PILIHAN
+
Ribuan Pendaftar Ikuti Seleksi Capol di Mapolda Riau
Dibaca : 111 Kali
Afni Resmi Daftar Calon Bupati Siak ke PDIP, Senin ke PKB
Dibaca : 125 Kali
Pilkada Siak, Dr Afni Resmi Jadi Penantang Pertama Pasangan Petahana
Dibaca : 143 Kali
BRI Sosialisasi Pembiayaan Perumahan ke Civitas Akademika Unilak
Dibaca : 140 Kali
Dumai Expo 2024 Edukasi Menarik dan Kontribusi bagi Masyarakat
Dibaca : 179 Kali
Polres Metro Jakarta Barat Bongkar Sindikat Live Show Prostitusi Online
Press Conference di Mapolres Metro Jakarta Barat
Jakarta, HarianTimes.com - Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat membongkar sindikat penyedia jasa Live Show mesum prostitusi online. Ironisnya talent atau model live show mesum itu terdapat anak di bawah umur yang masih tercatat sebagai pelajar SMA.
Member grup menikmati Live show mesum yang diperankan oleh talent perempuan atau talant yang berpasangan yang sudah dipersiapkan admin grup.
Kami melakukan penangkapan pada jumat, (18/01/2019) dan selasa (22/01/2019) dan kelima pelaku ditangkap ditempat berbeda, tersangka Sh dan R ditangkap di Pamulang Tangerang Selatan, tersangka Wn di Ciputat Tangerang, tersangka Ham di Kelapa Dua Tangerang, tersangka RM di Cempaka Putih Jakarta Pusat.
"Kami amankan 5 pelaku admin jejaring sosial prostitusi online tersebut berdasarkan dari hasil patroli cyber crime unit Krimsus Satreskrim Polres Jakarta Barat serta didapati bisnis live show mesum yang disediakan penyedia jasa begitu rapih dan terorganisir, dengan membuat sebuah grup chat di LINE bernama Show Time," ujar kasat reskrim polres Metro jakarta barat AKBP Edy Suranta Sitepu saat press Conference, selasa (05/02/2019).
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Edy Suranta Sitepu menambahkan talent atau model live show mesum itu terdapat anak di bawah umur yang masih tercatat sebagai pelajar SMA. Selain melayani live show mesum, anak di bawah umur yang menjadi talent atau ini juga melayani praktek prostitusi online yang dibooking melalui admin grup.
Masing-masing admin mempunyai peran yang berbeda beda para pelaku melakukan perekrutan tersbut memilih jaringan sosial line dianggap pelaku sudah tidak banyak dijangkau oleh masyarakat dan tidak akan dicium bisnis haram tersebut oleh petugas kepolisian," pungkasnya. (hrp)
Tulis Komentar