk kelangsungan hidup di masa depan," katanya.
Ika Meynita menjelaskan, penyakit kritis atau biasa dikenal dengan critical illness adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi medis pasien yang mengakibatkan kritis, kronis, membutuhkan tindakan yang lebih lanjut atau menyebabkan kematian.
Penyakit kritis mulai mengintai di usia produktif. Bahkan menjadi penyebab utama kematian secara global. Di tahun 2023 saja, tercatat 41 juta jiwa meninggal setiap tahun akibat penyakit kritis. Hal ini menekankan urgensi akan perlindungan dari resiko penyakit kritis lebih awal dan menyeluruh. Bahkan di Indonesia, jumlah penyakit kritis terus meningkat sebesar 28% dari Rp23 juta menjadi Rp29 juta kasus di 2023
Adapun rangkaian produk PRUCritical Amanah merupakan bentuk langkah #LebihAwalLebihTenang yang telah disiapkan oleh Prudential Syariah untuk keluarga Indonesia dalam menghadapi risiko hidup atas kondisi penyakit kritis.
Dalam acara peluncuran PRUCritical Amanah, Prudential Syariah bekerja sama dengan Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru yang merupakan bagian dari jaringan PRUPriority Hospitals, untuk menyediakan fasilitas mini medical check-up.
Ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung upaya deteksi dini potensi penyakit kritis sebagai persiapan lebih awal dan mulai dari pencegahan hingga penanganan medis yang tepat.
Sementara itu, Chief Distribution Officer Prudential Syariah Herwin Bustaman mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir penyakit kritis kian banyak menyerang kelompok usia produktif dan menjadi salah satu penyebab utama kematian. Dan Provinsi Riau menjadi salah satu wilayah dengan angka kasus penyakit kritis yang tinggi, meliputi kanker, jantung dan stroke. Prevalensi kanker serviks, berdasarkan pemeriksaan Visual Asam Asetat (IVA), tercatat sebesar 1,1 persen pada perempuan usia 30 hingga 50 tahun.
Selain itu, terdapat 28 kasus dugaan kanker payudara, lebih dari 7.000 kasus stroke, serta 13.981 pasien gagal jantung yang memerlukan perawatan intensif sepanjang tahun lalu.
Mengacu pada data dari World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI, hingga 90% kanker sebenarnya dapat dicegah melalui gaya hidup sehat dan deteksi dini. Bahkan, tingkat kesembuhan kanker bisa mencapai 90% jika terdeteksi sejak dini.(*)
Tulis Komentar