• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Dengan Semangat HUT ke-80 RI, Kantor Imigrasi Pekanbaru Hadirkan Layanan Paspor Merdeka di Mall Ciputra Seraya
Dibaca : 168 Kali
SC Kongres Persatuan PWI 2025 Sepakati Tiga Keputusan Baru Terkait Peserta
Dibaca : 147 Kali
Dosen Faperta UIR, Limetry Diana Raih Doktor dari IPB dengan Riset Sawit Rakyat
Dibaca : 310 Kali
Memimpin UIR, Admiral Usung Misi Perkuat Sinergi Seluruh Pemangku Kepentingan
Dibaca : 305 Kali
Sembilan Putra-Putri Riau Lolos Program Calon Da’i Muda 2025
Dibaca : 543 Kali

  • Home
  • Opini

Tradisi Lampu Colok dan Barakan

Zulmiron
Jumat, 29 April 2022 15:32:30 WIB
Cetak
Tradisi Lampu Colok dan Barakan.

Oleh: Bagus Santoso (Wakil Bupati Bengkalis)

Alhamdulillah jelang lebaran tahun 2022 ini, warga khususnya yang tinggal di pulau Bengkalis penuh suka cita karena dapat menggelar dua tradisi zaman ke zaman yaitu pertama pasang lampu colok mulai malam 27 Ramadhan kedua “Barakan” atau rombongan menjalin silaturahmi berkekalan kunjungi rumah ke rumah setelah sholat Idul Fitri.

Disebut malam nujuh likur mendampingi Bupati Kasmarni meresmikan festival lampu colok di Desa Damai Kecamatan Bengkalis. Tumpah ruah warga menyambut dengan gembira Ria seakan “ melepas tebat” setelah dua tahun sirna.

Saya belum menemukan rujukan asal muasal sebutan 27 Ramadhan dikenal nujuh likur dibaca “liko” Melayu. Mengacu Hitungan jawa angka diatas 20 memang ada sebutan likur. 21 dibaca selikur, 22 rolikur dan seterusnya sampai 27 pitulikur, 28 wolulikur lalu 29 songolikur.

Mengutip dari dinding Facebook Gubernur Riau Syamsuar  dengan status Menerangi malam Nujuh likur, 27 Ramadhan, sekaligus merawat tradisi. Dikatakan Tradisi Lampu Colok yang sudah menjadi turun-temurun sejak dahulu. 
Salah satu wujud rasa kegembiraan menyambut hari yang fitri, bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan.

Senada yang tertulis pada dinding Facebook Tengku Sayed Hasrian Alhinduan pada status Menerangi malam nujuh likur 27 Ramadhan sekaligus merawat tradisi lampu colok sudah menjadi turun temurun sejak dahulu, salah satu wujud rasa kegembiraan menyambut hari yang fitri, bulan penuh berkah, rahmat dan ampunan. Lampu colok adalah bagian dari kebudayaan Melayu yang telah ditetapkan sebagai warisan tak benda oleh Menteri Kebudayaan.

Apapun bentuk dan rujukannya Lampu colok memang begitu dinantikan. Bahkan ada yang menyebutkan ramadhan tanpa lampu colok seakan hampa tak berkesan.  Ibarat hidangan makanan baru lengkap kalau sudah empat sehat lima sempurna.

Hal yang membanggakan lampu colok pada tahun 2022 ini juga terpasang di halaman depan kediaman Rumah Dinas Gubernur Riau. Orang nomor satu di provinsi Riau ini mengatakan dengan di adakannya festival lampu colok sebagai pelestarian budaya yang identik dengan ciri khas Melayu.

“Barakan” Kekalkan Silaturahmi.

Haru biru lampu colok akan berlanjut “barakan” selepas menunaikan sholat Idul Fitri. Ada lampu colok maka ada “barakan” kegiatan warga berkunjung dari rumah ke rumah orang sekampung berlangsung tiga sampai tujuh hari.

“Barakan” sudah menjadi tradisi turun temurun bertujuan mengekalkan tautan silaturahmi. Seiring persiapan lampu colok juga sudah dimaklumkan oleh Ketua RT,RW biasanya di Masjid atau Mushola tentang giliran rumah rumah yang akan di kunjungi berombongan. Dari pengalaman urutannya sesuai dengan kesepakatan bersama. Atau ada kesepakatan tak tertulis kalau tahun lalu dari Rumah ujung timur berikutnya dari ujung Barat.

Tata cara berombongan antara kampung satu dengan yang lainnya juga berbeda. Misalnya hari pertama kaum laki laki lalu  hari kedua kaum wanita berlanjut hari ketiga untuk remaja dan anak- anak. Hari ke empat dan seterusnya baru berkunjung ke luar atau antar kampung.

Maka segala aneka macam makanan dan minuman disediakan setiap rumah. Silaturahmi menjadi mengasyikkan karena melimpah keberkahan kebahagian.

Barakan bukan hanya di Tanah Melayu khususnya Bengkalis. 
Konon, tradisi barakan di Jawa baca pisowanan telah ada sejak abad ke-18. bermula dari tradisi Kraton Mangkunegaran, Surakarta, kita mengenal tradisi halalbihalal, yaitu maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan. Tradisi asli Indonesia ini seakan-akan ingin mengejawantahkan perintah Allah Sawt dalam QS. Al-A`raf ayat 199, "Jadilah pemaaf dan anjurkanlah orang berbuat baik, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."

