UIR Salurkan Bantuan ke Warga Rumbai Terdampak Banjir
Rektor UIR Prof Syafrinaldi: Mimpi Kami Masih Besar Lagi
IZI Bersama Kanwil DJBC Riau Berbagi Paket Sembako di Cinta Raja
PSU Siak Butuh Anggaran Hampir Setengah Miliar Rupiah
Lahan Seluas 3 Ha Terbakar di Sri Meranti
Edwin: Lahan Masyarakat dengan Indikasi Unsur Kesengajaan

Pekanbaru, Hariantimes.com - Kebakaran lahan kembali terjadi di Kota Pekanbaru.
Kali ini, lahan yang terbakar itu berada di Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.
Luas lahan yang dilahap si jago merah itu seluas lebih kurang 3 hektare (ha).
"Mendapat laporan adanya kejadian kebakaran lahan dari Babinkabtibmas setempat, Regu Piket Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru bergerak cepat dan langsung menuju TKP dan melakukan upaya pemadaman. Lahan yang terbakar seluas lebih kurang 3 ha berhasil disekat dan dipadamkan dengan kerjasama yang solid bersama BPBD Kota Pekanbaru, TNI dan Polri," sebut Kepala Daops Pekanbaru, Edwin Putra SHut MSi melalui keterangan tertulis yang disampaikan melalui saluran whatsapp, Minggu (23/02/2020).
Edwin mengungkapkan, lahan yang terbakar ini berada pada koordinat N 0.55535 dan E 101.40878. Dimana topografi lokasinya datar dengan jenis tanah campuran. Disamping itu, vegetasi terbakar berupa semak belukar, serasah, akasia dan pakis-pakisan.
"Status lokasi adalah lahan masyarakat dengan indikasi kebakaran unsur kesengajaan," ujar Edwin seraya menyampaikan, untuk memadamkan api petugas pemadaman menggunakan 1 unit mesin mark 3, 1 unit mesin mini strike, 14 unit selang 1,5 inc, 4 unit selang 2,5 inc dan 3 set peralatan tangan.
"Teknis pemadaman menggunakan 2 unit mesin pompa pemadam dengan 2 jalur pemadaman. Sumber air memadai. Tim melakukan pemadaman dengan prioritas penyekatan jalaran api dipermukaan. Hasil Pelaksanaan, TKP berhasil disekat dan dinyatakan telah padam. Dan besok pagi akan dilakukan pengecekkan ulang lokasi pasca pemadaman," sebut Edwin.
Edwin juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan sebaran titik api yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. Dan dari pemantauan kamera drone, terlihat titik api yang muncul sudah terkotak-kotak, sehingga disimpilkan kecenderungan kebakaran hutan di Riau disebabkan ulah manusia yang ingin membuka lahan baru.
"Dari beberapa tempat yang dipadamkan Manggala Agni ada kecenderungan untuk persiapan lahan. Dari drone terlihat sudah terkotak-kotak. Ada opsi ini karena pembukaan lahan," kata Edwin.
Edwin menyebutkan, Manggala Agni dari Kabupaten Siak dan Kota Dumai sudah mulai melakukan kegiatan pemadaman. Titik api yang sudah terdeteksi, kata dia, belum terlalu berdampak kepada kabut asap.
Edwin menerima laporan kondisi cuaca di Riau masih pancaroba. Di wilayah selatan Riau, bahkan masih turun hujan. Sementara di wilayah utara curah hujan sudah mulai kurang.
"Di Dumai masih ada hujan tapi tidak terlalu. Di Siak masih peralihan dan sudah beberapa hari ini tidak hujan," ujar Edwin.
Data BPBD menyatakan karhutla sudah terjadi di 10 dari 12 kabupaten/kota di Riau meski luasnya berbeda-beda. Total luas karhutla hingga Februari 2020 mencapai 271 hektare. Adapun tiga daerah yang sudah berstatus siaga darurat mengalami karhutla cukup luas, yakni di Siak mencapai 98,47 ha, Bengkalis 60,90 ha dan Dumai 31,85 ha
Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terhitung mulai 11 Februari hingga 31 Oktober 2020. Dengan penetapan status siaga darurat, sesuai aturan yang berlaku, maka Gubri juga menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Siaga Darurat Karhutla Riau yang mempunyai lahan gambut seluas 4,9 juta hektare.
Gubri mengatakan, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah, pertama, pemetaan daerah rawan bencana yang kini ada di 346 desa dan 99 kecamatan. Kedua, inventarisasi kembali izin perkebunan 387 dan 62 kehutanan, terkait dengan kebijakan satu peta untuk mengetahui tumpang tindih lahan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger menyatakan sudah ada tiga pemerintah kabupaten/kota yang sudah menetapkan status siaga darurat Karhutla pada awal tahun ini.
"Siaga darurat sudah di tiga kabupaten/kota yaitu Bengkalis, Siak dan Dumai," katanya.(*)
Penulis: Zulmiron
Tulis Komentar