• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban
Dibaca : 181 Kali
Sambut PWI dan SMSI, Dr Afni Berharap Dukungan untuk Siak Hebat dan Bermartabat
Dibaca : 167 Kali
Dari Wartawan Jadi Bupati, Banyak Harapan yang Disematkan pada Afni Zulkifli
Dibaca : 174 Kali
Kunni Masrohanti Dipercaya Kemenbud Gelar Festival Seni Budaya Melayu Riau
Dibaca : 229 Kali
Gebyar Sholawat Dihadiri Ribuan Santri, Dr Afni: Mari Kita Bangun Siak Ini Sama-Sama
Dibaca : 167 Kali

  • Home
  • Opini

Sang Penolong

Zulmiron
Ahad, 20 April 2025 20:14:04 WIB
Cetak

Oleh: Syaukani Al Karim (Sastrawan dan budayawan Riau dan Ketua Umum DPH LAMR Kabupaten Bengkalis)

NAMANYA bukan Tengku Kamariah, bukan pula Tengku Agung Sultanah Latifah. Dia bukan keturunan bangsawan,  hanya seorang perempuan jelata. 

Dia tumbuh dalam  keluarga yang terbilang “paria” secara ekonomi. Kondisi itu memacu dirinya untuk bergerak maju, dan berjuang memperbaiki keadaan. Meski bukan bangsawan, namun Dia sepertinya mewarisi semangat dua orang perempuan penting,  dalam sejarah kerajaan Siak Sri Inderapura itu.

Dari Tengku Kamariah, Dia sepertinya belajar, tentang bagaimana mencintai tanah yang memberikannya kehidupan. Belajar tentang mental seorang pejuang, dan keridhaan sorang isteri.  Kita tahu, Tengku Kamariah, bahu-membahu mendampingi suami dalam perang melawan kerajaan Johor, yang merupakan tanah kelahirannya, melawan ayah, abang, dan kakak sendiri, demi kecintaan kepada suami dan tanah Siak.

Baca Juga :
  • KPU Siak Tetapkan Dr Afni-Syamsurizal Sebagai Bupati Terpilih
  • MK Tolak Gugatan Sugianto, Afni-Syamsurizal Tetap Bupati dan Wakil Bupati Siak Terpilih
  • Drama Pilkada Siak Usai, Afni: Mari Kita Bersatu dan Berkolaborasi

Dari Tengku Agung Sultanah Latifah, Dia sepertinya belajar tentang semangat kemajuan dan keinginan memperbaiki negeri. Apa yang telah dilakukan Tengku Agung Sultanah Latifah, dengan mendirikan Sultanah Latifah School, telah menginspirasi dan memberinya keyakinan, bahwa seorang perempuan, yang tak mustahil pula adalah dirinya, dapat membuat negeri Siak, menjadi negeri yang maju, kuat, dan penuh harapan.

Namanya bukan Tengku Kamariah, dan bukan pula Tengku Agung Sultanah Latifah. Di tengah segala keterbatasannya, Dia, terus membekali diri dengan ilmu, karena Dia percaya bahwa hanya dengan pengetahuan, segala sesuatu akan sampai pada tujuan.

Dia juga meningkatkan diri dengan menulis dan kelihaian literasi, karena Dia pastilah sangat paham dengan ungkapan “verba volant scripta manent”, atau mengetahui ungkapan Melayu yang menyebut bahwa “manusia mati meninggalkan nama”, atau telah memahami pandangan pilsuf Francis Bacon: Usia manusia pendek, tapi manusia dapat memperpanjangnya melalui karya. 

Namanya bukan Tengku Kamariah, dan bukan pula Tengku Agung Sultanah Latifah. Ketika Namanya mulai disebut dalam kontestasi kepemimpinan Siak, banyak yang memuji, dan tak sedikit pula yang mencibir. Dalam sebuah diskusi menjelang petang merembang di cafe “bandar gemintang” [star city], seorang sahabat mengatakan bahwa Dia belum waktunya untuk muncul, karena tembok politik masih terlalu kuat untuk bisa Dia robohkan. Jika Dia gagal, bisa berpengaruh pada karirnya di masa datang.

Kemunculannya dipandang sebagai melawan takdir. Aku tak sependapat dengan itu, karena semua tembok dapat dihancurkan, seperti halnya tembok Konstatinopel di Romawi Timur. Tak ada pula konsep melawan takdir, yang ada adalah bahwa setiap kita berjuang membuat kurva takdir masing-masing.

Namanya bukan Tengku Kamariah dan bukan pula Tengku Agung Sultanah Latifah. Dia menyimak dan menafsir keadaan. Membaca dirinya penuh seluruh, sambil berkelana dalam lorong kisah tentang eksistensi perempuan dalam perjalanan sejarah Siak.

Akhirnya Dia sampai pada sebuah pintu makrifat, bahwa kekuatan utama dari Tengku Kamariah, Tengku Agung Sultanah Latifah, dan juga dirinya, adalah keperempuanannya. Mereka bertiga adalah perempuan, dan perempuan berakar pada kata “empu”, yang bermakna kreator, pengasuh, pemelihara, dan pemulia kehidupan.

Sebagai perempuan dia paham, bahwa dia memiliki kekuatan yang penuh untuk menaklukkan kerasnya kehidupan. Perempuan memang ditakdirkan untuk mementahkan kemustahilan.

Ketika banyak orang meragukan kemampuannya bertarung dalam dunia yang dianggap sangat lelaki, agresif, kejam dan anomi, yaitu politik, Dia memutuskan untuk terus maju.

Dia sepertinya sangat sadar dengan kekuatan dan keranggiannya sendiri. Mungkin dalam hati kecilnya berkata: “Jika kami dapat menyimpan lelaki dalam  rahim dan menghidupinya selama sembilan bulan sepuluh hari, maka kami dapat pula mengalahkannya dalam sebuah pertempuran.”

Saya ingat sebuah kalimat dari bhiksu sastra Hasan Junus, dalam karyanya Burung Tiung Seri Gading, tentang kehebatan perempuan: “Rahasia perempuan gelap bagi lelaki, sebaliknya rahasia lelaki terang bagi perempuan, dan di mata seorang lelaki yang paling garang sekalipun, membayang wajah seorang perempuan”. Dia  sepertinya menyadari itu, bahwa perempuan memenuhi segala unsur “asnaf” politik untuk kuat, untuk bertarung, untuk menang, untuk dirindui dan dicintai.

Namanya bukan Tengku Kamariah, dan bukan pula Tengku Agung Sultanah Latifah. Tapi sebagai perempuan, Dia, sepertinya telah memahami dengan baik, makna  dari kata Cherchez la Femme.  Kalimat Alexandre Dumas [1802-1870], dalam Mohicans of Paris itu, pastilah sudah diselaminya dalam-dalam. Dia, barangkali juga sudah  lama mafhum bagaimana kekuatan seorang perempuan, seperti perempuan  Anne Boleyn [1501-1536] yang mengubah peta kekristenan Eropa dan tradisi monarkhi  Kerajaan Inggris.

Dia juga sadar, bagaimana dengan kecerdasannya, Cleopatra, berhasil menggetarkan Romawi dan memecah-belah triumvirat, atau tentang perempuan Aisyah yang memimpin segugusan lelaki, dalam Ma’rakat al-Jamal [perang unta]. Dia pasti telah mempelajari itu.

Namanya bukan Tengku Kamariah, dan bukan pula Tengku Agung Sultanah Latifah. Namun Dia, memutuskan maju bertarung. Dia maju bukan dengan tempik sorak, melainkan dengan ketajaman senyum, dengan gempita empati, riuh kesahajaan, dan ketinggian akalbudi.

Berbekal semangat, kelembutan, dan doa ibunya, dia mengayak Siak, meninggikan harapan di pucuk-pucuk kemegahan istana, menghilirkan cita-citanya pada arus Sungai Jantan, menjawab setiap hati yang bertanya, dan mengaransemen setiap denting rindu rakyat, menjadi melodi baru yang dapat mencabik-cabik mimpi. Dia berhasil mengokah kesadaran, bahwa masa depan Siak, akan tersulam dengan menenun kembali benang-benang harapan yang terkoyak.

Namanya bukan Tengku Kamariah, dan bukan pula Tengku Agung Sultanah Latifah. Dia, akhirnya memenangkan pertempuran. Ketika orang-orang coba menafikannya, Dia menghadapinya dengan cara seorang perempuan yang ibu: menenangkan, meneduhkan, dan menawarkan keyakinan. Kemenangan ada padanya, pada nilai, ketulusan, dan cara perjuangannya, bukan sekedar pada angka-angka di papan penjumlahan.

Namanya bukan Tengku Kamariah, dan bukan pula Tengku Agung Sultanah Latifah. Kini, Dia, menjadi pemimpin negeri istana itu. Sudah saatnya rakyat Siak bergandeng-tangan dengannya, menjemput Siak baru yang gagah namun tak jumawa, dengan membawa tepak cinta. Rakyat Siak harus menjadi sokong yang tidak membawa rebah. Selebihnya mari  berdoa agar Dia dapat menjadi menjadi penolong dalam kehidupan masyarakat dan bagi kemuliaan negeri. 

Meski dia bukan Tengku Kamariah, dan bukan pula Tengku Agung Sultanah Latifah, namun dia, berpotensi menjadi pelayan dan penolong yang baik, karena sejatinya dia bernama Afni: Seorang Penolong. Sebuah nama yang juga dipakai oleh Muhammad Al Fatih [Avni] ketika meninggikan kejayaan Turki Usmani. Insya Allah, bersama dukungan masyarakat Siak, Dia, akan dapat menjadi Afni yang ‘menjadi”. Wallahu a’lam bissawab.(*)
 


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Kibarkan Bendera SMSI di Bengkalis, Erwin: Kami Siap Bekerja, Bersinergi dan Berkolaborasi Bangun Daerah

Dua Jempol untuk Firdaus, Suara Daerah Menggema di Dunia

Ketidakrelaan Perempuan Memimpin Siak?

Amicus Curiae dan Keadilan Substantif

PBB Migas dan Perannya Bagi Daerah

Konspirasi Politik Dibalik Penolakan Revisi UU TNI, Kepentingan atau Demokrasi?

Kibarkan Bendera SMSI di Bengkalis, Erwin: Kami Siap Bekerja, Bersinergi dan Berkolaborasi Bangun Daerah

Dua Jempol untuk Firdaus, Suara Daerah Menggema di Dunia

Ketidakrelaan Perempuan Memimpin Siak?

Amicus Curiae dan Keadilan Substantif

PBB Migas dan Perannya Bagi Daerah

Konspirasi Politik Dibalik Penolakan Revisi UU TNI, Kepentingan atau Demokrasi?



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban
05 Juni 2025
Sambut PWI dan SMSI, Dr Afni Berharap Dukungan untuk Siak Hebat dan Bermartabat
05 Juni 2025
Dari Wartawan Jadi Bupati, Banyak Harapan yang Disematkan pada Afni Zulkifli
05 Juni 2025
Kunni Masrohanti Dipercaya Kemenbud Gelar Festival Seni Budaya Melayu Riau
05 Juni 2025
Gebyar Sholawat Dihadiri Ribuan Santri, Dr Afni: Mari Kita Bangun Siak Ini Sama-Sama
04 Juni 2025
Ajak Tamu Undangan Makan Beghanyut, Dr Afni: Menu yang Ditawarkan Autentik Khas Melayu Siak
04 Juni 2025
Sempena HUT ke-241 Pekanbaru, Wawako Buka Penyuluhan Anti-Narkoba dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
04 Juni 2025
Dr Afni Z-Syamsurizal Resmi Dilantik sebagai Bupati dan Wabup Siak periode 2025-2030
04 Juni 2025
Jelang Keberangkatan ke Arafah, Oncu Buang Ahmad Wafat di RS King Faisal Mekkah
04 Juni 2025
Diskusi Jurnalistik PWI Siak, Narasumber Bagikan Tips Hadapi Oknum Wartawan di Sekolah
03 Juni 2025
TERPOPULER +
  • 1 SK Pelantikan Bupati dan Wabup Siak Periode 2025-2030 Dr Afni Z-Syamsurizal Sudah Diteken Mendagri
  • 2 Tim Transisi di Pemkab Siak Mulai Bekerja, Berikut 10 Pesan Khusus Bupati Siak Terpilih Dr Afni
  • 3 Tiga Calon Rektor UIR Periode 2025-2029 Resmi Ditetapkan Usai Penetapan Penjaringan Rapat Senat
  • 4 Mengukir Jalan Menuju Puncak, Admiral dan Harapan Baru UIR
  • 5 SMSI Pusat Serahkan Anugerah Sahabat Pers ke Dr Bagus Santoso dan Dr Afni Z
  • 6 Suarakan Riau Jadi Daerah Istimewa di Senayan, Abdul Hamid: Mari Kita Semua Bersama-Sama Mendukung
  • 7 Apdesi Riau-Kejati Bangun Sinergitas Penguatan Tata Kelola Pemdes
  • 8 Hendry dan Zulmansyah Sepakat Kongres PWI Digelar Paling Lambat Agustus 2025
  • 9 Mudahkan Komunikasi Jamaah di Tanah Suci, Indosat Hadirkan Paket IM3 SimpelRoam Haji
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved