Empat Tahun Berdiri, Diskominfo Rohil Raih Berbagai Prestasi
Pleno Perdana PWI Pusat Tetapkan HPN 2025 di Provinsi Riau
Atasi Kondisi Darurat, PHR Latihan Gabungan di Pelabuhan Dumai
Buka Perkuliahan Matrikulasi
Prof Syafrinaldi: Prodi S3 Sains Manajemen Dua Tahun Ini Sudah Harus Naik Akreditasi Jadi Unggul
Pekanbaru, Hariantimes.com - Rektor Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL membuka perkuliahan matrikulasi Semester Ganjil tahun ajaran 2024-2025 di Auditorium Gedung Pascasarjana UIR, Jumat (09/08/2024).
Perkuliahan matrikulasi ini diikutin 299 orang mahasiswa baru pascasarjana. Dari 299 orang mahasiswa tersebut, 9 di antaranya mahasiswa baru Program Doktor Sains Manajemen.
Turut hadir Direktur Pascasarjana Prof Dr Detri Karya SE MA dan Ketua I YLPI Dr Dewi Fortuna Ayu STP MSi serta Ketua program studi S2 (Magister) dan S3 (Doktoral).
Direktur Pascasarjana UIR Prof Dr Detri Karya SE MA melaporkan, Program Foktor (S3) Sains Manajemen baru dibuka tahun ini setelah memperoleh Surat Keputusan nomor 3789/E1/HK.03.00/2024 dari Kemendikbud Ristek Dikti.
Walaupun baru menerima mahasiswa, sambung Detri, namun akreditasinya sudah baik.
"Program Studi S3 Sains Manajemen memiliki dua konsentrasi yakni Manajemen Kebijakan Publik dan Manajemen Kebijakan Bisnis. Tahun ini menerima sembilan mahasiswa dari 10 orang yang ikut tes," sebut Detri.
Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL menyampaikan, Program Studi (Prodi) S3 Sains Manajemen dalam waktu dua tahun ini sudah harus naik akreditasi menjadi unggul. Karena itu, semua komponen mulai rektor, direktur, dosen, karyawan dan mahasiswa, harus sama-sama memperjuangkannya.
Ketua Program Studi S3 Sains Manajemen Prof Dr Sufian Hamim SH MSi bertekad dalam waktu satu tahun akreditasi naik menjadi unggul. Karena itu, mahasiswa diharapkan bisa cepat menyelesaikan studi.
''Lima semester lebih satu hari, sudah bisa tamat dan bergelar doktor,'' ujarnya.
Menurutnya, program doktor Sains Manajemen ini dibuka karena pangsa pasar yang cukup besar di Riau dan memang dibutuhkan. Tidak hanya oleh pengambil kebijakan di pemerintahan dan bisnis, tapi juga praktisi, dosen dan pelaku bisnis.
Dari sembilan orang yang kini menjadi mahasiswa perdana, kata Prof Sufian, memiliki latar belakang dan disiplin yang berbeda-beda. Ada pegawai negeri, praktisi, dosen, karyawan dan pengambil kebijakan bisnis.(*)
Tulis Komentar