PILIHAN
+
Kanwil Ditjenim Riau Buka Layanan Eazy Passport di Mall Ciputra Seraya
Dibaca : 280 Kali
DEN Support BUMN Rusia Investasi PLTN di Sultra
Dibaca : 300 Kali
Terpilih Jadi Ketum PWI Pusat Periode 2018-2023
Atal S Depari: Terimakasih Atas Dukungan Senior

Atal S Depari akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat periode 2018-2023.
Solo, Hariantimes.com - Pada pemungutan suara di Kongres XXIV PWI yang berlangsung di Solo, Sabtu (29/09/2019), Atal S Depari akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2018-2023.
Sementara itu, Ilham Bintang kembali terpilih secara aklamasi sebagai ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI Pusat periode 2018-2023.
Atal mengalahkan rekannya sesama mantan peliput olahraga dari Siwo PWI Jaya dan sesama suku Karo, Hendry Ch Bangun, hanya dengan selisih tiga suara. Atal memperoleh 38 suara sedangkan Hendry 35 suara dari 73 suara.
Dengan hasil itu, pimpinan sidang pleno pemilihan Ketum, Zulkifli Otto dari Sulawesi Selatan didampingi Wakil Ketua Abdul Munir (Jawa Timur) dan anggota Mirza Zulhadi (Jawa Barat) menetapkan Atal Depari sebagai Ketum PWI untuk lima tahun ke depan H Margiono yang menjabat Ketua umum PWI pada dua periode sebelumnya.
"Dengan terpilihnya ketua umum, maka kami menghaturkan terimakasih atas kepercayaan untuk memimpin sidang dan terima kasih kepada peserta kongres sehingga jalannya pemilihan berlangsung lancar. Selanjutnya, sidang dipimpin oleh ketum terpilih untuk pemilihan ketua Dewan Kehormatan (DK). Maka, sidang pleno pemilihan ketum kami tutup," ujar Zulkifli Otto sembari mengetuk palu sidang tiga kali.
Sebelum pemilihan, kedua kandidat melakukan penandatanganan pakta integritas. Isinya berjanji tidak terlibat uang, terpilih akan sepenuhnya menjalani organisasi dan tidak membawa politik dan lainya. Kemudian sebelum pemilihan ada 3 kandidat yang muncul, yakni Atal, Henry dan Sasongko
Atal S Depari dalam sambutannya mengucapkan banyak berterimakasih kepada para senior di wartawan yang telah memberikan bimbingan dalam berorganisasi di PWI. Sehingga dirinya berhasil duduk menjadi Ketua Umum PWI.Â
“Mari kita cairkan kembali suasana ini. Terimakasih atas dukungan senior. Saya belum siap menyampaikan apa-apa,†ucap Atal usai terpilih menjadi Ketua Umum PWI, di Aula Hotel Sunan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (29/09/2019).
Atal juga mengaku akan melaksanakan apa yang telah dipaparkan dalam visi misinya saat mencalonkan diri.
“Jadi, tadi visi misi yang saya paparkan, semoga bisa diwujudkan. Semoga Allah memberikan kita semua dalam menjalankan amanah,†ujar Atal.
Ditambahkan Atal, dalam sebuah perhelatan pemilihan, menang dan kalah merupakan hal yang biasa. Tetapi, dalam wadah organisasi harus tetap menjunjung tinggi sportifitas dan soliditas persatuan.
â€Saya titip pesan untuk kita bersama, PWI tetap bersatu dan kita harus tetap bersatu,†ujar Atal.
Pada awal penjaringan calon Ketua Umum tersaring tiga nama, Hendry C Bangun, Atal Sembiring Depari dan Sasongko Tedjo, namun Sasongko menyatakan tidak bersedia dicalonkan.
Dengan demikian hanya Hendry menjabat Sekjen PWI Pusat pada periode sebelumnya dan Atal (Ketua Bidang Daerah) yang maju menjadi calon.
Pada sesi penyampaian visi dan misi, Atal akan menjadikan PWI menjadi organisasi profesional dan bermartabat di era transformasi lanskap media dengan spirit kebangsaan, kebebasan dan kretivitas digital.
Atal akan membuat program pendidikan berbasis teknologi digital, perbaikan manajemen dan administrasi teknologi digital, gerakan nasional jurnalistik Goes to School.
PWI sebagai inisiator dan stakeholder perumusan regulasi media baru serta banyak lagi program yang akan dilakukan.
"Kita harus mengikuti zaman now ini," ujar Atal
Disamping itu, Atal juga lebih banyak menyoroti tentang perlunya peningkatan kompetensi dan pendidikan wartawan Indonesia dan jangan sampai tertinggal di era digital saat ini.
“Meski demikian, dari data tersebut ada fakta bahwa banyak wartawan di bawah PWI belum tersentuh pendidikan yang standar. Saya pikir kita lebih banyak learning by doing,†katanya.Â
Nantinya, Atal juga akan memperbaharui kurikulum pendidikan dan akan disesuaikan dengan era saat ini di mana semua berbasis dalam jaraingan.
“Program yang akan saya laksanakan pada tahun pertama adalah digitalisasi PWI, saya ingin ada PWI Apps di mana bisa menghubungkan para anggota PWI. Artinya, nantinya PWI ada dalam satu genggaman,†katanya.
Sedangkan Hendry di antara visi misinya menyoroti tentang masalah pendidikan serta perlunya peningkatan pendanaan bagi PWI dalam usaha meningkatkan pendidikan bagi para anggota dan ia berjanji berusaha memenuhinya, bahkan menyebutkan angka yang akan disalurkan.
Hendry pun menyatakan hormat dengan Atal, yang merupakan seniornya, baik dalam catatan usia mau pun dalam tatanan adat suku mereka. Â
“Saya hormat pada Atal sebagai senior saya baik dalam usia mau pun dalam adat. Lebih dari 30 tahun kami sama-sama meliput olahraga,†kata Hendry, wartawan Kompas yang kini juga menjabat salah seorang anggota Dewan Pers.
Pada awalnya, Kongres dengan pimpinan sidang Zulkifli Ghani Otto (DK Sulsel) didampingi Ahmad Munir (ketua PWI Jatim) dan Mirza Zulhadi (ketua PWI Jabar) itu sempat “memanas†bahkan menjurus pada perbenturan fisik antarpengurus daerah.
Ini akibat menajamnya perbedaan pendapat menyangkut masalah ketua pengurus provinsi yang mengikuti pencalonan anggota legislatif, karena berpengaruh atas jumlah suara, namun akhirnya bersatu kembali dan saling berpelukan. (*/ron)
Tulis Komentar