PILIHAN
+
Rektor UIR Prof Syafrinaldi: Mimpi Kami Masih Besar Lagi
Dibaca : 141 Kali
IZI Bersama Kanwil DJBC Riau Berbagi Paket Sembako di Cinta Raja
Dibaca : 157 Kali
PSU Siak Butuh Anggaran Hampir Setengah Miliar Rupiah
Dibaca : 191 Kali
Ketua PWI Riau Raja Isyam Apresiasi PHR Santuni Yatim dan Janda Wartawan
Dibaca : 191 Kali
Swasembada Pangan di Riau
Gubri: Kita akan “Mengerahkan†Dinas Pertanian Provinsi Riau

Penandatanganan MoU Pemkab Inhil, Pemprov Riau, dan sejumlah perusahaan.
Inhil, Hariantimes.com -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berkepentingan dengan persawahan atau pertanian padi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang luasnya mencapai 23 ribu haktare.
Jika ini dikelola dengan baik, akan bisa menjadi swasembada pangan di Riau, kalaupun tidak dapat memenuhi kebutuhan di Inhil sendiri.
"Karenanya, kita akan “mengerahkan†Dinas Pertanian Provinsi Riau untuk serius menangani dan menyikapi masalah pertanian padi ini. Jika sekarang panen setahun sekali, maka kita upayakan agar ditingkatkan panennya dua kali dalam setahun. Apa bapak-bapak setuju,†tanya Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi kepada petani saat membuka Seminar Nasional Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Produk Unggulan di Gedung Daerah Engku Kelana, Jalan Baharuddin Yusuf, Tembilahan, Senin (25/03/2019).
Pada kesempatan itu, Gubri berharap Seminar Nasional dengan tema “Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Produk Unggulan Kabupaten Indragiri Hilir†adalah kebangkitan untuk meningkatnya harga kelapa di Riau, khususnya di Inhil.
“Dari seminar ini saya juga berharap lahirnya solusi jangka pendek, menengah dan panjang terhadap produk daerah, terutama kelapa. Semoga seminar nasional ini merupakan kebangkitan harga kelapa di Inhil,†harap Gubri.
Karena, kata Gubri, seminar ini mempertemukan secara langsung para pengambil kebijakan, baik itu dari pemerintah sendiri, pengusaha, hingga para petani kelapa di Inhil serta pelaku UKM.
"Kerjasama masing-masing pihak sangat diharapkan dan kekompakkan harus tetap dijaga sehingga hasil produk lokal benar-benar bisa dirasakan masyarakat. Tak hanya masalah produk kelapa, potensi persawahan di Inhil juga diharapkannya bisa memenuhi kebutuahan masyarakat di Riau," sebut Mantan Bupati Siak ini.
Harapan yang sama terhadap Seminar Nasional ini juga disampaikan Bupati Inhil, HM Wardan.
Menurut Wardan, ketergangtungan masyarakat Inhil terhadap kelapa cukup tinggi, yakni mencapai angka 70 persen.
“Harga kelapa pada saat ini anjlok, sementara industri turunan dari kelapa belum bisa mendukung. Kita berharap dengan seminar ini harga kelapa bisa naik sesuai dengan harapan semua pihak,†harap Wardan seraya mengungkapkan, harga kelapa pada saat ini Rp800 per kilogram. Harga ini sangat jauh berbeda jika dibandingkan pada tahun 2017 yang mencapai Rp3.600 per kilogram.(*/ron)
Tulis Komentar