• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Gencarkan Patroli C3, Regu Pleton Standby Polres Siak Sasar Objek Vital dan Daerah Rawan Karhutla
Dibaca : 164 Kali
Wako Pekanbaru Serahkan Sapi Qurban Bantuan Presiden RI ke Warga RW 04 Sri Meranti
Dibaca : 180 Kali
Selama Pelantikan Bupati dan Wabup Siak, PLN Sukses Amankan Pasokan Listrik
Dibaca : 197 Kali
Shalat Idul Adha di Tasik Betung, Dr Afni: Kita akan Bangun Kampung-Kampung yang Jauh dari Pusat Kecamatan
Dibaca : 194 Kali
Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban
Dibaca : 259 Kali

  • Home
  • Opini

Pola Rekrutment Pengacara vs Pola Rekrutment Dokter Ibarat Siang dan Malam

Zulmiron
Kamis, 14 Juli 2022 12:18:41 WIB
Cetak
Abdul Heris Rusli/Lawyer AHR & Partners Law Firm.

Oleh: Abdul Heris Rusli/Lawyer AHR & Partners Law Firm

Untuk menjadi seorang dokter harus menempuh jalan yang panjang dan berliku. Diawali dari masuk ke SMA favorite yang harus memiliki nilai jauh diatas rata rata.  Jika telah lulus SMA juga harus memiliki nilai 10 besar di sekolah artinya jauh diatas nilai rata rata. Jika diterima di Fakultas Kedokteran maka dia juga harus belajar dengan keras dan jika perlu buku buku berada disekitar tempat tidurnya. Tidak sampai disitu jika telah selesai studi di fakuktas kedokteran selama 4 tahun dia juga harus mengikuti koas atau dokter muda selama 2 tahun, setalah itu masih banyak lagi yang harus di jalani sehingga dia barulah bisa dilantik menjadi seorang dokter dan diambil sumpahnya sebagai seorang dokter. Apa arti dilantik dan diambil sumpahnya menjadi seorang dokter ? Artinya adalah dia bertanggung jawab penuh terhadap profesinya baik dari sisi keilmuan dan keahlian maupun tanggung jawabnya kepada kemanusiaan dan yang utama kepada Tuhan yang maha kuasa.  Dengan begitu kita sangat menaruh hormat kepada seorang dokter karena profesinya memang penuh tanggung jawab demi kesembuhan pasiennya. demikianlah secara singkat proses seseorang menjadi seorang dokter, jika ada yang kurang mohon maaf karena saya hanya mengamati dari luar.

Tapi untuk menjadi seorang Advokat apakah serumit menjadi seorang dokter ? 
Karena saya seorang advokat saya bisa pastikan tidak.
Untuk jadi seorang advokat pertama harus masuk fakultas hukum dengan nilai yang tidak disyaratkan harus 10 besar. Fakultas hukum dengan akreditasi apa saja tidak menjadi masalah yang penting lulus dan menyandang gelar sarjana hukum. Selanjutnya berapa tahun dia menjalani studi di fakultas hukum juga tidak masalah, bahkan dengan nilai IPK berapa saja tidak masalah.  Setelah itu dia harus mengikuti pelatihan advokat atau PKPA yang sekarang diselenggarakan oleh banyak organisasi advokat bahkan di iklankan agar menarik. Setelah melalui Pelatihan PKPA maka dia harus mengikuti magang selama 2 tahun dikantor advokat yang telah memiliki pengalaman.  Dimana proses magang selama dua tahun ini juga banyak menuai kritik terutama apakah benar dia magang dua tahun, kok gak magang tapi udah bisa dilantik dan banyak lagi kritik kritik dan persoalan lain seputar magang.

Adalagi persoalan lain yaitu, untuk menjadi advokat tidak hanya anak anak muda yang diizinkan menjadi Advokat, bahkan orang yang telah pensiunpun bisa mengikuti proses pelatihan dan magang serta dilantik menjadi pengacara asalkan ada ijazah sarjana hukumnya.

Setelah itu maka pengacara bisa dilantik dan diambil sumpahnya. Dan dapat berpraktek sebagai seorang advokat.

Nah, dari dua profesi diatas maka terlihat sungguh jauh perbedaan ibarat siang dan malam proses rekrutmen untuk menjadi advokat dan menjadi dokter.

Masyarakat bahkan jarang mendengar dokter yang melanggar kode etik, karena dokter memang sangat ketat akan prosesnya menjadi seorang dokter sementara disisi lain, masyarakat masih disuguhkan dengan pemberitaan pemberitaan etika buruk seorang advokat. Bahkan di media sosial dipenuhi oleh konten prilaku buruk advokat yang tentu saja merusak kode etik advokat yang selalu memproklamirkan diri profesi terhormat ( officium nobile ).  
Jika dulu kita masih mendengar advokat advokat tangguh rela mati demi keadilan seperti Alm Yap, Almarhum Buyung. Tapi sekarang kita hanya melihat advokat di media sosial yang melecehkan sendiri profesinya. Memeras klienya, mengancam klienya, menggugat klienya. Bahkan dibayar dengan mengawini klienya. Astaga.

Saya bermimpi suatu saat pada zamannya Daffa menjadi Advokat nanti, Advokat sama dengan dokter. Dia amat dihargai dan dihormati di tengah tengah masyarakat. Menjadi pengayom keadilan. menjadi penjuang keadilan, bukan hanya pejuang kemewahan. Bukan hanya pemburu dolar.(*)

Rabu, 13 Juli 2022
AHR


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Kibarkan Bendera SMSI di Bengkalis, Erwin: Kami Siap Bekerja, Bersinergi dan Berkolaborasi Bangun Daerah

Dua Jempol untuk Firdaus, Suara Daerah Menggema di Dunia

Ketidakrelaan Perempuan Memimpin Siak?

Amicus Curiae dan Keadilan Substantif

Sang Penolong

PBB Migas dan Perannya Bagi Daerah

Kibarkan Bendera SMSI di Bengkalis, Erwin: Kami Siap Bekerja, Bersinergi dan Berkolaborasi Bangun Daerah

Dua Jempol untuk Firdaus, Suara Daerah Menggema di Dunia

Ketidakrelaan Perempuan Memimpin Siak?

Amicus Curiae dan Keadilan Substantif

Sang Penolong

PBB Migas dan Perannya Bagi Daerah



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Gencarkan Patroli C3, Regu Pleton Standby Polres Siak Sasar Objek Vital dan Daerah Rawan Karhutla
07 Juni 2025
Wako Pekanbaru Serahkan Sapi Qurban Bantuan Presiden RI ke Warga RW 04 Sri Meranti
06 Juni 2025
Selama Pelantikan Bupati dan Wabup Siak, PLN Sukses Amankan Pasokan Listrik
06 Juni 2025
Shalat Idul Adha di Tasik Betung, Dr Afni: Kita akan Bangun Kampung-Kampung yang Jauh dari Pusat Kecamatan
06 Juni 2025
Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban
05 Juni 2025
Sambut PWI dan SMSI, Dr Afni Berharap Dukungan untuk Siak Hebat dan Bermartabat
05 Juni 2025
Dari Wartawan Jadi Bupati, Banyak Harapan yang Disematkan pada Afni Zulkifli
05 Juni 2025
Kunni Masrohanti Dipercaya Kemenbud Gelar Festival Seni Budaya Melayu Riau
05 Juni 2025
Gebyar Sholawat Dihadiri Ribuan Santri, Dr Afni: Mari Kita Bangun Siak Ini Sama-Sama
04 Juni 2025
Ajak Tamu Undangan Makan Beghanyut, Dr Afni: Menu yang Ditawarkan Autentik Khas Melayu Siak
04 Juni 2025
TERPOPULER +
  • 1 Stikes Tengku Maharatu Wisuda 322 Lulusan. Sunarti: Segera Lengkapi Agar Kampus Ini Jadi Universitas
  • 2 SK Pelantikan Bupati dan Wabup Siak Periode 2025-2030 Dr Afni Z-Syamsurizal Sudah Diteken Mendagri
  • 3 Tim Transisi di Pemkab Siak Mulai Bekerja, Berikut 10 Pesan Khusus Bupati Siak Terpilih Dr Afni
  • 4 Serangan Jantung, Jemaah BTH-08 Reni Maifida Zainal Muhammad Wafat di Mekkah
  • 5 Tiga Calon Rektor UIR Periode 2025-2029 Resmi Ditetapkan Usai Penetapan Penjaringan Rapat Senat
  • 6 Mengukir Jalan Menuju Puncak, Admiral dan Harapan Baru UIR
  • 7 SMSI Pusat Serahkan Anugerah Sahabat Pers ke Dr Bagus Santoso dan Dr Afni Z
  • 8 Suarakan Riau Jadi Daerah Istimewa di Senayan, Abdul Hamid: Mari Kita Semua Bersama-Sama Mendukung
  • 9 Apdesi Riau-Kejati Bangun Sinergitas Penguatan Tata Kelola Pemdes
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved