• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Pengurus PWI Pusat dan Jenderal Dudung Abdurachman Bahas Peran Wartawan dalam Bela Negara
Dibaca : 255 Kali
Indosat Bersama Nokia dan NVIDIA Meresmikan AI-RAN Research Center di Surabaya
Dibaca : 202 Kali
Jadi Penguji Latsar CPNS 2025, Kakanwil Kemenkum Riau Tekankan Nilai Integritas dan Pelayanan Publik
Dibaca : 190 Kali
Pemeringkatan SINTA 2026, UIR Naik ke Cluster Mandiri
Dibaca : 297 Kali
Vendor My Republic Tanggung Penuh Biaya Korban Tersengat Listrik di Pekanbaru
Dibaca : 304 Kali

  • Home
  • Opini

Melihat Kehidupan Mayarakat Pesisir di Desa Teluk Papal dalam Prespektif Sosiologi (1)

''Anak Suku Asli Banyak Putus Sekolah''

A Kasim
Ahad, 20 Desember 2020 17:55:50 WIB
Cetak
Pendidikan anak-anak suku asli di Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan sampai saat ini masih memprihatinkan.

Bengkalis, Hariantimes.com - Secara sosiologis, karakteristik kehidupan masyarakat pesisir, khsusnya di Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau berbeda dengan masyarakat agraris lainnya.

Masyarakat pesisir di daerah ini bergerak dalam bidang kelautan dan perikanan, salah satu mata pencaharian sebagai bentuk penunjang ekonomi masyarakat setempat dalam meningkatkan ekonomi keluarganya.

Karena sebagian besar masyarakat pesisir berprofesi sebagai nelayan. Karakteristik masyarakat pesisir bersifat dinamis dalam hal sumber daya yang dihasilkan, sehingga untuk mendapatkan hasil tangkapan di laut harus berpindah-pindah. Risiko usaha yang tinggi menyebabkan masyarakat pesisir hidup dalam suasana yang keras, dimana adanya ketidakpastian dalam menjalankan pekerjaannya.

Masyarakat pesisir termasuk masyarakat yang masih terbelakang dan berada dalam posisi marginal. Di lingkungan masyarakat pesisir Teluk Papal terdapat komunitas-komunitas kecil, yang dibentuk oleh masyarakat setempat. Kebanyakan dari mata pencaharian mereka bergantung pada laut.

Baca Juga :
  • Pemeringkatan SINTA 2026, UIR Naik ke Cluster Mandiri
  • Norerlinda: Bentuk Komitmen Madrasah Perkenalkan Keunggulan Pendidikan dan Kreativitas Siswa
  • Ajang Gen Halal Championship 2025, Delapan Siswa MAN 1 Pekanbaru Lolos ke Babak Semifinalis

Lingkungan dalam satu komunitas merupakan tempat penting bagi kita untuk mempelajari banyak hal, baik lingkungan secara fisik yang merupakan ciri dari komunitas masyarakat pesisir dan lingkungan non fisik yang mencakup kebudayaan sosial sebagai seorang individu yang memiliki kebutuhan fisik dan sosial.

Kondisi mayarakat pesisir merupakan kelompok yang relatif tertinggal secara ekonomi, sosial (khususnya dalam aspek pendidikan dan kesehatan), kebudayaan dan lingkungan dibandingkan dengan kelompok mayarakat lainnya.

Di satu sisi manusia adalah makhluk sosial, yang hidup berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain. Dalam hubungan sosial, terjadilah sebuah proses pengenalan dan proses tersebut mencakup berbagai budaya, nilai, moral dan tanggung jawab manusia sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang berbeda-beda dengan masalah yang berbeda pula.

Masyarakat pesisir Desa Teluk Papal yang dominannya adalah masyarakat Suku Asli. Dan yang menjadi sorotan utama di masyarakat pesisir Teluk Papal adalah aspek pendidikannya. Pandangan sosiologi terhadap pendidikan dalam konteks prilaku dan perkembangan pribadi. Maka sosiologi memandang gejala pendidikan sebagai bagian dari struktur sosial masyarakat.

Kondisi pendidikan di masyarakat pesisir sungguh sangat memprihatinkan. Kebanyakan di daerah pesisir ini banyak anak-anak yang putus sekolah dan lebih memilih bekerja sebagai nelayan. Untuk membantu kedua orang tuanya. Dan sebagiannya lagi hanya lulusan sekolah dasar (SD). Lingkungan masyarakat yang sudah mengenalkan cara mendapatkan uang sehingga merubah prilaku anak-anak yang seharusnya mengemban dunia pendidikan.

Sangat disayangkan, padahal akses menuju sekolah tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya hanya sekitar 1 Km. Fasilitas disekolah pun cukup layak dan memadai. Mereka menghabiskan waktu sekolah hanya untuk bermain. Walaupun mereka tinggal di daerah pesisir, namun yang namanya pendidikan itu harus di nomor satukan.

Keterbatasan wawasan tentang pentingnya pendidikan dikalangan orang tua. Sebagian orang tua di masyarakat pesisir kurang mendukung dan kurang mendorong anak-anaknya untuk sekolah.

Presepsi masyarakat pesisir terhadap pendidikan bagi seorang perempuan, dianggap kurang penting dikarenakan kemampuan personal secara finansial untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Padahal jika mereka memandang pendidikan dalam arti luas. Mereka akan mengetahui bahwa pendidikan tinggi itu adalah sebuah bekal yang akan menjadikan kita lebih maju. Terutama pendidikan bagi seorang perempuan, tidak hanya menjadi ibu rumah tangga. Bahkan perempuan bisa jadi apa saja. Apabila seseorang perempuan tidak memiliki ilmu serta wawasan yang luas. Maka timbullah sebuah pertanyaan besar. Lantas bagaimana ia mendidik anak-anaknya kelak?.

Kini, pendidikan seharusnya menjadi perhatian penting bagi masyarakat pesisir dan harus diprioritaskan pada masyarakat pesisir. Ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan di masyarakat pesisir yang hanya menggantungkan hasil laut saja.(bersambung)

Laporan : Husna Fathiyah

Mahasiswa STAIN Bengkalis

 


 Editor : a kasim

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Subsidi dan Teknologi, Kunci Menjaga Stabilitas Pangan di Tengah Mahalnya Biaya Input Pertanian

Bhabinkamtibmas Minas Jaya Bripka Rosady Elian Raih Penghargaan Green Policing Award Polda Riau 2025

Temuan dan Evaluasi Beasiswa PKH Siak

Duka atas Kebakaran SMA Negeri 1 Meranti dan Harapan Transparansi

Path-Goal Theory dan Kepemimpinan Akademik: Menuntun Generasi Muda Ekonom Indonesia

Diplomasi Bela Palestina Presiden Prabowo Subianto

Subsidi dan Teknologi, Kunci Menjaga Stabilitas Pangan di Tengah Mahalnya Biaya Input Pertanian

Bhabinkamtibmas Minas Jaya Bripka Rosady Elian Raih Penghargaan Green Policing Award Polda Riau 2025

Temuan dan Evaluasi Beasiswa PKH Siak

Duka atas Kebakaran SMA Negeri 1 Meranti dan Harapan Transparansi

Path-Goal Theory dan Kepemimpinan Akademik: Menuntun Generasi Muda Ekonom Indonesia

Diplomasi Bela Palestina Presiden Prabowo Subianto



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Pengurus PWI Pusat dan Jenderal Dudung Abdurachman Bahas Peran Wartawan dalam Bela Negara
12 November 2025
Indosat Bersama Nokia dan NVIDIA Meresmikan AI-RAN Research Center di Surabaya
12 November 2025
Jadi Penguji Latsar CPNS 2025, Kakanwil Kemenkum Riau Tekankan Nilai Integritas dan Pelayanan Publik
12 November 2025
Pemeringkatan SINTA 2026, UIR Naik ke Cluster Mandiri
11 November 2025
Vendor My Republic Tanggung Penuh Biaya Korban Tersengat Listrik di Pekanbaru
11 November 2025
Norerlinda: Bentuk Komitmen Madrasah Perkenalkan Keunggulan Pendidikan dan Kreativitas Siswa
11 November 2025
Ajang Gen Halal Championship 2025, Delapan Siswa MAN 1 Pekanbaru Lolos ke Babak Semifinalis
11 November 2025
Lantik Pejabat Stuktural Periode 2025-2029, Rektor UIR: Semoga Bernilai Ibadah
10 November 2025
Ajang Best Dosen Akuntansi Indonesia Award 2025, Akademisi Unilak Raih Penghargaan dari ADAI
10 November 2025
Kakanwil Kemenkum Riau Ajak ASN Teladani Tiga Nilai Utama Pahlawan
10 November 2025
TERPOPULER +
  • 1 16 Klub PB dan 32 Wartawan Berlaga di Open Tournament Walikota Dumai Cup 2025
  • 2 Pansus DPRD Rohul Konsultasikan Ranperda Produk Hukum Daerah ke Kemenkum Riau
  • 3 Gelar Ukom Peraturan Perundang-Undangan, Dhahana: Kantor Wilayah Diminta Beri Dukungan Penuh
  • 4 PWI Riau Gelar Kejuaraan Tenis Meja dan Domino, Abdul Gafur: Silakan Daftar dan Rebut Hadiahnya
  • 5 Gelar IDCamp Connect 2025 di Unri, Indosat Dorong Talenta Muda Menuju Indonesia sebagai AI Nation
  • 6 Peresmian Pos Bantuan Hukum Kalteng, Rudy Hendra Pakpahan: Motivasi bagi Kita Semua
  • 7 Kemenkum Riau Ikuti Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Monitoring Kantor Wilayah
  • 8 944 Mahasiswa PPG Tahap 4 Unilak Jalani Orientasi
  • 9 Temui Dirjen Migas, Bupati Siak Afni Bahas Kedaulatan Energi dan Masa Depan PT BSP
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved