Gubri Syamsuar Kembali Gaungkan Jembatan Dumai-Melaka
Kampar, Hariantimes.com - Pemerintah Indonesia hingga kini masih berkomitmen dengan rencana pembangunan Jembatan Dumai-Melaka.
Namun sebagai langkah awal, dibangun dulu roro Dumai-Melaka dan sebaliknya.
"Tahun ini insya Allah kita membangun lagi satu dermaga di Dumai untuk roro ini. Jadi kita berharap, Pemerintah Malaysia juga melakukan hal yang sama," ujar Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar kembali menggaungkan rencana pembangunan jembatan Dumai-Melaka saat menyampaikan sambutan pada acara Silaturrahmi Keluarga Besar Anak Cucu, Cicit Atok Jasan dan Uwuo Buyun, di Dusun Kebun Tengah, Desa Empat Balai, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar pada Sabtu (08/06/2023) siang.
Menurut Gubri, jembatan yang akan menghubungkan Indonesia-Malaysia itu sudah lama digagas. Namun hingga kini belum terealisasi.
"Rencana pembangunan Jembatan Dumai-Melaka sudah digagas sejak era PM Malaysia Mahatir Mohammad," sebut Gubri sembari menyampaikan, Malaysia dan Indonesia, khususnya Riau sebenarnya adalah keluarga besar.
"Untuk mendekatkan hubungan kedua negara, dulu pembangunan Jembatan Dumai-Melaka atau Melaka-Rupat-Dumai pernah digagas oleh Bapak Mahatir," ungkap Syamsuar.
Sekedar informasi, Gubri Syamsuar bersama istri hadir di acara silaturrahmi karena banyak dari keluarga Atok Jasan dan Uwuo Buyun tinggal di Malaysia.
Bahkan salah seorang yakni
Datok Seri H Mustafar Ali tercatat sebagai salah seorang pejabat penting di Malaysia. Dulu ia menjabat sebagai pimpinan di instansi pemberantasan korupsi Malaysia.
Kini ia menjabat sebagai pimpinan di instansi seperti PPATK kalau di Indonesia.
Datok Seri H Mustafar Ali bersama keluarga yang lain seperti H Zainal Ali hadir langsung pada acara silaturrahmi tersebut.
Sebagai salah seorang pejabat penting di Malaysia, Gubri Syamsuar berharap Datok Seri H Mustafar Ali ikut mendorong terjalinnya kerjasama yang erat antara Malaysia dan Indonesia, khususnya lagi dengan Riau. Antara lain dengan mendukung pembangunan Jembatan Dumai-Melaka.
"Kalau jembatan ini jadi, Datok Seri Mustafar Ali bisa langsung bawa mobil ke Kuok ini. Begitupun sebaliknya, orang Kuok bisa bawa mobil ke Malaysia," ucap Syamsuar yang disambut tepuk-tangan masyarakat yang hadir.
Ini misalnya terungkap saat pertemuan antar negara serumpun pada acara IMT-GT beberapa waktu lalu di Thailand.
"Kebetulan kami selaku Gubernur ketika itu diajak langsung oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan itu. Baik Indonesia maupun Malaysia komit untuk membangun jembatan itu," ungkapnya.
Untuk diketahui, IMT GT merupakan inisiatif kerja sama subregional Indonesia-Malaysia-Thailand yang dibentuk pada 1993 oleh pemerintah ketiga negara.
Kerja sama ini bertujuan untuk mengakselerasi transformasi ekonomi dan sosial serta integrasi negara bagian dan provinsi di tiga negara tersebut.
IMT-GT mendorong pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh sektor swasta dan memfasilitasi pembangunan subregional secara keseluruhan dengan memanfaatkan keunggulan komparatif dan saling melengkapi antara negara-negara anggota.(*)
Tulis Komentar