• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Peresmian Pos Bantuan Hukum Kalteng, Rudy Hendra Pakpahan: Motivasi bagi Kita Semua
Dibaca : 114 Kali
Kemenkum Riau Ikuti Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Monitoring Kantor Wilayah
Dibaca : 112 Kali
944 Mahasiswa PPG Tahap 4 Unilak Jalani Orientasi
Dibaca : 205 Kali
Temui Dirjen Migas, Bupati Siak Afni Bahas Kedaulatan Energi dan Masa Depan PT BSP
Dibaca : 295 Kali
Hadirkan Generasi Happy Pensi, Tri Dorong Literasi Digital dan AI di Kalangan Generasi Muda
Dibaca : 233 Kali

  • Home
  • Opini

Memberi Ruang Passion dan Hobi di Sekolah

Zulmiron
Jumat, 07 Mei 2021 10:00:00 WIB
Cetak
Fitri Handayani.

Oleh: Fitri Handayani (Guru SD Negeri 116 Pekanbaru)

APA yang salah dengan dunia pendidikan kita? Pertanyaan ini kembali diajukan untuk kita menyadari bahwa perubahan minset tentang pelayanan pembelajaran di dunia sekolah amatlah penting.

Sekolah selayaknya mampu membangkitkan rasa percaya diri anak dalam belajar. Mengetahui potensi dirinya, lalu percaya akan kemampuannya, karena kemampuan yang dimiliki inilah yang justru akan membawa anak pada kesuksesan hidup. 

Namun banyak hal yang membuat anak tidak mampu mengetahui potensi dirinya. Hal inilah yang menurut penulis termasuk di antara beberapa kesalahan pendidikan kita. Kurangnya ruang passion dan hobi di sekolah. Bahkan ada sekolah yang tidak mempedulikan itu sama sekali. Semua waktu anak dihabiskan untuk belajar dalam kelas dan belajar.

Jika diperhatikan, sepertinya ruang ini tidak ditemukan di sekolah. Bahkan tidak ada ruang bagi anak untuk menanyakan apa keahlianku, apa yang akau akan lakukan? Sistem pendidikan sepertinya tidak peduli.

Coba dilihat kenyataan kehidupan anak yang belajar di sekolah, setiap waktu hidupnya diatur oleh bunyi bel. Sepenuhnya waktu 7 hingga 8 jam di sekolah diisi dengan belajar, belajar, dan belajar. 

Tidak cukup itu saja, betapa banyak anak setelah belajar 8 jam di sekolah, ketika mereka pulang membawa setumpuk tugas yang harus dikerjakan di rumah. Namanya pekerjaan rumah (PR).
 
Mengerjakan tugas inipun membutuhkan waktu panjang, sehingga anak tidak memiliki waktu lagi untuk bersosialisasi dengan keluarga, apalagi untuk sedikit peduli dengan lingkungan rumahnya misalnya dengan membantu memasak, menyuci pakaian, membersihkan rumah, sudah tidak ada ruang untuk itu.

Sesunggunya passion ini mesti ditumbuhkembangkan oleh sekolah, ruang untuk ini seharusnya diberikan secara leluasa. Membuat anak suka, menumbuhkan kesenangan terhadap sesuatu, itu maknanya. Karena kenyataanya jika anak sudah tertarik dengan sesuatu, maka pastilah ia akan peduli untuk melakukannya. Kebahagiaan itu termasuk ketika kita menemukan sesuatu yang menarik yang pada akhirnya menimbulkan minat. Maka menumbuhkan rasa cinta, gairah, dan hasrat pada sesuatu, inilah yang seharusnya dilakukan oleh sekolah.  

Pertanyaannya, berapa banyak sekolah yang mencoba untuk menumbuhkan rasa ini? Atau adakah ruang untuk ini di sekolah? Guru yang mengajar selayaknya lebih banyak mengajak anak menumbuhkan rasa suka terhadap materi yang diberikan. Bukan justru memaksa dan memaksa. Namun sebaiknya guru memperhatikan anak yang diajarnya apakah suka terhadap materi, metode, cara mengajar dan lainnya.

Hobi anak berbeda-beda, bahkan kembar identik pun memiliki hobi yang tidak sama. Tentunya cara yang dilakukan oleh guru pun selayaknya tidak sama. Namun, dapat diperhatikan betapa sistem pendidikan kita mengajarkan hal yang sama dengan cara yang sama, bahkan dengan penilaian yang sama.

Setiap anak harus belajar hal yang sama pada saat yang sama bahkan dengan cara yang sama. Tidak jarang guru yang menganggap ini sesuatu yang lumrah dan biasa, padahal daya tangkap anak tidaklah sama. Tipe belajar mereka jugya berbeda. Sehingga dengan cara yang sama tadi mengakibatkan ada anak yang tidak paham sama sekali. Pada akhirnya guru beranggapan anak bodoh.

Tentunya ini tidak sesuai dengan kodrat manusia, masing-masing dari kita adalah unik dan berbeda dengan cara kita sendiri. Seharusnya guru yang menyesuaikan diri dengan gaya belajar anak, bukan sebaliknya.

Betapa banyak orang berbakat yang gagal pada sistem sekolah tradisional, sistem yang tidak mempedulikan potensi anak. Pada kenyataannya ada yang mampu mengatasi, namun tidak sedikit yang tersingkir dan kehilangan kendali. 

Dengan demikian perlu dipahami oleh guru bahwa setiap manusia punya passion dan hobi yang berbeda. Tugas sekolah sebagai lembaga pendidikan memberikan ruang untuk itu. Temukan dan kembangkan itu secara baik dan positif.*


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Subsidi dan Teknologi, Kunci Menjaga Stabilitas Pangan di Tengah Mahalnya Biaya Input Pertanian

Bhabinkamtibmas Minas Jaya Bripka Rosady Elian Raih Penghargaan Green Policing Award Polda Riau 2025

Temuan dan Evaluasi Beasiswa PKH Siak

Duka atas Kebakaran SMA Negeri 1 Meranti dan Harapan Transparansi

Path-Goal Theory dan Kepemimpinan Akademik: Menuntun Generasi Muda Ekonom Indonesia

Diplomasi Bela Palestina Presiden Prabowo Subianto

Subsidi dan Teknologi, Kunci Menjaga Stabilitas Pangan di Tengah Mahalnya Biaya Input Pertanian

Bhabinkamtibmas Minas Jaya Bripka Rosady Elian Raih Penghargaan Green Policing Award Polda Riau 2025

Temuan dan Evaluasi Beasiswa PKH Siak

Duka atas Kebakaran SMA Negeri 1 Meranti dan Harapan Transparansi

Path-Goal Theory dan Kepemimpinan Akademik: Menuntun Generasi Muda Ekonom Indonesia

Diplomasi Bela Palestina Presiden Prabowo Subianto



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Peresmian Pos Bantuan Hukum Kalteng, Rudy Hendra Pakpahan: Motivasi bagi Kita Semua
06 November 2025
Kemenkum Riau Ikuti Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Monitoring Kantor Wilayah
06 November 2025
944 Mahasiswa PPG Tahap 4 Unilak Jalani Orientasi
05 November 2025
Temui Dirjen Migas, Bupati Siak Afni Bahas Kedaulatan Energi dan Masa Depan PT BSP
05 November 2025
Hadirkan Generasi Happy Pensi, Tri Dorong Literasi Digital dan AI di Kalangan Generasi Muda
05 November 2025
Sambut HPN 2026, PWI Pusat Luncurkan Empat Ajang Penghargaan Bergengsi
05 November 2025
Pertemuan Khusus Bersama Dewan Penasehat, Ketum PWI Pusat Laporkan Perkembangan PWI dan HPN
05 November 2025
PWI Pusat Luncurkan Siwo Award 2025
05 November 2025
QS Higher Education Summit Asia Pacific 2025, UIR Pertahankan Posisi Rekognisi Internasional Berbintang 3
05 November 2025
Ma’ruf Amin: Saya Ingin SMSI Terus Perkuat Peran Media Siber yang Sehat, Profesional dan Berakhlak
04 November 2025
TERPOPULER +
  • 1 Bangga! MAN 1 Pekanbaru Raih Anugerah Media Sekolah Terbaik se Provinsi Riau
  • 2 Riau Petroleum Rokan Raih Penghargaan Excellence Humas dan Keterlibatan Publik
  • 3 Teza Darsa: Mari Terus Bergandeng Tangan Mewujudkan Riau Bermarwah
  • 4 Go Live Like a Pro, IM3 Ajak Mahasiswa Unri Berkarya di Dunia Digital
  • 5 Kadin Riau akan Gelar Rapimprov 2025, Kholis Romli: Jadi Forum Strategis bagi Dunia Usaha
  • 6 Besok, SMSI Riau Persembahkan Anugerah Bergengsi Media Siber 2025
  • 7 Subsidi dan Teknologi, Kunci Menjaga Stabilitas Pangan di Tengah Mahalnya Biaya Input Pertanian
  • 8 Kuartal Ketiga, Indosat Ooredoo Hutchison Catat Kinerja yang Tangguh
  • 9 UIR Raih Peringkat Pertama Pengelolaan Medsos dan Peringkat Laman Terbaik
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved