AKBP Hardi Dinata: Jangan Menunggu Api Muncul Baru Bergerak
Kuliah Umum di UIR, Menag Paparkan Peran Gen Z dalam Kemajuan Islam
Pilkada Siak Salah Satu Kasus yang Dikaji Forum Evaluasi PSU 2025
Bangun Paradigma Baru, Menag Ajak ASN Kemenag Jadi “Manusia Langit"
Influenser Menjadi Bagian dalam Kerja-Kerja Humas, Jayus: Memang Ada dan Sudah Diakui

Pekanbaru, Hariantimes.com - Webinar bertajuk “Influenser/Buzzer Dalam Perspektif Profesionalisme Kehumasan” yang ditaja BPC Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Pekanbaru berlangsung sukses dan lancar, Selasa (27/10/2020).
BACA JUGA Humas Profesional Harus Hindari Pengunaan Buzzer Untuk Mendistorsi Informasi
Bagaimana tidak? Selain menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten dibidangnya. Webinar yang dilaksanakan secara virtual di aula lantai 3 Gedung Universitas Muhammadiyah Riau ini diikuti tak kurang dari 200 partisipan. Kemudian yang hadir secara fisik ada sekitar 20, karena memang dibatasi.
Meski secara virtual menggunakan aplikasi zoom, kegiatan webinar yang dipandu moderator jurnalis senior dan juga pengurus BPC Perhumas Pekanbaru Satria Utama Batubara ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Dimana seluruh peserta yang hadir secara fisik diwajibkan menggunakan masker dan menjaga jarak.
Ketua Panitia KNH20 Jayus SSos MIKom mengatakan, webinar ini adalah kegiatan awal BPC Perhumas Pekanbaru menuju Konvensi Nasional Humas (KHN) pada Desember 2020 mendatang. Dan ini merupakan amanah dari DPP Perhumas bahwa setiap BPC di Indonesia agar membuat kegiatan.
"Dan kita kemudian bersama teman-teman BPC rapat dan kemudian.hasil rapat itu menyimpulkan membuat webinar yang sudah kita lakukan ini. Influenser/Buzzer Dalam Perspektif Profesionalisme Kehumasan," sebut Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Riau ini.
Sebagaimana yang disampaikan pemateri, sebut Jayus, influenser menjadi bagian dalam kerja-kerja humas kemudian, baik influenser maupun Buzzer.
"Ini kita lihat dari latar belakang latar belakang, pertama praktisi tentunya. Ada dari juru bicara kepresidenan, akademisi DR Defrizal, secara konseptual seperti kemudia dia melihat. Kemudian juga dari Pak Munawar, sebagai penulis buku fiqih, ini melihat dari aspek keagamaan seperti apa dia melihat. Berangkat dari persoalan inilah kenapa kita kemudian mempunyai rancangan untuk acara ini.karena alhamdulillah acaranya berjalan lancar, jumlah partisipan online tidak berkurang dari 200, kemudian yang hadir fisik ada sekitar 20 karena memang dibatasi. Alhamdulillah sampai tuntas acaranya terlaksana dengan baik," ujar Jayus.
Terkait sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan webinar ini, Jayus menjelaskan, influenser dan buzzer merupakan kerja-kerja humas baik lembaga pemerintah maupun swasta. Tapi ini adalah orang-orang yang menyampaikan kebaikan.
"Kalau kita dari Perhumas dengan tagline Indonesia Bicara Baik, ingin mengajak kalau ada hal baik itu mari disuarakan atau disampaikan bersama-sama," sebut Jayus seraya menyampaikan, influenser itu memang ada dan sudah diakui.
"Memang ada di lembaga pemerintahan, di kementerian," katanya.(*)
Tulis Komentar