25 Dosen Unri Tampil di Seminar EHMAP-13 Penang, Dr Saiman Pakpahan Jadi Keynote Speaker

Pulau Pinang, Hariantimes.com - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau (FISIP Unri) Dr Saiman Pakpahan SIP MSi tampil sebagai keynote speaker dalam Seminar Antarabangsa Ekologi, Habitat Manusia dan Perubahan Persekitaran dii Alam Melayu (EHMAP) ke-13 di George Town, Pulau Pinang (Penang), Malaysia, Kamis (24/07/2025).
Sementara 25 dosen Unri lainnya, juga tampil sebagai pemakalah dalam seminar tahunan, kerjasama Unri dan UKM (Universitas Kebangsaan Malaysia) tersebut.
Saiman memaparkan seputar konflik masyarakat yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, akibat wilayah itu akan dikembangkan oleh pihak ketiga menjadi eko-city, yang didukung pemerintah melalui proyek strategis nasional (PSN). Ini akan berujung pada pemindahan warga masyarakat pulau itu ke wilayah lain, yang dapat merusak budaya dan lingkungan alam.
“Karena itu, saya senang ketika pemerintah kemudian mencabut status PSN Pulau Rempang,” katanya.
Satu pengucap utama lainnya, Prof Emeritus Dato’ Dr Chan Ngai Weng dari Universiti Sains Malaysia. Keduanya dimoderatori oleh Prof Dr Ir Deni Efizon MSc (Fakultas Perikanan dan Kelautan/FPK Unri).
Seminar ini dibuka oleh Prof Madya Dr Dr Asyaari Muhammad, Pengarah Institut Alam dan Tamadun Melayu (ATMA) UKM.
Hadir di acara pembukaan, Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Unri Dr Ir Rifardi MSc, dan Dekan FKIP Jimmi Copriady SSi MSi.
Menurut Ketua Panitia Seminar EHMAP ke-13 untuk Unri, Dr Ir Alit Hindri Yani MSc, dalam seminar itu juga tampil Dr Ria Novianti SPsi MPd (FKIP Unri) sebagai plenary speaker). Dia tampil bersama Prof Madya Dr Zuliskandar Ramli (ATMA UKM).
Sementara itu, ke-25 dosen Unri yang tampil membawakan makalah berasal dari FPK (14 orang), FKIP (6) dan FISIP (5). Empat dosen PTS dari Bandung juga ikut tampil sebagai pemakalah. Pemakalah dari Malaysia sekitar 29 orang.
”Jadi, total pemakalah adalah 54 orang,” ujarnya.
Sekretaris panitia, Ridar Hendri PhD menambahkan, sebelum meninggalkan pulau seronok itu, di hari kedua, seluruh pemakalah dan peserta seminar mengunjungi dua objek wisata sejarah: Muzium Arkeologi Lembah Bujang di Negeri Kedah, dan tapak warisan budaya “Georgetown UNESCO Historic Site Fort Cornwallis,’di Padang Kota Lama, Pulau Pinang.
"Kita berharap, kunjungan ke kedua destinasi bersejarah ini, akan menambah pemahaman peserta seminar tentang perkembangan peradaban Melayu, khususnya yang dari Indonesia," harapnya.(*)
Tulis Komentar