• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
STQH XXVIII Kendari, Riau Raih 8 Kejuaraan dan Juara Umum V Nasional
Dibaca : 139 Kali
Versi IndoStrategi, Kemenag Masuk Tiga Besar Kementerian Berkinerja Terbaik
Dibaca : 152 Kali
Kemenkum dan Polda Riau Matangkan PKS Perkuat Akses dan Kesadaran Hukum Masyarakat
Dibaca : 315 Kali
Matangkan Persiapan Pengukuhan Pos Bantuan Hukum, Kakanwil Kemenkum Riau Koordinasi ke BPHN
Dibaca : 308 Kali
Indosat dan Kemen Komdigi Perkuat Ekosistem Registrasi eSIM Digital Berbasis Biometrik
Dibaca : 335 Kali

  • Home
  • Opini

Krisis PWI Bukan Fitnah, Melainkan Buah Kepemimpinan Hendry

Zulmiron
Rabu, 20 Agustus 2025 15:17:05 WIB
Cetak

Oleh: Dar Edi Yoga (Wakil Bendahara Umum PWI Pusat 2018-2023)

OPINI Hudono, Ketua PWI Yogyakarta, berjudul "Mengapa Memilih Hendry Ch Bangun?" mencoba menggambarkan Hendry Ch Bangun (HCB) sebagai korban fitnah dan persekongkolan politik internal. 

Sekilas narasi itu meyakinkan, namun jika diteliti lebih dalam, justru menyingkap kelemahan mendasar dalam kepemimpinan HCB.

1. Persoalan Dana UKW

Hudono menekankan adanya audit independen dan SP2Lid dari kepolisian. Tetapi ia menutup mata bahwa SP2Lid bukan akhir segalanya. Kasus itu masih bisa dibuka kembali melalui gelar perkara khusus.

Lebih dari itu, inti persoalan bukan sekadar ada atau tidaknya unsur pidana, melainkan integritas dan transparansi. Dana dari Forum Humas BUMN (FH BUMN) adalah uang publik, sehingga pengelolaannya harus dipertanggungjawabkan secara terbuka. Audit independen yang disebut-sebut seharusnya dipublikasikan agar semua pihak bisa menilai secara objektif. Jika hasil audit justru dinyatakan tidak boleh dibuka untuk umum, itu menimbulkan tanda tanya besar: apa yang sebenarnya disembunyikan? Transparansi tanpa akses publik hanyalah jargon kosong.

Lebih memprihatinkan lagi, HCB masih menggugat FH BUMN ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara wanprestasi, menuntut pelunasan sisa dana. Fakta ini memperlihatkan bahwa polemik dana belum selesai dan justru mempertebal krisis kepercayaan.

Ketika organisasi pers terbesar di Indonesia saja dirundung masalah seperti ini, kepercayaan publik otomatis runtuh.

2. Legitimasi Hukum yang Runtuh

Hudono menjadikan SK Kemenkumham sebagai bukti sah kepemimpinan Hendry. Namun, fakta terbaru justru sebaliknya. Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) sudah memblokir dokumen AHU PWI Pusat karena adanya dualisme kepengurusan.

Pemblokiran itu berarti legalitas HCB tidak bisa dijadikan alasan tunggal untuk mengklaim kepemimpinan. Apalah artinya SK jika di lapangan sebagian besar provinsi justru menolak mengakui? Legalitas administratif tanpa legitimasi anggota hanyalah simbol kosong.

3. Alasan KLB yang Diabaikan

Hudono menyebut KLB sebagai aksi makar. Padahal, KLB justru lahir sebagai reaksi atas krisis kepercayaan. Banyak pengurus daerah merasa terpinggirkan, aspirasinya tak didengar, dan akhirnya memilih mencari jalan alternatif.

KLB adalah gejala nyata kegagalan seorang ketua umum. Kepemimpinan dinilai bukan dari seberapa kuat bertahan di kursi jabatan, melainkan dari seberapa mampu merawat kepercayaan anggotanya.

4. Klaim Pemersatu yang Kontradiktif

Hudono menyebut Hendry sebagai sosok pemersatu. Namun faktanya, Hendry melaporkan rekan seorganisasi ke polisi, menuding pihak lain makar, lalu tampil dengan narasi persatuan. Itu bukan wajah pemersatu, melainkan wajah pemecah.

Persatuan tidak lahir dari ancaman pidana, melainkan dari sikap rendah hati dan keterbukaan.

Penutup: Saatnya Jujur

Krisis PWI hari ini tidak lahir dari fitnah atau rekayasa, tetapi dari akumulasi kesalahan dalam kepemimpinan HCB. Terlalu banyak energi organisasi dihabiskan untuk membela diri, bukan memperkuat kapasitas anggota. PWI, yang seharusnya menjadi penopang kebebasan pers, justru terjebak dalam drama kepengurusan.

Menjelang Kongres Persatuan pada 29-30 Agustus 2025 di Cikarang, kita perlu keberanian untuk jujur: Hendry bukan jawaban atas krisis ini. Ia bagian dari masalah, bukan solusi. Memilih kembali Hendry Ch Bangun hanya akan memperpanjang kebuntuan, sementara kebutuhan terbesar PWI adalah pemimpin baru yang bersih, visioner, dan dipercaya semua pihak. ***


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Bhabinkamtibmas Minas Jaya Bripka Rosady Elian Raih Penghargaan Green Policing Award Polda Riau 2025

Temuan dan Evaluasi Beasiswa PKH Siak

Duka atas Kebakaran SMA Negeri 1 Meranti dan Harapan Transparansi

Path-Goal Theory dan Kepemimpinan Akademik: Menuntun Generasi Muda Ekonom Indonesia

Diplomasi Bela Palestina Presiden Prabowo Subianto

Kapolri Mendahului atau “Melawan” Presiden?

Bhabinkamtibmas Minas Jaya Bripka Rosady Elian Raih Penghargaan Green Policing Award Polda Riau 2025

Temuan dan Evaluasi Beasiswa PKH Siak

Duka atas Kebakaran SMA Negeri 1 Meranti dan Harapan Transparansi

Path-Goal Theory dan Kepemimpinan Akademik: Menuntun Generasi Muda Ekonom Indonesia

Diplomasi Bela Palestina Presiden Prabowo Subianto

Kapolri Mendahului atau “Melawan” Presiden?



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
STQH XXVIII Kendari, Riau Raih 8 Kejuaraan dan Juara Umum V Nasional
18 Oktober 2025
Versi IndoStrategi, Kemenag Masuk Tiga Besar Kementerian Berkinerja Terbaik
18 Oktober 2025
Kemenkum dan Polda Riau Matangkan PKS Perkuat Akses dan Kesadaran Hukum Masyarakat
17 Oktober 2025
Matangkan Persiapan Pengukuhan Pos Bantuan Hukum, Kakanwil Kemenkum Riau Koordinasi ke BPHN
17 Oktober 2025
Indosat dan Kemen Komdigi Perkuat Ekosistem Registrasi eSIM Digital Berbasis Biometrik
17 Oktober 2025
Soal Pendirian Ditjen Pesantren, Wamenag: Saya Optimistis Hari Santri 2025 Ada Kado Izin
17 Oktober 2025
Tiga Peserta Riau Tembus Final STQH Nasional 2025 di Kendari
17 Oktober 2025
Prof Ardiansah Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Konstitusi Unilak
16 Oktober 2025
HPN 2026 Disemarakkan dengan Anugerah Kebudayaan PWI untuk Bupati/Walikota
16 Oktober 2025
Divisi P3H Kanwil Kemenkum Riau Rapat Konsultasi dan Koordinasi Bersama DPRD Rohul
16 Oktober 2025
TERPOPULER +
  • 1 Rapat Perdana DPW PAN Riau, Sahidin: Susunlah Program yang Menyentuh Rakyat
  • 2 Musorkablub Pilih Syamsurizal Pimpin KONI Siak Periode 2025-2029
  • 3 Resmikan Dapur SPPG Polres Kampar, Kapolda Riau: Langkah Strategis Mewujudkan Sumber Daya yang Kuat, Sehat dan Berkualitas
  • 4 Divisi P3H Kanwil Kemenkum Riau BPBD Inhu Samakan Persepsi Susun Ranperda Penanggulangan Bencana dan Kebakaran
  • 5 Tandatangani Kesepakatan Bersama, Dekranasda Riau dan BRK Syariah Bertekad Hadirkan Solusi Finansial
  • 6 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah Nasional, Pemerintah Perkuat Sinergi Pusat dan Daerah
  • 7 Sidang Paripurna HUT ke-26 Siak, Afni: Kami Mengajak Seluruh Jajaran DPRD Terus Bersinergi
  • 8 Di Usia ke-26, Siak Menjadi Pilar Ekonomi Riau
  • 9 GAPKI dan PWI Sepakat Lanjutkan Program Peningkatan Kompetensi Wartawan
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved