• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Gencarkan Patroli C3, Regu Pleton Standby Polres Siak Sasar Objek Vital dan Daerah Rawan Karhutla
Dibaca : 164 Kali
Wako Pekanbaru Serahkan Sapi Qurban Bantuan Presiden RI ke Warga RW 04 Sri Meranti
Dibaca : 180 Kali
Selama Pelantikan Bupati dan Wabup Siak, PLN Sukses Amankan Pasokan Listrik
Dibaca : 197 Kali
Shalat Idul Adha di Tasik Betung, Dr Afni: Kita akan Bangun Kampung-Kampung yang Jauh dari Pusat Kecamatan
Dibaca : 194 Kali
Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban
Dibaca : 259 Kali

  • Home
  • Opini

Tradisi Lampu Colok dan Barakan

Zulmiron
Jumat, 29 April 2022 15:32:30 WIB
Cetak
Tradisi Lampu Colok dan Barakan.

Oleh: Bagus Santoso (Wakil Bupati Bengkalis)

Alhamdulillah jelang lebaran tahun 2022 ini, warga khususnya yang tinggal di pulau Bengkalis penuh suka cita karena dapat menggelar dua tradisi zaman ke zaman yaitu pertama pasang lampu colok mulai malam 27 Ramadhan kedua “Barakan” atau rombongan menjalin silaturahmi berkekalan kunjungi rumah ke rumah setelah sholat Idul Fitri.

Disebut malam nujuh likur mendampingi Bupati Kasmarni meresmikan festival lampu colok di Desa Damai Kecamatan Bengkalis. Tumpah ruah warga menyambut dengan gembira Ria seakan “ melepas tebat” setelah dua tahun sirna.

Saya belum menemukan rujukan asal muasal sebutan 27 Ramadhan dikenal nujuh likur dibaca “liko” Melayu. Mengacu Hitungan jawa angka diatas 20 memang ada sebutan likur. 21 dibaca selikur, 22 rolikur dan seterusnya sampai 27 pitulikur, 28 wolulikur lalu 29 songolikur.

Mengutip dari dinding Facebook Gubernur Riau Syamsuar  dengan status Menerangi malam Nujuh likur, 27 Ramadhan, sekaligus merawat tradisi. Dikatakan Tradisi Lampu Colok yang sudah menjadi turun-temurun sejak dahulu. 
Salah satu wujud rasa kegembiraan menyambut hari yang fitri, bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan.

Senada yang tertulis pada dinding Facebook Tengku Sayed Hasrian Alhinduan pada status Menerangi malam nujuh likur 27 Ramadhan sekaligus merawat tradisi lampu colok sudah menjadi turun temurun sejak dahulu, salah satu wujud rasa kegembiraan menyambut hari yang fitri, bulan penuh berkah, rahmat dan ampunan. Lampu colok adalah bagian dari kebudayaan Melayu yang telah ditetapkan sebagai warisan tak benda oleh Menteri Kebudayaan.

Apapun bentuk dan rujukannya Lampu colok memang begitu dinantikan. Bahkan ada yang menyebutkan ramadhan tanpa lampu colok seakan hampa tak berkesan.  Ibarat hidangan makanan baru lengkap kalau sudah empat sehat lima sempurna.

Hal yang membanggakan lampu colok pada tahun 2022 ini juga terpasang di halaman depan kediaman Rumah Dinas Gubernur Riau. Orang nomor satu di provinsi Riau ini mengatakan dengan di adakannya festival lampu colok sebagai pelestarian budaya yang identik dengan ciri khas Melayu.

“Barakan” Kekalkan Silaturahmi.

Haru biru lampu colok akan berlanjut “barakan” selepas menunaikan sholat Idul Fitri. Ada lampu colok maka ada “barakan” kegiatan warga berkunjung dari rumah ke rumah orang sekampung berlangsung tiga sampai tujuh hari.

“Barakan” sudah menjadi tradisi turun temurun bertujuan mengekalkan tautan silaturahmi. Seiring persiapan lampu colok juga sudah dimaklumkan oleh Ketua RT,RW biasanya di Masjid atau Mushola tentang giliran rumah rumah yang akan di kunjungi berombongan. Dari pengalaman urutannya sesuai dengan kesepakatan bersama. Atau ada kesepakatan tak tertulis kalau tahun lalu dari Rumah ujung timur berikutnya dari ujung Barat.

Tata cara berombongan antara kampung satu dengan yang lainnya juga berbeda. Misalnya hari pertama kaum laki laki lalu  hari kedua kaum wanita berlanjut hari ketiga untuk remaja dan anak- anak. Hari ke empat dan seterusnya baru berkunjung ke luar atau antar kampung.

Maka segala aneka macam makanan dan minuman disediakan setiap rumah. Silaturahmi menjadi mengasyikkan karena melimpah keberkahan kebahagian.

Barakan bukan hanya di Tanah Melayu khususnya Bengkalis. 
Konon, tradisi barakan di Jawa baca pisowanan telah ada sejak abad ke-18. bermula dari tradisi Kraton Mangkunegaran, Surakarta, kita mengenal tradisi halalbihalal, yaitu maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan. Tradisi asli Indonesia ini seakan-akan ingin mengejawantahkan perintah Allah Sawt dalam QS. Al-A`raf ayat 199, "Jadilah pemaaf dan anjurkanlah orang berbuat baik, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."

Sahabat, lebaran ini kita mudik. Tentu teriring agenda halalbihalal bersama keluarga, sanak kerabat, dan teman-teman di kampung halaman. Bukan sekadar mempererat rasa persaudaraan, terlebih untuk menjaga kewarasan mental dan pikiran. Setelah didera pandemi COVID-19 hingga tahun ketiga, kita perlu membentuk koneksi sosial dengan menjaga hubungan antar teman dan keluarga.

Begitu banyak hikmah silaturahmi, di antaranya mendapatkan rida Allah Swt, membuat gembira sanak saudara, menggembirakan malaikat, mendapatkan pujian baik dari sesama, mencegah iblis menggoda manusia, menambah umur, mendapatkan berkah dalam rezeki, menggembirakan orang-orang yang meninggal dunia, bertambah erat tali persaudaraan, dan menambah pahala setelah kita meninggal karena sanak kerabat akan selalu mendoakan. Sungguh, energi kembali ke fitri turut mendorong kita untuk berlomba-lomba mengembalikan jiwa pada kesucian.

Namun, hikmah yang melimpah tersebut tidak harus menjadi tujuan. Di sini, kita belajar memahami bahwa kebaikan pada dasarnya akan kembali kepada para pelakunya. Seperti disebutkan di atas, orang yang gemar menjalin silaturahmi akan lebih dikenang dan abadi meskipun dirinya telah tiada.

Terakhir, ada baiknya kita merentangkan energi kembali ke fitri ini lebih lebar lagi. Silaturahmi tidak hanya dilakukan di momen-momen khusus seperti Idul Fitri saja, namun bisa kita lakukan kapan saja dan di mana saja. Sungguh, ini adalah salah satu pekerjaan yang paling dicintai oleh Allah Swt dan Rasul-Nya.(*)


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Kibarkan Bendera SMSI di Bengkalis, Erwin: Kami Siap Bekerja, Bersinergi dan Berkolaborasi Bangun Daerah

Dua Jempol untuk Firdaus, Suara Daerah Menggema di Dunia

Ketidakrelaan Perempuan Memimpin Siak?

Amicus Curiae dan Keadilan Substantif

Sang Penolong

PBB Migas dan Perannya Bagi Daerah

Kibarkan Bendera SMSI di Bengkalis, Erwin: Kami Siap Bekerja, Bersinergi dan Berkolaborasi Bangun Daerah

Dua Jempol untuk Firdaus, Suara Daerah Menggema di Dunia

Ketidakrelaan Perempuan Memimpin Siak?

Amicus Curiae dan Keadilan Substantif

Sang Penolong

PBB Migas dan Perannya Bagi Daerah



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Gencarkan Patroli C3, Regu Pleton Standby Polres Siak Sasar Objek Vital dan Daerah Rawan Karhutla
07 Juni 2025
Wako Pekanbaru Serahkan Sapi Qurban Bantuan Presiden RI ke Warga RW 04 Sri Meranti
06 Juni 2025
Selama Pelantikan Bupati dan Wabup Siak, PLN Sukses Amankan Pasokan Listrik
06 Juni 2025
Shalat Idul Adha di Tasik Betung, Dr Afni: Kita akan Bangun Kampung-Kampung yang Jauh dari Pusat Kecamatan
06 Juni 2025
Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban
05 Juni 2025
Sambut PWI dan SMSI, Dr Afni Berharap Dukungan untuk Siak Hebat dan Bermartabat
05 Juni 2025
Dari Wartawan Jadi Bupati, Banyak Harapan yang Disematkan pada Afni Zulkifli
05 Juni 2025
Kunni Masrohanti Dipercaya Kemenbud Gelar Festival Seni Budaya Melayu Riau
05 Juni 2025
Gebyar Sholawat Dihadiri Ribuan Santri, Dr Afni: Mari Kita Bangun Siak Ini Sama-Sama
04 Juni 2025
Ajak Tamu Undangan Makan Beghanyut, Dr Afni: Menu yang Ditawarkan Autentik Khas Melayu Siak
04 Juni 2025
TERPOPULER +
  • 1 Stikes Tengku Maharatu Wisuda 322 Lulusan. Sunarti: Segera Lengkapi Agar Kampus Ini Jadi Universitas
  • 2 SK Pelantikan Bupati dan Wabup Siak Periode 2025-2030 Dr Afni Z-Syamsurizal Sudah Diteken Mendagri
  • 3 Tim Transisi di Pemkab Siak Mulai Bekerja, Berikut 10 Pesan Khusus Bupati Siak Terpilih Dr Afni
  • 4 Serangan Jantung, Jemaah BTH-08 Reni Maifida Zainal Muhammad Wafat di Mekkah
  • 5 Tiga Calon Rektor UIR Periode 2025-2029 Resmi Ditetapkan Usai Penetapan Penjaringan Rapat Senat
  • 6 Mengukir Jalan Menuju Puncak, Admiral dan Harapan Baru UIR
  • 7 SMSI Pusat Serahkan Anugerah Sahabat Pers ke Dr Bagus Santoso dan Dr Afni Z
  • 8 Suarakan Riau Jadi Daerah Istimewa di Senayan, Abdul Hamid: Mari Kita Semua Bersama-Sama Mendukung
  • 9 Apdesi Riau-Kejati Bangun Sinergitas Penguatan Tata Kelola Pemdes
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved