Bentuk Pelayanan ke Masyarakat
PMI Pekanbaru Siapkan 6 Ribu Hingga 8 Ribu Kantong Darah Setiap Bulan

Pekanbaru, Hariantimes.com - Unit Gawat Darurat (UGD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekanbaru menyiapkan 6.000 sampai 8.000 kantong darah setiap bulan.
Sebelum didistribusikan, darah-darah tersebut diolah. Dan setelah diolah, dari 6.000 sampai 8.000 kantong darah itu didapatlah sebanyak 5.000 bahkan 7.000 kantong darah. Karena bisa saja satu kantong darah itu bisa menjadi dua kantong ukuran besar dan kecil.
"Makanya kami sampaikan, 6.000 sampai 8.000 itu adalah total kebutuhan darah yang kita berikan sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat," sebut Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Drs M Noer MBS SH MSi MH kepada Hariantimes.com usai kegiatan bakti sosial donor darah PWI Riau Peduli bersama Insan Pers dan Mitra yang berlangsung di Atrium Siak, Lantai 1 Mall SKA Pekanbaru, Selasa (28/01/2020).
Lalu, dari 6.000 sampai 8.000 ini apa sudah terpenuhi kebutuhan masyarakat akan darah? Ketua PMI Kota Pekanbaru ini menyampaikan, alhamdulillah sampai saat ini sudah terpenuhi. Namun demikan, PMI Kota Pekanbaru punya stok berjalan. Artinya, stok darah yang diperoleh tidak semua yang dibutuhkan. Karena kebutihan darah itu tergantung dengan orang yang sakit.
"Jadi umpanya hari ini kita punya stok golangan darah O nya 20, B nya hanya 3 atau 5 yang dapat. Sementara pas ada permintaan B nya ada 8, tentu ada 3 yang kurang. Nah, kami akan berusaha mencari yang 3 itu. Kalau tidak ada stok, maka kami akan mencari stok yang berjalan. Artinya apa? Kami juga mempunyai kader-kader peduli donor yang mereka sebagai stok berjalan. Jadi, orang-orang yang sudah terdaftar dan penyumbang di atas 50 kali, itu mereka pada posisi siap. Kadang-kadang untuk mendonorkan, kapan kita panggil.mereka sudah siap," beber Mantan Kepala Dinas Kependudukkan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru ini.
Terkait kebingungan masyarakat soal cara mendapatkan darah di PMI, M Noer menjelaskan, pertama; seseorang yang butuh darah pasti melalui rumah sakit. Oleh karena itu, rekomendasi wajib adalah rumah sakit. Kenapa? Karena yang tahu golongan darah itu apa, berapa yang dibutuhkan dan jenisnya apa itu rumah sakit. Maka ketika masyarakat mengeluh, itu melalui rumah sakit. Lalu rumah sakit ada rekomendasi yang akan diteruskan kepada PMI.
"Nah ada dua jalur. Karena ada jalur langsung dan jalur BPJS. Kenapa begitu? Karena kita ada kena biaya penggantian pengolahan darah. Jadi, jika ad biaya darah itu namanya ada Biaya Penggantian Pengolah Darah (BPPD). Dan itu diatur oleh peraturan PMI Pusat dan Kementerian Kesehatan. Nah bagi peserta BPJS, maka BPJS yang menanggungnya. Bagi yang tidak, tentu mereka yang langsung membayarnya," terang M Noer.
Oleh karena itu, lanjut M Noer, setelah melalui rumah sakit baru mereka rekomendasi ke PMI. Dan ada kadang-kadang rumah sakit yang punya bank darahnya. Yang mana rumah sakit ini meminta darah dalam jumlah banyak ke PMI untuk distok dan ad juga yang tidak, karena langsung ke PMI.
"Di PMI ketika masuk, kita akan cek. Kita memang masih mewajibkan atau meneruskan kepada kawan-kawan yang datang itu juga untuk membawa pengganti. Tetapi penggantinya tidak juga diwajibkan saat itu juga. Tapi dia punya kemauan untuk mendorong atau menggerakkan orang untuk menjadi pengganti. Kenapa? Dengan dia ditolong orang lain, mudah-mudahan dia punya hati. Bisa juga dia membantu menyiapkan ketersediaan kita sebagai stok untuk Kota Pekanbaru ini," ulas M Noer.
Karena itu, M Noer berharap, pertama; masyarakat jangan ragu-ragu kalau membutuhkan darah. Karena PMI pasti akan memberikan pelayanan penuh. Karena kebutuhan darah itu sudah menjadi kebutuhan wajib yang harus dipenuhi dan dilayani oleh PMI.
"Kami kadang-kadang tidak lagi menghitung apa ada lagi stok, apa ada pengganti atau tidak. Tetapi kami hanya minta komitmen. Karena bapak-bapak yang sekarang sedang tidak mengalami permasalah atau membutuhkan mau saja menyumbang. Apalagi yang sudah dibantu, masak tidak mau menyumbang. Nah itu yang kita tuntut. Artinya kita menuntut mereka supaya mau peduli. Tapi bukan berarti, keluar satu minta satu. Kami berharap, keluar satu dia mau menutup yang 10. Kenapa tidak, kalau memang dia biasa. Dan itu juga ibadah. Jadi bahasa kami, integritas. Jadi kita buat perjanjian," ulas M Noer.(*)
Penulis: Zulmiron
Tulis Komentar