3.538 Visa Jemaah Haji Riau telah Diterbitkan
Saat di Embarkasi Batam, Jemaah Haji Terima Uang Saku Rp3.187.500
Sang Penolong
Pasca PSU, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
1.170 Balita di Meranti Menderita Stunting

Meranti, Hariantimes.com - Dari hasil pendataan pihak Dinas Kesehatan Meranti, saat ini sebanyak 1.170 Balita di Meranti menderita Stunting atau 12 persen dari total Balita se Kabupaten Meranti.
Meski secara angka tergolong cukup besar, namun jumlah Balita penderita Stunting di Meranti masih dibawah rata-rata Nasional yang mencapai 30.8 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Meranti dr Roswita menungkapkan, jumlah Stunting terbesar di Meranti tersebar di 24 desa dari 103. Di antaranya Pelantai, Sungai Tohor Barat dan lainnya. Namun untuk yang tertinggi berada di Desa Tanjung Dahrul Takzim Kecamatan Tebing Tebing Tinggi Barat dengan jumlah balita penderita mencapai 30 persen.
"Angka Stunting di Meranti mencapai 12 persen masih jauh dibawah rata-rata Nasional yang mencapai 30.8 persen. Artinya, masih diposisi aman. Meski begitu, masalah ini perlu ditangani dengan serius agar dapat ditekan dan tidak terjadi penambahan," jelas Roswita saat menghadiri dan membuka acara Pertemuan dan Pencegahan Penurunan Stunting Lintas Sektor, di Ballroom Hotel AKA Meranti, Selatpanjnag, Kamis (05/12/2019).
Kadiskes menyampaikan, masalah Stunting di Indonesia mendapat perhatian serius dari Pemerintan Pusat untuk dituntaskan. Tak tanggung-tanggung, untuk penanganan masalah ini langsung dipimpin Wakil Presiden RI.
Untuk mendukung program ini, katanya, Pemerintan Pusat pun menganggarkan dana miliaran rupiah untuk dikucurkan di tahun 2020 mendatang. Dana ini dititipkan dibeberapa OPD terkait. Salah satunya Dinas Kesehatan Meranti.
"Untuk Dinas Kesehatan di tahun 2020 kita diberikan dana Rp1.5 miliar. Belum lagi OPD terkait lainnya," sebut Kadiskes dr Roswita.
Menurut Roswita, upaya yang akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Meranti untuk menuntaskan masalah Stunting di Meranti adalah dengan pembentukan Tim Satgas berkoordinasi dengan OPD/Dinas terkait, pihak Desa, Kecamatan serta Kader Posyandu untuk melakukan pendataan dan penanganan cepat. Adapun strategi penanganan akan difokuskan pada Desa-Desa yang memiliki angka Stunting diatas 20 persen.
"Untuk desa-desa yang memilik angka Stunting di atas 20 persen, akan kita lakukan intervensi. Sehingga masalah Stunting dapat segera dituntaskan," ujar Roswita.
Locus Penuntasan Stunting
Letak Meranti yang berada di kawasan perbatasan atau strategis nasional, membuat daerah ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat.
Untuk itu, Pemerintah Pusat telah menetapkan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai salah satu Lokus (lokasi) penuntasan masalah Stunting di Indonesia.
Bahkan, keinginan Pemerintah Pusat untuk menuntaskan masalah Stunting di Indonesia ini sangat sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti.
Sekda Meranti H Yulian Norwis SE MM mengatakan, saat ini Pemkab Meranti telah membentuk Satgas mulai dari pemerintahan terkecil RT/RW, desa, kecamatan. Satgas ini dibentuk untuk mendata dan mengawasi Stunting diwilayahnya masing-masing agar dilakukan penanganan cepat.
"Dengan keterlibatan semua pihak, kita menargetkan tahun 2020 mendatang Meranti bebas dari Stunting," jelas Sekda.
Untuk lebih mengoptimalkan upaya tersebut, kata Sekda, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti telah pula mengeluarkan himbauan kepada RT/RW, Perangkat Desa dan Kecamatan untuk bersama-sama dengan Kader Posyandu untuk melakukan pengawasan dan pendataan.
"Kita juga meminta kepada Kades untuk menggunakan sebagian dana Desa dalam upaya penuntasan masalah Stunting diwilayahnya. Jika penuntasan masalah ini dilakukan secara bersama-sama saya yakin tahun 2020 mendatang Meranti akan terbebas dari masalah Stunting," pungkas Sekda.
Kegiatan tersebur dihadiri Kepala Dinas/Bagian, serta Camat dan Kades se Kabupaten Kepulauan Meranti. Di antaranya Kepala Dinas Sosial Perlindunga Perempuan dan Anak Agusyanto SE MSi, Kasatpol PP Meranti Helfandi SE MSi, Kepala Dinas Pertanian Idris Sudin, Sekretaris Dinas Perikanan Heldi, Sekretaris Dinas Perindag Meranti Rudi SAg MH, Sekretaris Disdukcapil Meranti, Sekretaris Bappeda Meranti, Kepala Puskesmas dan lainnya.
Juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama yang diawali oleh Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti H Yulian Norwis SE MM, diikuti Perwakilan OPD, Camat, Kades dan Kepala Puskemas se Kabupaten Meranti.(*)
Penulis: Tengku Harzuin
Tulis Komentar