• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Pasca Kerusuhan di PT SSL, Dr Afni: Saya Tidak Punya Hutang dengan Cukong Manapun
Dibaca : 144 Kali
Liburan Sekolah, APGWI Taja Khitanan Massal di Pendalian IV Koto
Dibaca : 137 Kali
Hadiah HUT ke-241 Pekanbaru, Agung Nugroho Serahkan Kunci ke Seorang Warga
Dibaca : 164 Kali
Raun-Raun Bareng Ribuan Rider, Agung Nughroho Jajal Rute dan Ikon-Ikon Bersejarah di Pekanbaru
Dibaca : 185 Kali
Berkunjung ke DLHK Riau, Dr Afni Ungkap Masalah Hak Hutan Tanah Rakyat Siak
Dibaca : 239 Kali

  • Home
  • Hukrim

Dapat Bisikan Gaib, Ayah Kandung Tega Habisi Nyawa Anak Sendiri

Redaksi
Selasa, 18 Februari 2020 00:44:31 WIB
Cetak
Pelaku pembunuh anak kandung.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Warga Perumahan Griya Cipta, RT 03 RW 10 Gang Anturium, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tampan dihebohkan dengan peristiwa pembunuhan anak balita yang dilakukan oleh ayah kandungnya, Senin (17/02/2020).

Pelaku yang diketahui bernama Hermanto (38) ini mengaku tega menghabisi nyawa anak kandungnya berinisial F, masih berusia 3 tahun karena mendapat bisikan gaib.

"Bapaknya ini membunuh karena ada bisikan," sebut Kapolsek Tampan AKP Juper Lumban Toruan kepada media di Tempat Kejadian Perkara.

Menurut pengakuan pelaku, beber Kapolsek, aksi keji itu diyakininya bisa menghilangkan penyakit istrinya yang dirasuki makhluk halus berupa genderuwo. Jadi untuk mematikan genderuwo itu, dengan cara membunuh anaknya sendiri.

"Penyakit istrinya, yang dirasuki genderuwo bisa berpindah ke anaknya. Jadi untuk mematikan genderuwo itu, dengan cara membunuh anaknya sendiri. Anaknya dicekik, lalu dimasukkan lembaran alquran ke dalam mulut (anak), lalu dibakar. Anaknya kemudian dicekik dengan menggunakan kawat hanger atau gantungan baju. Kejadiannya Subuh, jam 3 pagi," ungkap Juper.

Kapolsek mengatakan, pengakuan pelaku kerap berubah-ubah. Sehingga Penyidik dari Polsek Tampan pun dibuat bingung dengan keterangan yang disampaikan oleh pelaku. Misalnya saja sebutan hantu, yang menurutnya menghinggapi tubuh istrinya Jumini (37).

Awalnya, kata pelaku, hantu tersebut adalah genderuwo. Namun belakangan, hantunya berbeda, yakni kuntilanak.

"Alasannya ada bisikan gaib. Bahwa selama ini kuntilanak yang ada ditubuh istrinya berpindah ke badan anaknya. Atas dasar itu kemudian si pelaku, supaya kuntilanaknya mati, caranya anak tersebut dibunuh," tutur Kapolsek.

Korban yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara ini, awalnya dibekap dan dicekik sampai lemas. Ini dilakukan sendiri oleh ayah korban. Lalu mulut korban disumpal dengan kertas sobekan alquran sampai penuh.

"Korban lalu diangkat ke meja makan. Pelaku kemudian mengambil plastik yang sudah disulut api, dan dibakar ke sobekan alquran dalam mulut korban. Sampai akhirnya korban tidak bisa bernafas dan meninggal dunia," ulas Kapolsek.

Tak berhenti sampai disitu, pelaku yang mengaku masih mendapat bisikan gaib, mengambil hanger atau penjemur pakaian dari besi kawat. Dia pun melilitkan hanger itu ke leher anaknya.
"Alasannya supaya jasad anak ini tidak dilarikan oleh kuntilanak tadi. Korban lalu diangkat ke meja makan. Pelaku kemudian mengambil plastik yang sudah disulut api, dan dibakar ke sobekan alquran dalam mulut korban. Sampai akhirnya korban tidak bisa bernafas dan meninggal dunia," urai Kapolsek.

Tak berhenti sampai disitu, pelaku yang mengaku masih mendapat bisikan gaib, mengambil hanger atau penjemur pakaian dari besi kawat. Dia pun melilitkan hanger itu ke leher anaknya.

"Alasannya supaya jasad anak ini tidak dilarikan oleh kuntilanak tadi," ungkap Juper.

Dugaan sementara, pelaku terjebak dalam pola aliran sesat yang dipelajarinya sendiri.

"Pada saat melakukan perbuatan itu, dia ngakunya tidak sadar. Tapi sejauh ini kalau kita lihat mimik wajahnya, tenang saja. Tidak ada seperti merasa bersalah," tuturnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, Jumini, istri pelaku saat peristiwa itu terjadi memang mengetahuinya.
Namun dia takut kepada suaminya, jika menolong si anak.

"Anak yang dua lagi juga ada. Mereka dipaksa tidur. Anaknya yang paling besar, ngaku mendengar adiknya mendengar jeritan kesakitan. Tapi saat bangun, dilarang bapaknya (pelaku)," sebut Juper seraya menambahkan, pelaku dikenal cukup baik oleh tetangga maupun warga sekitar.

"Dia ini kan bekerja sebagai montir di bengkel resmi, dealer besar di Pekanbaru. Kita tanya ke tetangga, si pelaku ini tidak ada masalah. Dia juga baik. Kadang kalau orang mau servis, datang ke rumah pelaku langsung," paparnya.

Dikatakan Kapolsek, pelaku juga sempat mengutarakan, jika apa yang dilakukannya, bisa membuat dia dan anggota keluarga yang lain bisa terbang ke Mekkah.

"Jadi pas kita amankan itu, mereka seperti sudah siap-siap mau terbang katanya ke Mekkah. Pakai pakaian serba putih. Dia ini kan bekerja sebagai montir di bengkel resmi, dealer besar di Pekanbaru. Kita tanya ke tetangga, si pelaku ini tidak ada masalah. Dia juga baik. Kadang kalau orang mau servis, datang ke rumah pelaku langsung," paparnya.

Pelaku juga sempat mengutarakan, jika apa yang dilakukannya, bisa membuat dia dan anggota keluarga yang lain bisa terbang ke Mekkah.

"Jadi pas kita amankan itu, mereka seperti sudah siap-siap mau terbang katanya ke Mekkah. Pakai pakaian serba putih," pungkasnya seraya mengatakan pelaku akan diperiksa juga kejiwaannya. Apakah dia sadar atau tidak membunuh anaknya.

Dan saat ini, Hermanto (38), pria yang diduga merupakan pelaku pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri, mendekam di jeruji Polsek Tampan.

Lalu apa kata tetangganya? Endi Prasetyo, salah seorang warga mengungkapkan, terungkapnya peristiwa ini, berawal saat sejumlah warga berkumpul di depan rumah pelaku.

"Karena melihat keluarga Pak Hermanto tidak melakukan aktivitas, tidak buka pintu, mengurung diri. Jadi warga mulai berkumpul untuk memastikan kondisi keluarga Pak Hermanto," jelas Endi saat diwawancarai di lokasi.

Selang beberapa jam, saudara kandung pelaku, bernama Iwan, datang ke lokasi.

"Dia juga bilang abang (pelaku) tidak keluar-keluar Bang. Akhirnya warga inisiatif memanggil nama Pak Hermanto. Cuma tidak ada sahutan," tuturnya.

Alhasil, warga selanjutnya melapor kepada Ketua RT dan RW setempat, untuk meminta izin mengecek kediaman pelaku. Serta melapor kepada pihak yang berwajib.

"Jam 10.30, saya dan adik (pelaku) berusaha untuk masuk ke dalam rumah, melalui pintu samping dan akhirnya berhasil. Kami berdua masuk, dan beberapa saksi. Melihat anaknya Fadil, posisi telungkup di dapur, depan pintu kamar mandi, diduga sudah tidak bernyawa," ungkapnya.

Ketika itu Endi mengaku, dia melihat leher korban terjerat dengan tali kawat hanger untuk menjemur pakaian.
"Kalau Pak Hermanto, istri dan dua anaknya yang lain saat itu posisinya di dalam kamar," terangnya.

Selanjutnya, Endi dan adik pelaku keluar dari rumah. Tak lama, baru pihak kepolisian datang.

Endi membeberkan, Hermanto, istrinya dan dua anaknya, terlihat mengenakan pakaian serba putih. Seperti sedang melakukan ritual tertentu.

Hanya saja benda-benda mencurigakan saat itu tidak ditemukan.

"Orangtua korban (pelaku) yang laki-laki di depan, dua saudara laki-lakinya di tengah, dan istrinya di belakang," ucapnya.

Disinggung apakah pelaku pernah memperlihatkan aktivitas yang aneh selama ini, Endi menjawab dia tak pernah melihat tentang hal tersebut.

Bahkan bergaul dengan para warga sekitar, pelaku berbaur seperti biasanya.
Pelaku termasuk orang yang supel dan ramah.

Dia sehari-hari diketahui bekerja sebagai kepala mekanik di salah satu bengkel besar di Pekanbaru.

"Jadi waktu polisi masuk dengan cara didobrak, ditanya ke orangtua korban. Nggak kamu lihat anakmu itu, sudah kamu korbankan anakmu itu. Dia jawab itu anak soleh mas nggak apa-apa, dia masuk surga. Santai saja dia," urainya.(*)


[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Satgas PPH Polda Riau Ringkus Empat Pelaku Perambahan dan Jual Beli Lahan di Kawasan Hutan Lindung Kampar

Operasi Pekat Lancang Kuning, 169 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Berbau Premanisme

AKBP Hardi Dinata: Kami Pastikan Bukan Dikarenakan Kekerasan ataupun OD Karena Karkoba

Imigrasi Pekabaru Deportasi Warga Singapura

Gakkum Kehutanan Amankan Pelaku Pembalakan Liar di Jalan lintas Bono Pelalawan

Polda Riau Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Irjen Pol M Iqbal: Paling Luar Biasa, Kapolres Bengkalis, Kasat Narkoba dan Tim

Satgas PPH Polda Riau Ringkus Empat Pelaku Perambahan dan Jual Beli Lahan di Kawasan Hutan Lindung Kampar

Operasi Pekat Lancang Kuning, 169 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Berbau Premanisme

AKBP Hardi Dinata: Kami Pastikan Bukan Dikarenakan Kekerasan ataupun OD Karena Karkoba

Imigrasi Pekabaru Deportasi Warga Singapura

Gakkum Kehutanan Amankan Pelaku Pembalakan Liar di Jalan lintas Bono Pelalawan

Polda Riau Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Irjen Pol M Iqbal: Paling Luar Biasa, Kapolres Bengkalis, Kasat Narkoba dan Tim



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Pasca Kerusuhan di PT SSL, Dr Afni: Saya Tidak Punya Hutang dengan Cukong Manapun
24 Juni 2025
Liburan Sekolah, APGWI Taja Khitanan Massal di Pendalian IV Koto
23 Juni 2025
Hadiah HUT ke-241 Pekanbaru, Agung Nugroho Serahkan Kunci ke Seorang Warga
23 Juni 2025
Raun-Raun Bareng Ribuan Rider, Agung Nughroho Jajal Rute dan Ikon-Ikon Bersejarah di Pekanbaru
21 Juni 2025
Berkunjung ke DLHK Riau, Dr Afni Ungkap Masalah Hak Hutan Tanah Rakyat Siak
21 Juni 2025
Beberkan Kondisi Keuangan Pemkab Siak Dr Afni: Tunda Bayar Rp327 Miliar
20 Juni 2025
Dorong Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Indosat Hadirkan SheHacks Innovate di Gunung Sitoli
20 Juni 2025
Pemko Pekanbaru akan Kembangkan Bus Rapid Transit dengan Lajur Khusus
19 Juni 2025
Agung Nugroho: Tiga Unit Bus Listrik akan Mulai Dioperasikan
19 Juni 2025
1.479 lowongan kerja Tersedia di Pekanbaru Job Fair 2025
19 Juni 2025
TERPOPULER +
  • 1 SheHacks 2025 Hadir di Banda Aceh, Indosat Berikan Apresiasi ke Perempuan Tangguh
  • 2 Dosen UIR Sukses Ciptakan dan Patenkan Alat Pengiris Umbi Berteknologi Android
  • 3 Gencarkan Patroli C3, Regu Pleton Standby Polres Siak Sasar Objek Vital dan Daerah Rawan Karhutla
  • 4 Selama Pelantikan Bupati dan Wabup Siak, PLN Sukses Amankan Pasokan Listrik
  • 5 Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban
  • 6 Sambut PWI dan SMSI, Dr Afni Berharap Dukungan untuk Siak Hebat dan Bermartabat
  • 7 Dari Wartawan Jadi Bupati, Banyak Harapan yang Disematkan pada Afni Zulkifli
  • 8 Kunni Masrohanti Dipercaya Kemenbud Gelar Festival Seni Budaya Melayu Riau
  • 9 Dr Afni Z-Syamsurizal Resmi Dilantik sebagai Bupati dan Wabup Siak periode 2025-2030
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved