• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Tiga Atlet Yunior Taekwondo Riau Raih Medali di ATF 2025 Vietnam
Dibaca : 176 Kali
Serahkan Dokumen Pencalonan ke SC dan OC, Munir: Dukungan 17 Provinsi Amanah yang Sangat Besar
Dibaca : 165 Kali
Demi Marwah Negeri, LAMR Siak Dukung Bupati Minta Menhut RI Cabut Izin PT SSL
Dibaca : 287 Kali
PWI Dumai Gelar Workshop dan Pelatihan Jurnalistik, Soroti Pentingnya Etika dan Integritas
Dibaca : 189 Kali
Harumkan Nama Indonesia di Kancah Internssional, Muliardi: Pencapaian Bayu Kebanggaan Kita Bersama
Dibaca : 197 Kali

  • Home
  • Riau

Di Balik Aksi Demo Gubri, Saiman Pakpahan Menduga Sangat Kental Motif Politik

Zulmiron
Kamis, 03 Juni 2021 19:22:29 WIB
Cetak
Pengamat Politik Riau Saiman Pakpahan.

Pekanbaru, Hariantimes.com -  Pengamat Politik Riau Saiman Pakpahan mengkritik keras aksi demo yang tidak dieskpresikan secara santun dan beradab.

Termasuk aksi sekelompok massa di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Puteri Kaca Mayang Pekanbaru yang kasar, brutal dan jauh dari kesantunan Budaya Melayu pada Rabu (02/06/2021) kemarin.

Secara politik, kata Saiman Pakpahan, siapapun memang tidak boleh membatasi masyarakat dalam mengekspresikan hak-hak politiknya. Dan penyampaian aspirasi maupun pendapat di depan umum tersebut dilindungi oleh Undang-undang.   

"Tentu saja ketika mengekspresikan (hak-hak politik) itu mesti dilakukan dengan cara-cara yang santun dan beradab. Apalagi budaya politik kita di Riau itu budaya Melayu. Jadi semestinya in-line dengan itu (budaya Melayu)," tukas Saiman Pakpahan dalam wawancara dengan media menanggapi fenomena aksi-aksi demo yang sering terjadi belakangan ini di Riau, Kamis (03/06/2021).

Dari pengamatan Saiman, aksi demo yang terjadi di Riau belakangan ini hampir keseluruhannya diarahkan kepada Gubernur Riau Syamsuar, dengan berbagai caci maki serta tuduhan-tuduhan yang bersifat memvonis. 

"Siapapun juga, selagi ber-KTP Riau pasti tidak akan setuju dengan cara aksi unjuk rasa yang kasar, brutal dan jauh dari kesantunan budaya Melayu. Karena memang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku," katanya lagi.

Pengamat politik Universitas Riau ini juga mengkritik pemilihan diksi yang dipakai massa aksi seperti penyebutan "Syamsuar Gubernur Drakula" atau "Tangkap Syamsuar, Gubernur Koruptor".

"Itu sangat tendensius dan melukai hati banyak masyarakat di Riau. Pak Syamsuar itu Gubernur Riau, lho. Jadi tolong hormati marwah beliau sebagai Gubernur," ujar Saiman Pakpahan lagi.   

Sekali lagi Saiman menegaskan, aksi massa yang mengkritisi berbagai kebijakan dan permasalahan yang terjadi tidak ada masalah. 

"Karena kita negara demokratis dan perlu partisipatif politik dan hak-hak pendapat masyarakat itu muncul ke permukaan. Tetapi tentu saja harus disampaikan dan diartikulasikan dengan cara-cara santun dan beradab. Itu yang kita kritik," tegasnya.

Kepada pihak-pihak yang ada di balik aktor gerakan tersebut, Saiman berharap mereka segera sadar. Karena apa yang mereka lakukan bukan cara yang benar dalam melakukan sosialisasi dan edukasi politik terhadap masyarakat Riau. 

"Kalau ingin membangun Riau secara komprehensif, mereka mestinya sadar. Berikan kesempatan kepada Pak Gubernur Syamsuar menyelesaikan pekerjaan rumahnya yang dijanjikan dalam Pilgubri kemarin selama lima tahun," ujar Saiman. 

"Kenapa harus diganggu-ganggu dengan gerakan-gerakan kelompok kepentingan yang tidak jelas itu?" kata Saiman lagi balik bertanya.

Saiman sendiri menduga aksi yang terjadi belakangan ini sangat kental motif politiknya dan bukan soal penegakan hukum lagi. 

"Kala mereka bilang ini soal penegakan hukum, kenapa Bansos yang dia bidik? Kenapa misalnya bukan kota Pekanbaru atau kota-kota lainnya yang terus-menerus dirundung masalah sampai saat ini. Kenapa Syamsuar yang hari ini notabene adalah Gubernur Riau yang jadi sasaran. Jadi (aksi-aksi) ini sangat kental dengan motif politik, bukan penegakan hukum," tegasnya. 

Sementara jika aksi-aksi itu murni soal penegakan hukum, menurut Saiman, mereka mesti menyasar banyak pengguna anggaran yang lain di Provinsi Riau. 

"Tapi kenapa ini saja dan yang mereka sasar itu terus-menerus adalah Gubernur Riau?" tanya Saiman lagi. 

Karena itu, menurut Saiman, secara politik pemerintahan, sosial, budaya dan sebagainya, yang sangat dilanggar oleh kelompok-kelompok aksi itu adalah persoalan etik. 

"Ketika mereka menyampaikan aspirasinya, kita tidak bungkam mereka untuk bicara. Silakan, karena itu adalah hak kelompok kepentingan untuk menyampaikan fikiran-fikiran mereka. Tapi tolong hormati dan jaga marwan Gubernur. Itu Gubernur kita di Riau," ungkap Saiman.

Kalaupun misalnya mereka mau sebutkan tentang kasusnya di Siak, kata Saiman, mestinya disebutkan waktu itu Syamsuar sebagai bupati. Jangan disebut Gubernur Syamsuar. Sebab, Syamsuar sebagai Gubernur Riau, tidak ada urusannya dengan kasus kemarin tersebut. Semestinya mereka itu memilah-milahnya.

"Jadi harapan saya terhadap aktor intelektual yang berada di belakang gerakan ini, aki (baca: baterai) intelelektualnya tolong dinaikan dikit, kalau mau main," tegas Saiman Pakpahan.

Ketika ditanya soal diksi-diksi dalam demo, misalnya penyebutan "Gubernur Drakula"  atau "Tangkap Syamsuar Gubernur Koruptor" apakah sudah memenuhi unsur pencemaran nama baik yang dapat dilaporkan ke penegak hukum, Saiman, menyarankan untuk meminta pendapat para ahli pidana. 

"Saya kira nanti bisa dilihat pasal-pasal delik aduan yang mengatur tentang pencemaran nama baik. Dan teman-teman di Fakultas Hukum lebih tepat untuk menanggapinya," Tandas Saiman.

Bagi Saiman selaku pengamat sosial politik dan pemerintahan, dia melihat lihat yang dilanggar itu murni persoalan etik. 

"Jadi etika politiknya itu tak ada untuk mengartikulasikan kepentingan. Etika pergerakan publiknya itu tidak terbangun. Sehingga mereka melakukan gerakan membabi buta, sangat propokatif, mereka ingin publik segera terpancing dengan gerakan-gerakan mereka," tutup Saiman Pakpahan.(*)


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

RUPS PT SPR Tetapkan Ida Yulita Susanti sebagai Dirut dan Yan Dharmadi Jadi Komisaris

Juara 2 MHQ Internasional di Makkah, Bayu Wibisono Harumkan Nama Riau dan Indonesia

Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Diperpanjang Hingga 15 Desember 2025

Terima SK BWI, Muliardi Tegaskan Komitmen Kemenag Mengawal Pengelolaan Wakaf di Daerah

RPJMD Provinsi Riau 2025-2029 Disahkan, Abdul Wahid: Akan Segera Disampaikan ke Mendagri untuk Dievaluasi

Pererat Hubungan Budaya, Dubes Bangladesh, Fiji dan Rwanda Kunjungi LAMR

RUPS PT SPR Tetapkan Ida Yulita Susanti sebagai Dirut dan Yan Dharmadi Jadi Komisaris

Juara 2 MHQ Internasional di Makkah, Bayu Wibisono Harumkan Nama Riau dan Indonesia

Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Diperpanjang Hingga 15 Desember 2025

Terima SK BWI, Muliardi Tegaskan Komitmen Kemenag Mengawal Pengelolaan Wakaf di Daerah

RPJMD Provinsi Riau 2025-2029 Disahkan, Abdul Wahid: Akan Segera Disampaikan ke Mendagri untuk Dievaluasi

Pererat Hubungan Budaya, Dubes Bangladesh, Fiji dan Rwanda Kunjungi LAMR



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Tiga Atlet Yunior Taekwondo Riau Raih Medali di ATF 2025 Vietnam
25 Agustus 2025
Serahkan Dokumen Pencalonan ke SC dan OC, Munir: Dukungan 17 Provinsi Amanah yang Sangat Besar
25 Agustus 2025
Demi Marwah Negeri, LAMR Siak Dukung Bupati Minta Menhut RI Cabut Izin PT SSL
25 Agustus 2025
PWI Dumai Gelar Workshop dan Pelatihan Jurnalistik, Soroti Pentingnya Etika dan Integritas
25 Agustus 2025
Harumkan Nama Indonesia di Kancah Internssional, Muliardi: Pencapaian Bayu Kebanggaan Kita Bersama
25 Agustus 2025
Perseteruan Bupati Siak vs Petinggi SSL, Anton Hidayat: Utusan Perusahaan Arogan dan Tidak Beradab
25 Agustus 2025
Sertijab Pejabat Eselon II, Agung Nugroho: Program Ya, Jangan Hanya Copy Paste
25 Agustus 2025
Imigrasi Pekanbaru Hadirkan Layanan Paspor Merdeka di Mall Ciputra Seraya
24 Agustus 2025
Lindungi Masyarakat dari Penipuan Digital, Indosat Parade IM3 SATSPAM di Medan
24 Agustus 2025
Tidak Menghargai Marwah Negeri Bertuan, Bupati Siak Afni Usulkan Pencabutan Izin PT SSL
23 Agustus 2025
TERPOPULER +
  • 1 Tidak Menghargai Marwah Negeri Bertuan, Bupati Siak Afni Usulkan Pencabutan Izin PT SSL
  • 2 Kongres Persatuan PWI 2025 Diikuti 81 Peserta Penuh dan 200 Peninjau
  • 3 DJSN Dukung Penuh Penguatan Literasi Jaminan Sosial Melalui Sektor Pendidikan
  • 4 Lepas Peserta Jalan Sehat Kerukunan, Muliardi: Ruang Kebersamaan Lintas Agama Untuk Saling Mengenal Lebih Dekat
  • 5 Semangat HUT RI ke-80, Pegawai dan DWP Imigrasi Pekanbaru Bagikan Sembako ke Panti Asuhan Al-Ikhlas
  • 6 Ditlantas Polda Riau Gelar Gerakan Polantas Menyapa di SDN 158 dan SDN 06
  • 7 Sekolah Rakyat Menengah Atas 31, Gubri: Sekolah Rakyat Sangat Tepat Terutama Bagi Rakyat Miskin
  • 8 PT TMP Sosialisasi Pencegahan Karhula dan Deklarasi DMPG di Rohil
  • 9 Fadli Zon Tunjuk Ali Akbar Pimpin Pemugaran Situs Gunung Padang
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved