• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Menag: Jangan Diam, Bangun Citra Lembaga Lewat Humas!
Dibaca : 115 Kali
Sambut Kongres Persatuan PWI, Dewan Pers Harap Akhiri Dualisme dan Gugatan
Dibaca : 111 Kali
Dorong Solusi Pemberdayaan Umat, Penaiszawa Kemenag Riau Lakukan Pendampingan Kampung Zakat di Sungai Cina
Dibaca : 188 Kali
Global Sumud Flotilla, AWG Berangkatkan 4 Relawan Berlayar Menembus Blokade Gaza
Dibaca : 182 Kali
Atasi Krisis Limbah dan Kelaparan, LPLH-SDA MUI Luncurkan Program Policy Draft Selamatkan Pangan
Dibaca : 151 Kali

  • Home
  • Opini

Melihat Kehidupan Mayarakat Pesisir di Desa Teluk Papal dalam Prespektif Sosiologi (2)

‘’Ekonomi Mayarakat Masih Memprihatinkan’’

A Kasim
Ahad, 20 Desember 2020 17:58:14 WIB
Cetak
Sampan-sampan nelayan warga suku asli sebagai penopang ekonomi mereka dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

Bengkalis, Hariantimes-com -  Penduduk di daerah pesisir memiliki tingkat ekonomi yang relatif rendah. Karakteristik sosial ekonomi masyarakat pesisir sebagian besar bermata pencaharian disektor kelautan dan perikanan.

Pada umumnya setiap masyarakat menginginkan kondisi kehidupannya berkembang semakin baik. Suatu kehidupan dimana kebutuhan-kebutuhan dapat semakin terpenuhi sehingga ada rasa aman karena tidak lagi dihantui kekhawatiran hari esok, kehidupan yang memberikan iklim kondusif guna aktualisasi diri dan untuk terwujudnya proses relasi sosial yang harmonis dan berkeadilan.

Dengan demikian, apabila kehidupan saat sekarang belum memenuhi kondisi ideal tersebut, selalu ada dorongan untuk melakukan perubahan sebagai bentuk usaha guna mewujudkannya. Demikian juga apabila terdapat realitas yang dianggap menghambat tercapainya kondisi ideal tersebut akan mendorong usaha untuk melakukan perubahan untuk memperbaikinya.

Pada awal kemerdekaan negara yang sedang berkembang, mereka menyadari bahwa dilihat dari kondisi sosial ekonominya, posisi mereka jauh ketinggalan dari negara lain yang dianggap sudah maju. Oleh sebab itu, sangat mengherankan apabila pada era saat ini terdapat pembagian kelompok didalam sebuah negara yaitu adanya perbedaan suku dan ras.

Dalam sebuah kelompok tertentu yaitu salah satunya di daerah masyarakat pesisir menyadari akan ketertinggalannya. Mereka berusaha melakukan upaya untuk mempersempit jarak dengan kelompok lainnya.

Walaupun demikian, dalam upaya tersebut sekalipun tidak menutup pintu terhadap bantuan dari luar, akan tetapi tetap mengedepankan kemandirian. Wujud dari kemandirian tersebut berasal dari kerja keras mereka dalam menunjang ekonomi yaitu dengan tetap mencari penghasilan dari laut.

Berdasarkan prespektif keterbelakangan dan kemandirian tersebut upaya pembangunan masyarakat dilakukan dengan memadukan otoritas dari pemerintah dengan potensi dan partisipasi masyarakat. (Soetomo, 2011 : 37-38).

Dalam dinamika kehidupan masyarakat sosial sering terjadi adanya perkembangan ekonomi yang berdampak pada kehidupan yang semakin individualistis dan atomistis sehingga memperlemah solidaritas sosial dan integrasi sosial.

Solidaritas sosial dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk modal sosial yang berdampak positif bagi pembangunan ekonomi, sebaliknya pembangunan ekonomi melalui tindakan kolektif dalam kehidupan komunitas semakin memperkokoh solidaritas sosial dan integrasi sosial. (Soetomo, 2011 : 39-40)

Masyarakat pesisir Desa Teluk Papal memiliki tingkat ekonomi yang masih standar. Jika dilihat dari penghasilan sebagai seorang nelayan. Mereka merupakan salah satu yang paling unggul. Akan tetapi, penghasilan yang diperoleh tidak di gunakan untuk jangka panjang.

Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang relative dalam tingkat kesejahteraan rendah, maka dalam jangka panjang tekanan sumber daya masyarakat pesisir akan semakin besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pesisir ke depannya.

Masyarakat peisir paling rentan terhimpit berbagai tekanan. Kebutuhan hidup mereka juga tergantung pada iklim, apabila cuaca tidak mendukung dan perkiraan pasang surut air laut yang tidak menentu membuat mereka harus memberhentikan pencaharian mereka sebagai seorang nelayan. Mereka harus menunggu beberapa hari hingga kondisi iklim membaik.(bersambung)

                    


 Editor : a kasim

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Dinamika Munas V IKAL dan Tantangan Tata Kelola Organisasi

Perjuangan untuk Keadilan Ekologis

Krisis PWI Bukan Fitnah, Melainkan Buah Kepemimpinan Hendry

Dr Meyzi: Ini Bukan Hanya Soal Sejarah, Tapi Soal Keadilan Ekologis dan Sosial

Kondisi Keuangan Siak, Menuju Transparansi Hakiki

Paspor Desain Merah Putih Ditunda, Yuldi Yusman: Keputusan Ini Diambil dengan Penuh Pertimbangan dan Tanggung Jawab

Dinamika Munas V IKAL dan Tantangan Tata Kelola Organisasi

Perjuangan untuk Keadilan Ekologis

Krisis PWI Bukan Fitnah, Melainkan Buah Kepemimpinan Hendry

Dr Meyzi: Ini Bukan Hanya Soal Sejarah, Tapi Soal Keadilan Ekologis dan Sosial

Kondisi Keuangan Siak, Menuju Transparansi Hakiki

Paspor Desain Merah Putih Ditunda, Yuldi Yusman: Keputusan Ini Diambil dengan Penuh Pertimbangan dan Tanggung Jawab



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Menag: Jangan Diam, Bangun Citra Lembaga Lewat Humas!
28 Agustus 2025
Sambut Kongres Persatuan PWI, Dewan Pers Harap Akhiri Dualisme dan Gugatan
28 Agustus 2025
Dorong Solusi Pemberdayaan Umat, Penaiszawa Kemenag Riau Lakukan Pendampingan Kampung Zakat di Sungai Cina
28 Agustus 2025
Global Sumud Flotilla, AWG Berangkatkan 4 Relawan Berlayar Menembus Blokade Gaza
28 Agustus 2025
Atasi Krisis Limbah dan Kelaparan, LPLH-SDA MUI Luncurkan Program Policy Draft Selamatkan Pangan
28 Agustus 2025
Dewan Pers akan Hadir Full Team Kawal Jalannya Kongres PWI, Marthen: Persiapan Kami Kini Sudah di Ambang Final
27 Agustus 2025
Tingkatkan Literasi Media, KPI Riau Bekali Siswa SMK Taruna Satria Hadapi Gempuran Informasi
27 Agustus 2025
Polda Riau Musnahkan Narkoba Rp123,7 Miliar Hasil Operasi 3 Bulan
27 Agustus 2025
Prof Harris Arthur Sebut Progam Sekolah Rakyat Putus Mata Rantai Kemiskinan
27 Agustus 2025
KONI Dumai Lepas Tim Persemai Menuju Putaran Nasional Soeratin U-13 di Yogyakarta.
27 Agustus 2025
TERPOPULER +
  • 1 Tidak Menghargai Marwah Negeri Bertuan, Bupati Siak Afni Usulkan Pencabutan Izin PT SSL
  • 2 Tim Verifikasi Kongres PWI Tegaskan Penolakan Berkas Dukungan PDF
  • 3 Penertiban PETI Terus Berlanjut, Kapolda Riau Peringatkan Pelaku Segera Berhenti Lakukan Aktivitas Penambangan Ilegal
  • 4 Hari Juang Polri, Kapolres Dumai: Kepercayaan Masyarakat Modal Utama Kita
  • 5 RUPS PT SPR Tetapkan Ida Yulita Susanti sebagai Dirut dan Yan Dharmadi Jadi Komisaris
  • 6 Perkuat Harmonisasi dan Kolaborasi Gerakan Zakat, FOZ Audiensi dengan Kakanwil Kemenag Riau
  • 7 Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa, UIR Gelar Lomba Reading Challenge
  • 8 Kongres Persatuan PWI 2025 Diikuti 81 Peserta Penuh dan 200 Peninjau
  • 9 DJSN Dukung Penuh Penguatan Literasi Jaminan Sosial Melalui Sektor Pendidikan
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved