3.538 Visa Jemaah Haji Riau telah Diterbitkan
Saat di Embarkasi Batam, Jemaah Haji Terima Uang Saku Rp3.187.500
Sang Penolong
Pasca PSU, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
Angka Kemiskinan di Meranti 43 Ribu Jiwa
Bupati: Kita Ingin Kemiskinan di Meranti Dapat Turun Signifikan

Meranti, Hariantimes.com - Angka kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Meranti jauh menurun dari saat kabupaten ini terbentuk. Yakni dari angka 43 persen lebih menjadi 27 persen saat ini atau sebanyak 43 ribu jiwa.
"Di tengah angka kemiskinan yang cukup tinggi itu, ternyata kinerja ekonomi Meranti cukup baik mencapai 3.9 persen. Angka ini jauh diatas rata-rata Provinsi Riau yang hanya berkisar diangka 2,3 persen. Artinya pertumbuhan ekonomi di Meranti lebih baik dari Kabupaten Kota lainnya di Riau," ujar Bupati Meranti Drs H. Irwan MSi saat membuka sekaligus mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Inventarisasi Potensi Ekonomi dan Strategi Perencanaan Pembangunan Ekonomi di Meranti, Senin (27/01/2020).
Turut hadir sebagai Nara Sumber Presiden Institut Otonomi Daerah Jakarta Prof Dr Djohermansyah Johan, Ketua DPRD Meranti Jack Ardiansyah, Penjabat Sekdakab. Meranti Bambang Supriyanto SE MM, Kepala Bappeda Meranti Dr H Makmun Murod MM, Asisten III Sekdakab. Meranti H. Rosdaner SPd MPd, serta Jajaran Pejabat Eselon II dan III, serta Camat Se-Kabupaten Meranti, Ketua MUI Meranti H Mustafa SAg MM, Pimpinan Perguruan Tinggi, Perwakilan Perusahaan PT EMP, RAPP, Sampoerna Agro, Pihak Perbankan, Ormas, Tokoh Masyarakat/Agama dan stakeholders terkait lainnya.
Dikatakan Bupati, salah satu tujuan FGD ini adalah untuk menyusun formulasi perencanaan yang tepat dalam menggesa pembangunan daerah.
"Pemkab Meranti dalam memberikan kemudahan perizinan bagi pengusaha dan investor yang ingin berinvetasi di Kota Sagu" kata Bupati.
Disamping itu, kata Bupati lagu, Pemkab Meranti berupaya secepatnya untuk melaksanakan kegiatan anggaran. Sehingga dana APBD tidak lama-lama mengendap di bank. Selain itu, juga selalu berupaya membayar gaji dan insentif pegawai tepat waktu. Dengan begitu uang dapat beredar dipasaran dan menggerakan sektor-sektor ekonomi masyarakat.
Yang tak kalah penting, sebut Irwan, Pemkab Meranti berkomitmen menjamin semua industri kerakyatan berjalan dengan lancar dengan tidak membiarkan perilaku birokrasi pola lama yang berbelit-belit, sehingga menghambat jalannya investasi di suatu daerah.
"Kita selalu mendorong agar anggaran yang ada segera digunakan. Sehingga dapat beredar dipasaran. Kita juga tidak membiarkan perilaku birokrasi yang dapat menghambat berkembangnya investasi," jelas Bupati seraya menyampaikan, Pemkab Meranti selalu memberikan kemudahan kepada pengusaha dan investor yang ingin berinvestasi di Meranti.
"Kepada para pejabat, saya minta untuk memberikan kemudahan kepada pengusaha. Sehingga mereka tidak merasa berat untuk membuka usaha di Meranti. Jangan ada lagi kata jika bisa dipermudah kenapa dipersulit," tegas Bupati.
Bupati mengibaratkan pengusaha atau investor seperti memelihara ayam bertelor emas yang jika dirawat dan diperhatikan dengan baik akan menghasilkan banyak telor yang manfaatnya akan dirasakan oleh pemeliharanya yakni pemerintah sendiri.
OPD yang dimaksud Bupati adalah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Dimana Bupati telah menginstruksikan untuk melakukan pelayanan prima dengan memanfaatkan teknologi internet. Sehingga para pengusaha yang ingin mengurus izin tidak perlu lagi datang ke kantor tapi cukup dengan membuka situs Pemda di internet semua administrasi perizinan selesai.
"Jadi bagi pengusaha tidak perlu lagi datang kekantor untuk mengurus perizinan cukup akses lewat internet saja, tahun ini saya harapkan tidak ada lagi yang dipersulit, kita ingin kemiskinan di Meranti dapat turun signifikan dan pelayanan publik yang sebakin baik," pungkas Bupati Irwan.
Kepala Bappeda Meranti Dr H Makmun Murod menyampaikan, Kabupaten Meranti masih memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi dibanding kabupaten/kota lainnya di Riau. Namun dibalik permasalahan itu, ternyata pertumbuhan ekonomi di Kota Sagu ini naik cukup signifikan. Artinya, jika semua potensi ekonomi yang ada di Meranti dapat dikelola dengan maksimal diyakini dapat menyelesaikan permasalahan kemiskinan tersebut.
"Melalui kegiatan FGD ini diharapkan dapat dirumuskan berbagai strategi solusi untuk menuntaskan kemiskinan dan percepatan pembangunan daerah," harap Makmun Murod.
Adapun tujuan dari acara ini, beber Makmun Murod, pertama untuk mengidentifikasi potensi ekonomi sebagai dasar peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Kedua untuk mendorong penguatan dan pengembangan produk lokal. Ketiga untuk menyusun formulasi perencanaan yang tepat dalam menggesa pembangunan di Meranti.
Sekedar informasi dalam kegiatan FGD yang ditaja oleh Bappeda Meranti itu, menghadirkan narasumber yang sangat profesional yakni Prof Dr Djohermasnyah Johan (Presiden Institut Otonomi Daerah dan juga Mantan Dirjend Otda Kemendagri).
Diharapkan melalui pemaparan mantan Plt. Gubernur Riau ini dapat memberikan pemahaman kepada para Kepala OPD untuk merumuskan berbagai program kebijakan dalam upaya pengentasan masalah kemiskinan dan mengesa pertumbuhan serta kesejahteraan masyarakat Meranti.
Sekedar informasi dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatanganan MoU antara Pemkab Meranti dalam hal ini Bupati Meranti Drs H Irawan MSi dan Presiden Institut Otonomi Daerah Prof DR Djohermansyah Johan terkait dukungan perumusan kebijakan pembangunan.(*)
Penulis : Tengku Harzuin
Tulis Komentar