PILIHAN
+
BUMD Banyak yang 'Sakit'
Suhardiman: Rombak Semua Manajemen yang Ada
Sekretaris Komisi III DPRD Riau, Suhardiman Amby.
Pekanbaru, Hariantimes.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada saat ini banyak yang 'sakit'. Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi besar-besaran atau total terhadap seluruh manajemen BUMD yang ada.
Sebagaimana yang dimaklumi, BUMD milik Pemerintah Provinsi Riau saat ini ada sebanyak 7 (tujuh) BUMD. Tujuh BUMD tersebut yakni PT Jamkrida Riau, PT Riau Airlines, PT Riau Petroleum, PT Sarana Pengembangan Riau (SPR), PT Pengembangan Investasi Riau (PIR), PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER) dan PT Bank Riau Kepri (BRK). Deviden yang didapat saat ini jauh dari harapan hanya berkisar Rp80 miliar hingga Rp90 miliar per tahun, seharusnya bisa jauh dari angka tersebut.
"Menurut saya ada beberapa hal yang perlu dilakukan kalau BUMD kita mau maju. Pertama rombak semua manajemen yang ada. Tidak ada lagi dalam penempatan orang-orang didalamnya karena balas jasa, orang dekat dan sebagainya. Kemudian core bisnisnya dikembangkan, salah satu misalnya ada bidang infrastruktur," sebut Sekretaris Komisi III DPRD Riau, Suhardiman Amby saat membicarakan perkembangan BUMD yang ada, Kamis (03/01/2019).
Ditambahkan politisi Hanura ini, untuk saat ini setiap daerah di Provinsi Riau yang mau mengerjakan proyek-proyek besar seperti pekerjaan jalan rijid, fly over, jembatan Siak IV, gedung bertingkat gunakan BUMN. Kenapa tidak dipikirkan dikerjakan oleh BUMD.
"Kalaulah dibikin core bisnis seperti itu, BUMD kita akan hidup," tambahnya seraya mengatakan, perlu orang yang berani dan tegas memang dalam mewujudkan itu.(*/ron)
Sebagaimana yang dimaklumi, BUMD milik Pemerintah Provinsi Riau saat ini ada sebanyak 7 (tujuh) BUMD. Tujuh BUMD tersebut yakni PT Jamkrida Riau, PT Riau Airlines, PT Riau Petroleum, PT Sarana Pengembangan Riau (SPR), PT Pengembangan Investasi Riau (PIR), PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER) dan PT Bank Riau Kepri (BRK). Deviden yang didapat saat ini jauh dari harapan hanya berkisar Rp80 miliar hingga Rp90 miliar per tahun, seharusnya bisa jauh dari angka tersebut.
"Menurut saya ada beberapa hal yang perlu dilakukan kalau BUMD kita mau maju. Pertama rombak semua manajemen yang ada. Tidak ada lagi dalam penempatan orang-orang didalamnya karena balas jasa, orang dekat dan sebagainya. Kemudian core bisnisnya dikembangkan, salah satu misalnya ada bidang infrastruktur," sebut Sekretaris Komisi III DPRD Riau, Suhardiman Amby saat membicarakan perkembangan BUMD yang ada, Kamis (03/01/2019).
Ditambahkan politisi Hanura ini, untuk saat ini setiap daerah di Provinsi Riau yang mau mengerjakan proyek-proyek besar seperti pekerjaan jalan rijid, fly over, jembatan Siak IV, gedung bertingkat gunakan BUMN. Kenapa tidak dipikirkan dikerjakan oleh BUMD.
"Kalaulah dibikin core bisnis seperti itu, BUMD kita akan hidup," tambahnya seraya mengatakan, perlu orang yang berani dan tegas memang dalam mewujudkan itu.(*/ron)
Tulis Komentar