• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Kanwil Kemenag Riau Gelar Festival Shalawat Semarak, Rahmat: Kita Diajak untuk Lebih Dekat dengan Rasulullah
Dibaca : 155 Kali
Tindak Lanjuti MoU, Universitas Hang Tuah Pekanbaru Sambangi PWI Riau
Dibaca : 150 Kali
Jumat Berkah, PWI Riau Bagikan 600 Nasi Bungkus ke Warga Pekanbaru
Dibaca : 157 Kali
PWI-Komdigi Bahas Pengukuhan Pengurus di Monumen Pers Surakarta
Dibaca : 144 Kali
Akses AHU Sangat Cepat dan Mudah, PWI Resmi Kembali Terdaftar di Kemenkum
Dibaca : 318 Kali

  • Home
  • Opini

Melihat Kehidupan Mayarakat Pesisir di Desa Teluk Papal dalam Prespektif Sosiologi (1)

''Anak Suku Asli Banyak Putus Sekolah''

A Kasim
Ahad, 20 Desember 2020 17:55:50 WIB
Cetak
Pendidikan anak-anak suku asli di Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan sampai saat ini masih memprihatinkan.

Bengkalis, Hariantimes.com - Secara sosiologis, karakteristik kehidupan masyarakat pesisir, khsusnya di Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau berbeda dengan masyarakat agraris lainnya.

Masyarakat pesisir di daerah ini bergerak dalam bidang kelautan dan perikanan, salah satu mata pencaharian sebagai bentuk penunjang ekonomi masyarakat setempat dalam meningkatkan ekonomi keluarganya.

Karena sebagian besar masyarakat pesisir berprofesi sebagai nelayan. Karakteristik masyarakat pesisir bersifat dinamis dalam hal sumber daya yang dihasilkan, sehingga untuk mendapatkan hasil tangkapan di laut harus berpindah-pindah. Risiko usaha yang tinggi menyebabkan masyarakat pesisir hidup dalam suasana yang keras, dimana adanya ketidakpastian dalam menjalankan pekerjaannya.

Masyarakat pesisir termasuk masyarakat yang masih terbelakang dan berada dalam posisi marginal. Di lingkungan masyarakat pesisir Teluk Papal terdapat komunitas-komunitas kecil, yang dibentuk oleh masyarakat setempat. Kebanyakan dari mata pencaharian mereka bergantung pada laut.

Baca Juga :
  • Tindak Lanjuti MoU, Universitas Hang Tuah Pekanbaru Sambangi PWI Riau
  • Kuliah Umum Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Raja Isyam: Jurnalis Harus Adaptif Terhadap Perubahan
  • UIR Raih Triple Winner di Anugerah Kerjasama Diktisaintek 2025 Tingkat LLDIKTI XVII

Lingkungan dalam satu komunitas merupakan tempat penting bagi kita untuk mempelajari banyak hal, baik lingkungan secara fisik yang merupakan ciri dari komunitas masyarakat pesisir dan lingkungan non fisik yang mencakup kebudayaan sosial sebagai seorang individu yang memiliki kebutuhan fisik dan sosial.

Kondisi mayarakat pesisir merupakan kelompok yang relatif tertinggal secara ekonomi, sosial (khususnya dalam aspek pendidikan dan kesehatan), kebudayaan dan lingkungan dibandingkan dengan kelompok mayarakat lainnya.

Di satu sisi manusia adalah makhluk sosial, yang hidup berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain. Dalam hubungan sosial, terjadilah sebuah proses pengenalan dan proses tersebut mencakup berbagai budaya, nilai, moral dan tanggung jawab manusia sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang berbeda-beda dengan masalah yang berbeda pula.

Masyarakat pesisir Desa Teluk Papal yang dominannya adalah masyarakat Suku Asli. Dan yang menjadi sorotan utama di masyarakat pesisir Teluk Papal adalah aspek pendidikannya. Pandangan sosiologi terhadap pendidikan dalam konteks prilaku dan perkembangan pribadi. Maka sosiologi memandang gejala pendidikan sebagai bagian dari struktur sosial masyarakat.

Kondisi pendidikan di masyarakat pesisir sungguh sangat memprihatinkan. Kebanyakan di daerah pesisir ini banyak anak-anak yang putus sekolah dan lebih memilih bekerja sebagai nelayan. Untuk membantu kedua orang tuanya. Dan sebagiannya lagi hanya lulusan sekolah dasar (SD). Lingkungan masyarakat yang sudah mengenalkan cara mendapatkan uang sehingga merubah prilaku anak-anak yang seharusnya mengemban dunia pendidikan.

Sangat disayangkan, padahal akses menuju sekolah tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya hanya sekitar 1 Km. Fasilitas disekolah pun cukup layak dan memadai. Mereka menghabiskan waktu sekolah hanya untuk bermain. Walaupun mereka tinggal di daerah pesisir, namun yang namanya pendidikan itu harus di nomor satukan.

Keterbatasan wawasan tentang pentingnya pendidikan dikalangan orang tua. Sebagian orang tua di masyarakat pesisir kurang mendukung dan kurang mendorong anak-anaknya untuk sekolah.

Presepsi masyarakat pesisir terhadap pendidikan bagi seorang perempuan, dianggap kurang penting dikarenakan kemampuan personal secara finansial untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Padahal jika mereka memandang pendidikan dalam arti luas. Mereka akan mengetahui bahwa pendidikan tinggi itu adalah sebuah bekal yang akan menjadikan kita lebih maju. Terutama pendidikan bagi seorang perempuan, tidak hanya menjadi ibu rumah tangga. Bahkan perempuan bisa jadi apa saja. Apabila seseorang perempuan tidak memiliki ilmu serta wawasan yang luas. Maka timbullah sebuah pertanyaan besar. Lantas bagaimana ia mendidik anak-anaknya kelak?.

Kini, pendidikan seharusnya menjadi perhatian penting bagi masyarakat pesisir dan harus diprioritaskan pada masyarakat pesisir. Ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan di masyarakat pesisir yang hanya menggantungkan hasil laut saja.(bersambung)

Laporan : Husna Fathiyah

Mahasiswa STAIN Bengkalis

 


 Editor : a kasim

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Reshuffle Kabinet Prabowo: Ibarat Mandi Safar, Menyucikan Pemerintahan dari Noda Lama

Pelajaran Berharga Kerusuhan Agustus

DKR, Perempuan dan Harapan

Dinamika Munas V IKAL dan Tantangan Tata Kelola Organisasi

Perjuangan untuk Keadilan Ekologis

Krisis PWI Bukan Fitnah, Melainkan Buah Kepemimpinan Hendry

Reshuffle Kabinet Prabowo: Ibarat Mandi Safar, Menyucikan Pemerintahan dari Noda Lama

Pelajaran Berharga Kerusuhan Agustus

DKR, Perempuan dan Harapan

Dinamika Munas V IKAL dan Tantangan Tata Kelola Organisasi

Perjuangan untuk Keadilan Ekologis

Krisis PWI Bukan Fitnah, Melainkan Buah Kepemimpinan Hendry



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Kanwil Kemenag Riau Gelar Festival Shalawat Semarak, Rahmat: Kita Diajak untuk Lebih Dekat dengan Rasulullah
13 September 2025
Tindak Lanjuti MoU, Universitas Hang Tuah Pekanbaru Sambangi PWI Riau
12 September 2025
Jumat Berkah, PWI Riau Bagikan 600 Nasi Bungkus ke Warga Pekanbaru
12 September 2025
PWI-Komdigi Bahas Pengukuhan Pengurus di Monumen Pers Surakarta
12 September 2025
Akses AHU Sangat Cepat dan Mudah, PWI Resmi Kembali Terdaftar di Kemenkum
11 September 2025
Bangun Lingkungan yang Ramah, Muliardi: Kehadiran Bunda Inklusi Harus Jadi Energi Baru
11 September 2025
IKJHI Capai 88,46 Poin, Muliardi: Bukti Komitmen dan Sinergi Seluruh Pihak
11 September 2025
Hadir di Pekanbaru, Emado's Resto Sajikan Makanan Khas Timur Tengah
11 September 2025
Kunker ke Meranti Bersama Gubri, Kapolda Riau: Satkamling Garda Terdepan Menjaga Keamanan Lingkungan
10 September 2025
Reshuffle Kabinet Prabowo: Ibarat Mandi Safar, Menyucikan Pemerintahan dari Noda Lama
10 September 2025
TERPOPULER +
  • 1 60 Murid TK Umi Kalsum Ikuti Polsanak di Mapolsek Tualang
  • 2 Pelajaran Berharga Kerusuhan Agustus
  • 3 Cegah Karhutla, PT TPP Gelar Apel Siaga di Inhu
  • 4 Kemenag Riau Gelar Maulid Nabi SAW 1447 H di Masjid Raya An Nur, Muliardi: Kita Berharap Umat Semakin Rukun
  • 5 Harpelnas 2025, Indosat Hadirkan Hadiah Istimewa bagi Pelanggan Setia IM3, Tri dan HiFi
  • 6 RUPS-LB PT BSP Ganti Dewan Direksi dan Komisaris, Syamsurizal: Kita Butuh Energi Baru
  • 7 Kakanwil Kemenag Riau Ajak PPIU dan PIHK Perkuat Sinergi Layanan Haji dan Umrah
  • 8 UIR Raih Triple Winner di Anugerah Kerjasama Diktisaintek 2025 Tingkat LLDIKTI XVII
  • 9 Selama 6 Dekade, UIR Berhasil Menunjukkan Eksistensinya
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved