PILIHAN
+
3.538 Visa Jemaah Haji Riau telah Diterbitkan
Dibaca : 146 Kali
Saat di Embarkasi Batam, Jemaah Haji Terima Uang Saku Rp3.187.500
Dibaca : 143 Kali
Sang Penolong
Dibaca : 250 Kali
Pasca PSU, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
Dibaca : 154 Kali
Dosen Prodi HI UIR PKM di SMA Negeri 2 Tanjung Balai Karimun

Ketua Tim Artha Yudilla SIP MA serta Dr Rendi Prayuda SIP MSi dan Rio Sundari SIP MA.
Pekanbaru, Hariantimes.com - Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islama Riau (UIR) melakukan Pengabdan Kepada Masyarakat (PKM) di SMA Negeri 2 Tanjung Balai Karimun.
Pengabdian ini merupakan salah satu bentuk pengamalan catur dharma perguruan tinggi. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi pengenalan demokrasi di sekolah khususnya, di SMA Negeri 2 Tanjung Balai Karimun.
"Memiliki sikap demokratis adalah salah satu cara terbaik untuk hidup bahagia dan damai dalam masyarakat modern. Demokrasi adalah salah satu cara yang paling diterima untuk mengatur sistem di dunia modern kita. Pada kasus ini, pendidikan demokrasi dan membangun lingkungan yang demokratis di sekolah sangat penting bagi siswa, guru dan administrator," terang Ketua Tim Artha Yudilla SIP MA serta Dr Rendi Prayuda SIP MSi dan Rio Sundari SIP MA.
Menurut Artha Yudilla, mengajar perilaku dan sikap demokratis dan manajemen yang demokratis di sekolah sangat penting. Karena perolehan demokratis ini akan menjadi contoh yang baik untuk kehidupan siswa di masa depan. Karena semua alasan ini, salah satu tugas terpenting sekolah seharusnya membantu siswa untuk menyadari nilai-nilai demokrasi. Kegiatan pendidikan di sekolah juga sangat luar biasa penting untuk membangun budaya demokratis di sekolah.
"Memiliki sikap demokratis adalah salah satu cara terbaik untuk hidup bahagia dan damai dalam masyarakat modern. Demokrasi adalah salah satu cara yang paling diterima untuk mengatur sistem di dunia modern kita. Pada kasus ini, pendidikan demokrasi dan membangun lingkungan yang demokratis di sekolah sangat penting bagi siswa, guru dan administrator," terang Ketua Tim Artha Yudilla SIP MA serta Dr Rendi Prayuda SIP MSi dan Rio Sundari SIP MA.
Menurut Artha Yudilla, mengajar perilaku dan sikap demokratis dan manajemen yang demokratis di sekolah sangat penting. Karena perolehan demokratis ini akan menjadi contoh yang baik untuk kehidupan siswa di masa depan. Karena semua alasan ini, salah satu tugas terpenting sekolah seharusnya membantu siswa untuk menyadari nilai-nilai demokrasi. Kegiatan pendidikan di sekolah juga sangat luar biasa penting untuk membangun budaya demokratis di sekolah.
"Perilaku administrator, guru, keluarga, siswa dan program pendidikan mengambil peran penting selama proses ini. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan seminar berupa sosialisasi makna dan peran serta bagaimana implementasi demokrasi di sekolah. Sehingga, kegiatan baik akademik maupun non akademik dapat berjalan secara demokratis dan masalah yang muncul di lingkungan sekolah maupun luar sekolah dapat diselesaikan secara demokratis," ulas Artha Yudill.
Dijelaskannya, pengenalan implementasi nilai-nilai demokrasi di sekolah ini dimulai dengan pembelajaran. Dimana betapa pentingnya demokrasi untuk diterpakan dalam kehidupan sehairi-hari dimulai dari hal yang paling sederhana. Untuk lingkungan sekolah misalnya, pemilihan struktur organisasi kelas seperti ketua kelas, wakil, sekretaris dan bendahara. Pemilihan harus dilakukan secara transparan. Begitu juga dengan pengaturan jadwal piket dan kegiatan kelas lainnya.
"Peran aktif semua pihak mulai dari siswa, guru dan staf di kalangan sekolah sangat dibutuhkan. Khususnya untuk guru, pengamalan nilai-nialai demokrasi dalam mengajar sangat diperlukan. Penerapaan metode dua arah yang membuka ruang partisipasi aktif untuk siswa bertanya dan juga menjawab pertanyaan merupakan bentuk dari metode pengajaran yang demokratis. Jadi pembelajaran tentang demokrasi tidak terhenti di mata pelajaran kewarganegaraan saja tanpa implementasi langsung. Siswa juga bisa menyampaikan aspirasinya melalui organisasi siswa intra sekolah atau dikenal dengan OSIS diamana perwakilannya dipilih langsung oleh siswa dengan tujuan bisa menyalurkan kepentingan siswa baik akademik maupun non akademik yang didampingi nantinya oleh guru pembimbing OSIS," papar Artha Yudilla.
Untuk penerapan demokrasi di SMA Negeri 2 Tanjung Balai Karimun sendiri, sebut Artha Yudilla, sudah cukup baik. Dibuktikan dengan adanya kotak surat suara setiap kali diadakannya pemilihan struktur kelas serta adanya peran aktif guru Bimbingan Konseling (BK) sebagai pengengah jika terjadi konflik antar siswa.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Tanjung Balai Karimun, Tuti Sundari mengatakan, kegiatan sosisalisasi ini memang sangat diperlukan untuk membuaka mata generasi muda akan perlunya penerapan nilai-nilai demokrasi, khususnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pengabdian ditutup dengan pegisian kuesioner terkait tingkat kepuasan yang dirasakan siswa akan program pengabdian ini, dan hasilnya menunjukkan angka maksimal atau sangat puas.(*)
Tulis Komentar