Melihat Kehidupan Mayarakat Pesisir di Desa Teluk Papal dalam Prespektif Sosiologi (2)

‘’Ekonomi Mayarakat Masih Memprihatinkan’’


Dibaca: 1903 kali 
Ahad, 20 Desember 2020 - 17:58:14 WIB
‘’Ekonomi Mayarakat Masih Memprihatinkan’’ Sampan-sampan nelayan warga suku asli sebagai penopang ekonomi mereka dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

Bengkalis, Hariantimes-com -  Penduduk di daerah pesisir memiliki tingkat ekonomi yang relatif rendah. Karakteristik sosial ekonomi masyarakat pesisir sebagian besar bermata pencaharian disektor kelautan dan perikanan.

Pada umumnya setiap masyarakat menginginkan kondisi kehidupannya berkembang semakin baik. Suatu kehidupan dimana kebutuhan-kebutuhan dapat semakin terpenuhi sehingga ada rasa aman karena tidak lagi dihantui kekhawatiran hari esok, kehidupan yang memberikan iklim kondusif guna aktualisasi diri dan untuk terwujudnya proses relasi sosial yang harmonis dan berkeadilan.

Dengan demikian, apabila kehidupan saat sekarang belum memenuhi kondisi ideal tersebut, selalu ada dorongan untuk melakukan perubahan sebagai bentuk usaha guna mewujudkannya. Demikian juga apabila terdapat realitas yang dianggap menghambat tercapainya kondisi ideal tersebut akan mendorong usaha untuk melakukan perubahan untuk memperbaikinya.

Pada awal kemerdekaan negara yang sedang berkembang, mereka menyadari bahwa dilihat dari kondisi sosial ekonominya, posisi mereka jauh ketinggalan dari negara lain yang dianggap sudah maju. Oleh sebab itu, sangat mengherankan apabila pada era saat ini terdapat pembagian kelompok didalam sebuah negara yaitu adanya perbedaan suku dan ras.

Dalam sebuah kelompok tertentu yaitu salah satunya di daerah masyarakat pesisir menyadari akan ketertinggalannya. Mereka berusaha melakukan upaya untuk mempersempit jarak dengan kelompok lainnya.

Walaupun demikian, dalam upaya tersebut sekalipun tidak menutup pintu terhadap bantuan dari luar, akan tetapi tetap mengedepankan kemandirian. Wujud dari kemandirian tersebut berasal dari kerja keras mereka dalam menunjang ekonomi yaitu dengan tetap mencari penghasilan dari laut.

Berdasarkan prespektif keterbelakangan dan kemandirian tersebut upaya pembangunan masyarakat dilakukan dengan memadukan otoritas dari pemerintah dengan potensi dan partisipasi masyarakat. (Soetomo, 2011 : 37-38).

Dalam dinamika kehidupan masyarakat sosial sering terjadi adanya perkembangan ekonomi yang berdampak pada kehidupan yang semakin individualistis dan atomistis sehingga memperlemah solidaritas sosial dan integrasi sosial.

Solidaritas sosial dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk modal sosial yang berdampak positif bagi pembangunan ekonomi, sebaliknya pembangunan ekonomi melalui tindakan kolektif dalam kehidupan komunitas semakin memperkokoh solidaritas sosial dan integrasi sosial. (Soetomo, 2011 : 39-40)

Masyarakat pesisir Desa Teluk Papal memiliki tingkat ekonomi yang masih standar. Jika dilihat dari penghasilan sebagai seorang nelayan. Mereka merupakan salah satu yang paling unggul. Akan tetapi, penghasilan yang diperoleh tidak di gunakan untuk jangka panjang.

Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang relative dalam tingkat kesejahteraan rendah, maka dalam jangka panjang tekanan sumber daya masyarakat pesisir akan semakin besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pesisir ke depannya.

Masyarakat peisir paling rentan terhimpit berbagai tekanan. Kebutuhan hidup mereka juga tergantung pada iklim, apabila cuaca tidak mendukung dan perkiraan pasang surut air laut yang tidak menentu membuat mereka harus memberhentikan pencaharian mereka sebagai seorang nelayan. Mereka harus menunggu beberapa hari hingga kondisi iklim membaik.(bersambung)