Sahabat, lebaran ini kita mudik. Tentu teriring agenda halalbihalal bersama keluarga, sanak kerabat, dan teman-teman di kampung halaman. Bukan sekadar mempererat rasa persaudaraan, terlebih untuk menjaga kewarasan mental dan pikiran. Setelah didera pandemi COVID-19 hingga tahun ketiga, kita perlu membentuk koneksi sosial dengan menjaga hubungan antar teman dan keluarga.

Begitu banyak hikmah silaturahmi, di antaranya mendapatkan rida Allah Swt, membuat gembira sanak saudara, menggembirakan malaikat, mendapatkan pujian baik dari sesama, mencegah iblis menggoda manusia, menambah umur, mendapatkan berkah dalam rezeki, menggembirakan orang-orang yang meninggal dunia, bertambah erat tali persaudaraan, dan menambah pahala setelah kita meninggal karena sanak kerabat akan selalu mendoakan. Sungguh, energi kembali ke fitri turut mendorong kita untuk berlomba-lomba mengembalikan jiwa pada kesucian.

Namun, hikmah yang melimpah tersebut tidak harus menjadi tujuan. Di sini, kita belajar memahami bahwa kebaikan pada dasarnya akan kembali kepada para pelakunya. Seperti disebutkan di atas, orang yang gemar menjalin silaturahmi akan lebih dikenang dan abadi meskipun dirinya telah tiada.

Terakhir, ada baiknya kita merentangkan energi kembali ke fitri ini lebih lebar lagi. Silaturahmi tidak hanya dilakukan di momen-momen khusus seperti Idul Fitri saja, namun bisa kita lakukan kapan saja dan di mana saja. Sungguh, ini adalah salah satu pekerjaan yang paling dicintai oleh Allah Swt dan Rasul-Nya.(*)


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Dr Meyzi: Ini Bukan Hanya Soal Sejarah, Tapi Soal Keadilan Ekologis dan Sosial

Kondisi Keuangan Siak, Menuju Transparansi Hakiki

Paspor Desain Merah Putih Ditunda, Yuldi Yusman: Keputusan Ini Diambil dengan Penuh Pertimbangan dan Tanggung Jawab

Tri Hadirkan Layanan Digital Lebih Hemat dan Sinyal Cepat di Bengkulu

Negara dalam Ancaman Oligarki

Purnomo Yusgiantoro Figur Strategis untuk Memimpin IKAL Lemhannas

Dr Meyzi: Ini Bukan Hanya Soal Sejarah, Tapi Soal Keadilan Ekologis dan Sosial

Kondisi Keuangan Siak, Menuju Transparansi Hakiki

Paspor Desain Merah Putih Ditunda, Yuldi Yusman: Keputusan Ini Diambil dengan Penuh Pertimbangan dan Tanggung Jawab

Tri Hadirkan Layanan Digital Lebih Hemat dan Sinyal Cepat di Bengkulu

Negara dalam Ancaman Oligarki

Purnomo Yusgiantoro Figur Strategis untuk Memimpin IKAL Lemhannas



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Dengan Semangat HUT ke-80 RI, Kantor Imigrasi Pekanbaru Hadirkan Layanan Paspor Merdeka di Mall Ciputra Seraya
14 Agustus 2025
SC Kongres Persatuan PWI 2025 Sepakati Tiga Keputusan Baru Terkait Peserta
13 Agustus 2025
Dosen Faperta UIR, Limetry Diana Raih Doktor dari IPB dengan Riset Sawit Rakyat
13 Agustus 2025
Memimpin UIR, Admiral Usung Misi Perkuat Sinergi Seluruh Pemangku Kepentingan
13 Agustus 2025
Sembilan Putra-Putri Riau Lolos Program Calon Da’i Muda 2025
12 Agustus 2025
MTQ Internasional ke-45 di Masjidil Haram, Qori Muda Asal Riau Melaju ke Final
12 Agustus 2025
IP EO Riau Gelar Wisata dan Seni Budaya UMKM Riau Creative, Ade Chandra: Semua Bisa Mengambil Peran dan Berkontribusi
12 Agustus 2025
Kolaborasi Erafone, IM3 Platinum Hadirkan Bundling Eksklusif di 3 Kota Besar Pulau Sumatera
11 Agustus 2025
Kendalikan Karhutla, Kemenhut Laksanakan OMC Tahap Ketiga di Riau
11 Agustus 2025
Lantik Dua Pejabat di Lingkungan Kanwil Kemenag Riau, Muliardi: Untuk Program yang Sudah Berjalan, Lanjutkan
11 Agustus 2025
TERPOPULER +
  • 1 Sembilan Putra-Putri Riau Lolos Program Calon Da’i Muda 2025
  • 2 Kolaborasi Erafone, IM3 Platinum Hadirkan Bundling Eksklusif di 3 Kota Besar Pulau Sumatera
  • 3 Kendalikan Karhutla, Kemenhut Laksanakan OMC Tahap Ketiga di Riau
  • 4 Mulai Senin, Pemkab Siak akan Ujicoba Layanan ASIK
  • 5 Mural Pekan Budaya Melayu Serumpun 2025 Semarakkan Hari Jadi Provinsi Riau ke-68
  • 6 Pemprov Riaj Bersama KJRI Johor Bahru Luncurkan Program Jiran Istimewa
  • 7 Terima Surat Undangan Resmi dari Panitia Kongres, Saiban Serahkan Dukungan Penuh PWI Kepri untuk Zulmansyah Sekedang
  • 8 Ekonomi Riau Masih Tertumpu pada Migas, Perkebunan dan Industri Pulp and Paper
  • 9 Cek Seluruh Kendaraan Dinas Roda 4, Dr Afni: Hasil Temuan Hari Ini Masih Digarap oleh Inspektorat
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved