• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Mahasiswa Baru UIR Ikuti PKKMB, Assoc Prof Dr Admiral: Luruskan Niat dengan Belajar Sepenuh Hati
Dibaca : 95 Kali
IZI Riau Resmikan Program Benah Musholla dan Bantuan Sumur Bor di Musholla Nurul Yasin
Dibaca : 192 Kali
Upaya Kendalikan Penyakit, Walikota Pekanbari Agung Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat
Dibaca : 200 Kali
Riau Difabel Fair 2025 Hadirkan Semangat Inklusif dan Kreativitas Tanpa Batas
Dibaca : 239 Kali
Kanwil Kemenag Riau Gelar Festival Shalawat Semarak, Rahmat: Kita Diajak untuk Lebih Dekat dengan Rasulullah
Dibaca : 275 Kali

  • Home
  • Sosialita

Penyiaran Sistem Analog di Indonesia Sangat Boros Pita Frekuensi

Zulmiron
Selasa, 15 Juni 2021 09:39:56 WIB
Cetak
KPID Provinsi Riau menaja Diskusi Ahli, Senin (14/06/2021).

Pekanbaru, Hariantimes.com - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Riau menaja Diskusi Ahli, Senin (14/06/2021). 

Diskusi yang  mengangkat tema Peluang, Harapan dan Tantangan Digitalisasi Penyiaran di Provinsi Riau ini berlangsung  di Kantor KPID Riau, Lantai 3 Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau Jalan Gajah Mada Pekanbaru.

Pada diskusi ini, KPID menghadirkan  narasumber Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau Asyari Abdulla  SSos MIKom sebagai narasumber.

Selain dihadiri Komisioner KPID Riau, peserta diskusi ini adalah para mahasiswa rumpun Ilmu Komunikasi  dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Riau. Seperti Universitas Riau, Universitas Lancang Kuning, Universitas Islam Riau, UIN Suska dan LP3I.

Asyari yang sudah menulis sejumlah riset mengenai penyiaran digital ini memaparkan betapa pentingnya dunia penyiaran televisi berbasis teresterial di Indonesia segera beralih dari sistem analog ke sistem digital. 

"Yang dimaksud dengan penyiaran berbasis teresterial adalah yang menggunakan frekuensi. Karena frekuensi adalah sumber daya alam terbatas sebagaiman juga minyak, gas dan lainnya perlu diatur dan dioptimalkan penggunaannya," sebut Asyari.

Menurut Asyari, penyiaran sistem analog yang saat ini digunakan di Indonesia sangat boros dalam pemanfaatan pita frekuensi. Padahal kalau segera beralih ke sistem digital, akan banyak tersisa atau disebut digital deviden yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya. Sebuah riset yang dilakukan untuk memperkuat naskah akademis revisi Undang-undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 menyebutkan sisa frekwensi sebagai multiefek beralih ke sistem penyiaran digital bisa mencapai Rp77 triliun.

Pada kesempatan itu, Asyari juga memaparkan betapa tertinggalnya Indonesia di dunia bahkan di Asia Tenggara dalam hal 'move on' ke sistem penyiaran digital ini. 

"Indonesia sudah berapa kali mencanangkan segera beralih ke digital atau Analog Switch Of (ASO). Mulai dari Konvensi Jenewa hingga Kesepakatan Menteri Kominfo se-Asia Tenggara. Namun karena tarik menarik sejumlah kepentingan selalu gagal. Sehingga hari ini di Asia Tenggara hanya Indonesia dan Timor Leste yang masih menggunakan siaran televisi analog," katanya.

Karena itu, dia menyambut baik segera dilakukan ASO di Indonesia secara bertahap dan paling lambat sudah harus tuntas pada 22 November 2022. Ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja pada klaster Penyiaran. Bahkan dibeberapa kabupaten di Riau ASO berlaku 31 Desember 2021 ini.

Sementara itu, Ketua KPID Riau, Falzan Surahman SSi MIKom mengatakan, lembaganya terus mendukung pemerintah melakukan sosialisasi peralihan sistem penyiaran dari analog ke digital ini. 

"Kita bersinergi dengan semua pihak melakukan sosialisasi seperti pemerintah daerah, perguruan tinggi dan lembaga penyiaran itu sendiri. Karena masih banyak masyarakat yang belum paham betul dengan sistem penyiaran digital ini. Bahkan ada yang menyamakannya dengan siaran yang ditonton melalui di internet. Padahal bukan begitu. Penyiaran digital tetap melalui televisi menggunakan antena biasa tapi sudah digital. Kelebihannya, siaran lebih jernih, kualitas gambar dan suara sangat bagus," katanya.(rls)


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

IZI Riau Resmikan Program Benah Musholla dan Bantuan Sumur Bor di Musholla Nurul Yasin

Riau Difabel Fair 2025 Hadirkan Semangat Inklusif dan Kreativitas Tanpa Batas

Kanwil Kemenag Riau Gelar Festival Shalawat Semarak, Rahmat: Kita Diajak untuk Lebih Dekat dengan Rasulullah

Jumat Berkah, PWI Riau Bagikan 600 Nasi Bungkus ke Warga Pekanbaru

Bangun Lingkungan yang Ramah, Muliardi: Kehadiran Bunda Inklusi Harus Jadi Energi Baru

IKJHI Capai 88,46 Poin, Muliardi: Bukti Komitmen dan Sinergi Seluruh Pihak

IZI Riau Resmikan Program Benah Musholla dan Bantuan Sumur Bor di Musholla Nurul Yasin

Riau Difabel Fair 2025 Hadirkan Semangat Inklusif dan Kreativitas Tanpa Batas

Kanwil Kemenag Riau Gelar Festival Shalawat Semarak, Rahmat: Kita Diajak untuk Lebih Dekat dengan Rasulullah

Jumat Berkah, PWI Riau Bagikan 600 Nasi Bungkus ke Warga Pekanbaru

Bangun Lingkungan yang Ramah, Muliardi: Kehadiran Bunda Inklusi Harus Jadi Energi Baru

IKJHI Capai 88,46 Poin, Muliardi: Bukti Komitmen dan Sinergi Seluruh Pihak



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Mahasiswa Baru UIR Ikuti PKKMB, Assoc Prof Dr Admiral: Luruskan Niat dengan Belajar Sepenuh Hati
15 September 2025
IZI Riau Resmikan Program Benah Musholla dan Bantuan Sumur Bor di Musholla Nurul Yasin
14 September 2025
Upaya Kendalikan Penyakit, Walikota Pekanbari Agung Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat
14 September 2025
Riau Difabel Fair 2025 Hadirkan Semangat Inklusif dan Kreativitas Tanpa Batas
14 September 2025
Kanwil Kemenag Riau Gelar Festival Shalawat Semarak, Rahmat: Kita Diajak untuk Lebih Dekat dengan Rasulullah
13 September 2025
Tindak Lanjuti MoU, Universitas Hang Tuah Pekanbaru Sambangi PWI Riau
12 September 2025
Jumat Berkah, PWI Riau Bagikan 600 Nasi Bungkus ke Warga Pekanbaru
12 September 2025
PWI-Komdigi Bahas Pengukuhan Pengurus di Monumen Pers Surakarta
12 September 2025
Akses AHU Sangat Cepat dan Mudah, PWI Resmi Kembali Terdaftar di Kemenkum
11 September 2025
Bangun Lingkungan yang Ramah, Muliardi: Kehadiran Bunda Inklusi Harus Jadi Energi Baru
11 September 2025
TERPOPULER +
  • 1 Reshuffle Kabinet Prabowo: Ibarat Mandi Safar, Menyucikan Pemerintahan dari Noda Lama
  • 2 Kerjasama Wakaf Tunai bagi Catin, Kanwil Kemenag Riau Teken MoU dengan BWI dan BSI
  • 3 Dukung Program Ketahanan Pangan, Imigrasi Pekanbaru Tanam Pohon Serentak Bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan
  • 4 Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Imigrasi Tembilahan Tanam Pohon Kelapa Serentak
  • 5 Jaga Tegaknya Demokratisasi, Ketum SMSI Imbau Pengurus dan Anggota Optimalkan Fungsi Edukasi
  • 6 Wakaf Uang ASN Kemenag Riau Tembus Rp96,9 Juta
  • 7 Membudayakan Kebiasaan Berwakaf, Kemenag Riau Ajak Catin Berkontribusi Melalui Wakaf Tunai
  • 8 Kuliah Umum Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Raja Isyam: Jurnalis Harus Adaptif Terhadap Perubahan
  • 9 60 Murid TK Umi Kalsum Ikuti Polsanak di Mapolsek Tualang
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved