PILIHAN
+
5.708 Mahasiswa Baru Padati Gor Volly Ikuti PKKMB UIR 2024
Dibaca : 186 Kali
Buru Cadangan Minyak Baru, PHR Lakukan Survei Seismik 3D di Siak
Dibaca : 182 Kali
Melalui AI yang Berdaulat, Indosat Persembahkan Banking AI Day
Dibaca : 177 Kali
Sebelum Memasuki Fase PPDB
Komisi V DPRD Riau Hearing dengan 10 Kepala SMAN Pekanbaru
Komisi V DPRD Riau foto bersama 10 Kepala SMAN Pekanbaru, Senin (09/03/20).
Pekanbaru, Hariantimes.com - Komisi V DPRD Riau hearing dengan 10 Kepala SMAN Pekanbaru, Senin (09/03/2020).
Pertemuan ini untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan saat Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB).
"Sebelum memasuki fase PPDB, kita mencoba mengiventarisir persoalan. Ini juga bagian dari dukungan kita dalam mewujudkan visi misi Gubernur," ujar Ketua Komisi V DPRD Riau Eddy M Yatim SSos MSi.
Tampak hadir pada kesempatan itu anggota Komisi V DPRD Riau Hj Mira Roza, Kasir ST, Sulastri SSos MH, dr Hj Arnita Sari, Ade Rahmat dan Muhamad Aulia.
Pertemuan dengan 10 Kepala SMAN Kota Pekanbaru ini, sebut Eddy M Yatim, merupakan langkah awal dalam menginventarisir persoalan sebelum rapat kerja dengan Dinas pendidikan (Disdik). Dan ntuk selanjutnya disampaikan ke Gubernur.
Adapun akar persoalan selama ini, beber Eddy M Yatim, di antaranya sarana dan prasarana, Pergub bagi siswa kurang mampu turunan dari Permendikbud dan kurangnya sosialisasi PPDB.
"Salah satu titik lemah PPDB dengan sistim zonasi, yakni tidak seimbangnya sarana pendidikan dengan jumlah siswa sekolah," sebut Politisi Demokrat ini.
Dii Kecamatan Tampan, ungkap Eddy M Yatim, jumlah penduduknya sangat padat. Sementara sarana pendidikan sangat terbatas. Alhasil, siswa pun tak bisa tertampung.
"Jadi usulan yang disampaikan tadi harus ada penambahan RKB, Unit sekolah baru. Itu yang diinginkan para kepsek," ucapnya seraya mencontohkan, salah satu sekolah misalnya daya tampungnya hanya 300 siswa. Sementara yang mendaftar mencapai 1.000. Praktis dengan kuota terbatas itu, calon siswa tadi terbuang. Dan sejauh ini, pihaknya belum memperoleh data siswa lulusan SMP setiap tahun dari Disdik.
"Sebenarnya dari data itu, kita bisa memperkirakan kebutuhan ruang kelas. Berapa banyak siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke SMAN dan SMA swasta. Ini yang belum ada darj Disdik," katanya.
Terkait adanya siswa tempatan yang terkesan malas, bahkan sampai dijemput ke rumahnya oleh pihak sekolah dengan sistim zonasi, Eddy mengatakan, hal tersebut menjadi bahan masukan bagi dewan.(*)
Tulis Komentar