• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Berkunjung ke DLHK Riau, Dr Afni Ungkap Masalah Hak Hutan Tanah Rakyat Siak
Dibaca : 150 Kali
Beberkan Kondisi Keuangan Pemkab Siak Dr Afni: Tunda Bayar Rp327 Miliar
Dibaca : 153 Kali
Dorong Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Indosat Hadirkan SheHacks Innovate di Gunung Sitoli
Dibaca : 221 Kali
Pemko Pekanbaru akan Kembangkan Bus Rapid Transit dengan Lajur Khusus
Dibaca : 247 Kali
Agung Nugroho: Tiga Unit Bus Listrik akan Mulai Dioperasikan
Dibaca : 257 Kali

  • Home
  • Sosialita

Dukung Eliminasi TBC 2030 di Riau, Komunitas dan Pemangku Kepentingan Terapkan Pendekatan DPPM

Zulmiron
Selasa, 05 Desember 2023 17:29:01 WIB
Cetak
Konferensi pers, pernyataan bersama upaya kolaborasi penanggulangan Tuberkolosis di Kota Pekanbaru di Hotel The Zuri Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru, Selasa (05/12/2023).

Pekanbaru, Hariantimes.com - Berdasarkan data, jumlah terduga Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Provinsi Riau berjumlah 165.640. Khusus di Kota Pekanbaru berjumlah 35.416.

Sementara yang ternotifikasi di Provinsi Riau berjumlah 14.609 pasien dan Kota Pekanbaru berjumlah 4.906 Pasien dengan jumlah pasien yang diobati sejumlah 12.536 pasien di Provinsi Riau dan 3.959 pasien di Kota Pekanbaru (Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) Dinas Kesehatan Provinsi Riau).

Sementara angka kematian untuk kasus TBC di Kota Pekanbaru tahun 2023 ini mencapai 85 orang. Angka itu menurun bila dibandingkan dengan kasus tahun 2022 lalu yang mencapi 143 korban meninggal.

"Dengan kontribusi 647 Pasien TBC terkonfirmasi Bacteryologys, kami berhasil melacak 59 pasien LTFU dan menemukan 747 kasus TBC baru. Komunitas Pekanbaru berkomitmen mendukung Eliminasi TBC 2030," sebut Ketua LSM Yayasan Sebaya Lancang Kuning, Rozi Asnita saat acara pertemuan Komunitas dan Pemangku Kepentingan Jejaring District-based Public Private Mix (DPPM) saat konferensi pers, pernyataan bersama upaya kolaborasi penanggulangan Tuberkolosis di Kota Pekanbaru di Hotel The Zuri Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru, Selasa (05/12/2023).

Baca Juga :
  • Antisipasi Penyebaran PMK, Anggota Koramil 0321-05/RM Data Hewan Ternak di Bangko Sempurna
  • Audiensi dengan BPJS Kesehatan, Ingot: Bahas Kebijakan dalam Pelayanan Kesehatan
  • Seni Makan Sehat di Bulan Ramadhan, Buka Puasa Bukan Balas Dendam

Acara tersebut dihadiri Plt Kepala Bidang (Kabid) PM Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, fasilitator dr Yetty Rohayati Sp KKLP dan SSR Yayasan Sebayang Lancang Kuning yang dihadiri perwakilah rumah sakit dan Puskesmas di Kota Pekanbaru.

Menyuarakan kekhawatiran atas jumlah kasus TB yang mencapai 35.416 tersebut, sebut Rozi Asnita, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru bersama PKBI dan Yayasan Sebaya Lancang Kuning mengambil langkah tegas dengan menerapkan pendekatan District-based Public Private Mix (DPPM).

Pendekatan dengan melibatkan berbagai jenis fasilitas kesehatan ini berlandaskan pada Panduan Penerapan Jejaring Layanan TB di Fasilitas Kesehatan (Faskes) Pemerintah dan Swasta berbasis Kabupaten/Kota, memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam pengendalian TB.

"Salah satu cara meningkatkan akses layanan dengan menerapkan DPPM kepada pasien penderita TBC," katanya.

Pendekatan ini, katanya, didasarkan pada Panduan Penerapan Jejaring Layanan TBC di Fasilitas Kesehatan Pemerintah dan Swasta Berbasis Kabupaten/Kota (KemenKes, 2019), memastikan komunitas berperan aktif dalam penanggulangan TBC.

"Kami memiliki mandat untuk melakukan advokasi, kemitraan, dan melacak pasien Lost to Follow Up (LTFU). Ini mencakup pasien yang tidak segera melakukan pengobatan setelah diagnosis atau yang putus berobat pada masa pengobatan," terang Rozi Asnita.

Rozi Asnita memaparkan dalam penerapan implementasi DPPM, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru melibatkan 24 Rumah Sakit, 9 Klinik serta 21 Puskesmas pada bulan November 2023 lalu.

Selain itu penerapan ini juga didukung oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Rumah Sakit Pemerintah serta Rumah Sakit Swasta.

Dikatakan Rozi Asnita, Konsorsium Penabulu-STPI sebagai Principal Recipient (PR) bersama Komunitas PKBI Daerah Riau dan SSR Yayasan Sebaya Lancang Kuning berperan aktif dalam mendukung DPPM.

Dalam implementasi DPPM, katanya, Diskes Kota Pekanbaru melibatkan 24 Rumah Sakit, 9 Klinik dan 21 Puskesmas pada November 2023.

"Kami percaya, melibatkan berbagai jenis fasilitas kesehatan adalah langkah positif untuk memperluas layanan TB sesuai standar perawatan pasien," katanya sembari menyampaikan, dukungan dari Diskes Riau, Diskes Kota Pekanbaru, Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta membuat inisiatif ini mencapai pencapaian signifikan.

"Dengan kontribusi dari 647 pasien TB terkonfirmasi secara bakteriologis, kami berhasil melacak 59 kasus LTFU dan menemukan 747 kasus TB baru. Masyarakat pekanbaru berkomitmen mendukung eliminasi TB pada tahun 2030. Dengan lebih dari 969.000 kasus dan tingkat kematian mencapai 55 per 100.000 penduduk, laporan Kemenkes 2023 menunjukkan, cakupan penemuan kasus TB baru masih jauh dari memuaskan, hanya mencapai 75 persen," beber Rozi Asnita.


Dukung Upaya Eliminasi TBC 2030 di Riau

Dalam rangka mendukung DPPM, PR Konsorsium Penabulu-STPI ikut serta mengambil peran sebagai pihak komunitas. Untuk mengimplementasikan program dukungan komunitas dalam skema DPPM di Kota Pekanbaru, SSR Yayasan Sebaya Lancang Kuning berperan melakukan serangkaian kegiatan. Di antaranya community led advocacy untuk implementasi DPPM, kemitraan dengan fasyankes pemerintah dan swasta untuk proses pendampingan pasien TBC, pelacakan kasus dengan kunjungan rumah untuk pasien putus berobat di fasyankes pemerintah dan swasta, pendampingan pasien putus berobat yang kembali melakukan pengobatan dapat menyelesaikan pengobatan TBC sesuai standar hingga sembuh dan lengkap di fasyankes pemerintah dan swasta serta investigasi kontak dari indeks kasus pasien yang putus berobat dan kembali melakukan pengobatan di fasyankes pemerintah dan swasta.  

Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut, maka diselenggarakanlah kegiatan Pertemuan Komunitas dan Pemangku Kepentingan Jejaring DPPM dalam Konferensi Pers Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Kota Pekanbaru.

Bahkan Komunitas berkomitmen mendukung upaya Eliminasi TBC 2030 di Provinsi Riau khususnya di Kota Pekanbaru melalui jejaring DPPM.

Dengan kontribusi Komunitas, sebanyak 647 Pasien TBC terkonfirmasi Bacteryologys sudah dilakukan Investigasi Kontak oleh kader. Dan sebanyak 747 kasus TBC baru ditemukan serta sebanyak 12 balita Kontak Serumah mendapatkan Terapi Pencegahan Tuberculosis (TPT) dan 59 pasien LTFU berhasil dilacak dan 11 pasien kembali melakukan pengobatan.

Karena itu, Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah ini. Salah satunya dengan menerapkan pendekatan DPPM yang melibatkan semua jenis fasilitas layanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas dan berorientasi pada pasien.

Dengan menerapkan DPPM, diharapkan penemuan kasus, notifikasi, dan tingkat keberhasilan pengobatan TBC dapat meningkat. Dalam Strategi Nasional Eliminasi Tuberkulosis 2030, salah satu dari tujuh strategi yang diusulkan adalah melibatkan organisasi masyarakat dengan membangun jejaring antara layanan kesehatan swasta dan organisasi masyarakat.

Dalam rangka mendukung DPPM, Principal Recipient (PR) Konsorsium Penabulu-STPI (Stop TB Partnership Indonesia) ikut serta mengambil peran sebagai pihak komunitas.

Merujuk pada dokumen Operational Plan 2021-2023, komunitas mendapatkan mandat untuk melakukan kegiatan advokasi dan kemitraan dalam jejaring DPPM serta upaya pelacakan pasien Lost to Follow Up (LTFU) dari Fasilitas Kesehatan (Faskes) Pemerintah dan Swasta. Lebih lanjut, pasien LTFU yang dimaksud adalah: Lost to Follow Up (LTFU) sebelum pengobatan dimulai, yakni pasien yang telah ternotifikasi (tegak diagnosa sakit TBC) dan tidak segera melakukan pengobatan.

Kemudian Lost to Follow Up (LTFU) setelah atau masa pengobatan, yakni pasien yang putus berobat pada masa pengobatan berjalan. 

Dalam konteks ini, Principal Recipient (PR) Konsorsium Penabulu-STPI (Stop TB Partnership Indonesia) bersama dengan Sub Recipient (SR) Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Riau dan Sub-Sub Recipient (SSR) Yayasan Sebaya Lancang Kuning, mengambil peran aktif sebagai bagian dari komunitas dengan melakukan advokasi.

Kemudian membentuk kemitraan dalam jejaring DPPM melalui kegiatan pelacakan pasien yang tidak melanjutkan pengobatan atau disebut dengan Lost To Follow Up (LTFU) untuk kembali melakukan pengobatan, upaya penemuan kasus TBC baru melalui kegiatan Invetigasi Kontak pada pasien TBC terkonfirmasi Bacteryologys, memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai infeksi laten Tuberkulosis dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).

Dan melakukan pendampingan kepada pasien TBC dalam melakukan pengobatan hingga sembuh. Pendekatan ini didasarkan pada Panduan Penerapan Jejaring Layanan TBC di Fasilitas Kesehatan Pemerintah dan Swasta Berbasis Kabupaten/Kota yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2019.

Untuk meningkatkan akses terhadap layanan TBC yang berkualitas dan tingginya angka pasien yang melakukan pengobatan ke fasilitas kesehatan swasta, diperlukan integrasi antara semua layanan di tingkat kabupaten/kota.

Implementasi DPPM oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, yang melibatkan berbagai jenis fasilitas kesehatan, adalah langkah positif untuk memperluas layanan TBC yang sesuai dengan standar penanganan pasien TBC.

DPPM di Kota Pekanbaru pada bulan Maret 2023 sebanyak 21 Puskesmas, dan 6 Rumah Sakit Pemerintah/Swasta yang terlibat dalam jejaring DPPM bersama Komunitas, terdapat perkembangan yang signifikan pada bulan November 2023 sebanyak 21 Puskesmas, 24 Rumah Sakit dan 9 Klinik yang telah melakukan kerja sama dalam upaya DPPM untuk menuju Eliminasi TBC 2030.

Tentunya hal ini tidak luput dari dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak. Di antaranya Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, Puskesmas, Dokter Praktek Mandiri (DPM), Klinik, Organisasi Profesi, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Asosiasi Klinik (ASKLIN) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).(*)
 


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Peringati HANI 2025, GMDM Riau Ajak Driver Online Perangi Narkoba

IZI Bersama MTTG Witel Riau Sembelih Sapi Berbobot 400 Kg di Masjid Al-Hidayah Bambu Kuning

Sembelih 5 Ekor Sapi dan 2 Ekor Kambing, Ratusan Kantong Daging Qurban Dibagikan ke Anggota PWI Riau dan Masyarakat

Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban

Kunni Masrohanti Dipercaya Kemenbud Gelar Festival Seni Budaya Melayu Riau

Rombongan Delegasi Korsel Kunjungan Persahabatan ke PWI Riau

Peringati HANI 2025, GMDM Riau Ajak Driver Online Perangi Narkoba

IZI Bersama MTTG Witel Riau Sembelih Sapi Berbobot 400 Kg di Masjid Al-Hidayah Bambu Kuning

Sembelih 5 Ekor Sapi dan 2 Ekor Kambing, Ratusan Kantong Daging Qurban Dibagikan ke Anggota PWI Riau dan Masyarakat

Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban

Kunni Masrohanti Dipercaya Kemenbud Gelar Festival Seni Budaya Melayu Riau

Rombongan Delegasi Korsel Kunjungan Persahabatan ke PWI Riau



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Berkunjung ke DLHK Riau, Dr Afni Ungkap Masalah Hak Hutan Tanah Rakyat Siak
21 Juni 2025
Beberkan Kondisi Keuangan Pemkab Siak Dr Afni: Tunda Bayar Rp327 Miliar
20 Juni 2025
Dorong Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Indosat Hadirkan SheHacks Innovate di Gunung Sitoli
20 Juni 2025
Pemko Pekanbaru akan Kembangkan Bus Rapid Transit dengan Lajur Khusus
19 Juni 2025
Agung Nugroho: Tiga Unit Bus Listrik akan Mulai Dioperasikan
19 Juni 2025
1.479 lowongan kerja Tersedia di Pekanbaru Job Fair 2025
19 Juni 2025
Mobil Loker AMAN Jemput Bola ke Masyarakat
19 Juni 2025
Sempena Hari Jadi Pekanbaru ke-241, Naik Bus Trans Metro Gratis Tiga Hari
19 Juni 2025
ITDP Gelar Lokakarya Elektrifikasi Transportasi Publik Skala Nasional di Pekanbaru
18 Juni 2025
Pekanbaru adalah Satu Diantara 11 Kota Prioritas yang Dibantu ITDP
18 Juni 2025
TERPOPULER +
  • 1 Dosen UIR Sukses Ciptakan dan Patenkan Alat Pengiris Umbi Berteknologi Android
  • 2 Gencarkan Patroli C3, Regu Pleton Standby Polres Siak Sasar Objek Vital dan Daerah Rawan Karhutla
  • 3 Selama Pelantikan Bupati dan Wabup Siak, PLN Sukses Amankan Pasokan Listrik
  • 4 Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban
  • 5 Dari Wartawan Jadi Bupati, Banyak Harapan yang Disematkan pada Afni Zulkifli
  • 6 Kunni Masrohanti Dipercaya Kemenbud Gelar Festival Seni Budaya Melayu Riau
  • 7 Dr Afni Z-Syamsurizal Resmi Dilantik sebagai Bupati dan Wabup Siak periode 2025-2030
  • 8 04 Juni 2025, Jemaah Haji Mulai Bergerak ke Arafah
  • 9 Rektor UIR Kukuhkan Prof Dr Fathurrahman sebagai Guru Besar Bioteknologi dan Genetika
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved