• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
PWI Riau Gelar Kejuaraan Tenis Meja dan Domino, Abdul Gafur: Silakan Daftar dan Rebut Hadiahnya
Dibaca : 101 Kali
Gelar IDCamp Connect 2025 di Unri, Indosat Dorong Talenta Muda Menuju Indonesia sebagai AI Nation
Dibaca : 117 Kali
Peresmian Pos Bantuan Hukum Kalteng, Rudy Hendra Pakpahan: Motivasi bagi Kita Semua
Dibaca : 186 Kali
Kemenkum Riau Ikuti Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Monitoring Kantor Wilayah
Dibaca : 183 Kali
944 Mahasiswa PPG Tahap 4 Unilak Jalani Orientasi
Dibaca : 259 Kali

  • Home
  • Politik

Caleg Incumbent vs Caleg Milenial

Dr Khairul Anwar: Tunjukkan Kinerja dan Rawat Dapil

Redaksi
Jumat, 28 September 2018 00:59:24 WIB
Cetak
Pakar Politik dari Universitas Riau, Dr Khairul Anwar MSi menerima plakat dari Presiden FPR Fazar Muhardi.
Pekanbaru, Hariantimes.com  - Diskusi publik yang diselenggarakan oleh Forum Pemimpin Redaksi (FPR) Riau. Dan ini merupakan cara baru untuk mensosialisasikan apa itu politik ke masyarakat. 

Oleh karena itu, peran FPR kedepan menjadi penting dalam upaya untuk pencerdasan dan pendidikan politik di Riau dan bagaimana mendesentralisasikan politik lokal. 

"Itu saya pikir komentar terhadap diskusi publik yang digelar oleh FPR," ujar Pakar Politik dari Universitas Riau, Dr Khairul Anwar MSi saat diwawancari Hariantimes.com usai acara diskusi publik "FPR dalam Bingkai Demokrasi" yang diselenggarakan di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru, baru-baru ini.

Menurut Dosen Pasca Sarjana Fisipol Unri ini, pendidikan politik bukan hanya berupa konsep perilaku keseharian saja. Tapi pertama bicara soal demokrasi. Dimana demokrasi itu ada dua yakni dialogis (terbuka ruang untuk dialogis) dan ada kesetaraan. Yang kedua; regeneratif. Artinya, bagaimana informasi tentang politik disampaikan dengan cara cair ke segala pihak, terutama ke generasi yang masih muda (generasi milenial).

"Oleh karena itu menurut saya, pada tingkat partai sendiri karena sistem pemilu kita itu kan membuat para politisi bersaing ketat. Maka untuk memenangkan di masyarakat tidak bisa lepas dari partai," kata Dosen Ilmu Politik Pascasarjana Universitas Riau ini.

Terkait banyaknya caleg-caleg pendatang baru yang ikut berkompetisi untuk bisa duduk di kursi DPRD, baik provinsi maupun kabupaten/kota, apakah akan menjadi saingan ketat bagi caleg-caleg petahana atau incumbent? Khairul menegaskan, itu jelas. Oleh karena itu, pada diskusi publik yang ditaja FPR itu dirinya mengangkat tema "Merawat Dapil Untuk Merebut Peluang". 

"Peluang bagi incumbent tetap terbuka. Tapi bersamaan dengan itu pula, peluang-peluang milenial atau generasi-generasi pendatang baru ini juga terbuka. Persoalannya bagaimana itu terjadi sedemikian rupa, sehingga bisa memajukan daerah ini," sebut Khairul.

Lalu bagaimana caranya? Lektor Kepala di Universitas Riau ini menyebutkan ada dua. Pertama; mengadaptasi dengan perubahan. Dimana perubahan sekarang adalah menginginkan kualitas, kinerja. Dan kedua; membutuhkan komitmen dan komunikasi. 

"Oleh karena itu, untuk bisa memenangkan kontestasi pada pileg 2019 nanti adalah caleg-caleg yang memiliki dua kapasitas dan kapabilitas itu. Pertama; manajerial (kinerjanya) dan yang kedua adalah komunikasi politik," jelasnya.

Lantas, apa harapan terhadap masyarakat terkait banyaknya caleg-caleg milenial? Dr Khairul Anwar MSi menyebutkan, pertama tujuan dari forum ini adalah upaya untuk memberikan pencerdasan, kesadaran. Misalnya seperti yang dlihat pada pilkada lalu, dimana partisipasi politik di Riau dapat dikatakan masih rendah. Mungkin bisa berbeda pada pileg 2019 nanti.

"Tapi maksud saya menunjukkan angka itu, bahwa tantangan-tantangan dan kesadaran kita untuk berpartisipasi masih terbuka lebar. Oleh karena itu, usul saya ke masyarakat gunakan kesempatan ini untuk kita merubah daerah dengan cara yang benar, dengan cara berpolitik yang baik. Oleh karena itu, pilihlah caleg yang betul-betul memiliki rekam jejak. Yang tidak hanya mengusung konsep dan janji, tapi terbukti. Karena itu, dua hal yang penting saya pikir untuk para pemilih-pemilih terutama pemilih milenial, pilihlah caleg dengan rekam jejak yang sudah terbukti komitmennya dan orang-orang yang betul bisa menjamin bahwa demokrasi itu bisa berjalan dengan baik," terang Khairul.

Khusus untuk Riau sendiri, Dr Khairul Anwar mengaku lebih senang bicara soal tantangan kedepan. Karena Riau ini sebagai daerah atau wilayah yang berada dalam geopolitik nasional dan lokal yang begitu strategis. Oleh karena itu, pilar-pilar demokrasi dalam hal ini multi partai punya peran dan kedudukan sangat penting. Bukan orangnya, tapi ini masalah kebijakan. Bagaimana sejak awal saya sudah bilang, kedepan sudah era revolusi industri 4.0. Di era ini bukan teknologinya yang canggih, tapi orang-orang yang bisa beradaptasi dalam persaingan. Tidak hanya di dalam partai, tapi juga di luar partai. Dia tidak saja berhadapan dengan sesama manusia, tapi dengan mesinnya dan sistem teknologi. 

"Oleh karena itu, melalui kawan-kawan caleg selaku pengambil kebijakan menjadikan momentum besar untuk mempersiapkan masyarakat dan daerah menghadapi era kedepan, terutama Riau yang berada pada posisi strategis. Sementara itu masih banyak tantangan-tantangan pembangunan yang belum selesai. Oleh karena itu, tidak ada cara lain memang, para legislatif harus berkolaborasi baik kepada pemerintah daerahnya, masyarakatnya maupun dengan pemerintah pusat dan negara-negara internasional. Itulah komunikasi poltik yang saya bilang tadi menjadi penting jika dibalut dengan manajemen pemerintahan yang baik," katanya.

Mengenai track record dari caleg-caleg incumbent yang akan maju kembali pada pileg 2019 nanti, Dr Khairul Anwar mengaku ini pekerjaan sulit dijawab dan tidak punya pretensi untuk menilai mereka karena tidak mempunyai data. Namun secara makro, legislatif ini kalau dilihat dari sisi sebutan elite memang ini orang-orang pilihan. Kalau dari rekam jejak yang disampaikan, begitu pesat dan begitu gigih mereka menghadapi segala tantangan, peluang dan kondisi yang pada akhirnya mereka berada di legislatif. 

"Hanya saja memang saya tidak tahu itu, bagaimana kinerja mereka di tengah masyarakat, bagaimana dia merawat daerah pemilihan. Nah jawaban-jawaban terhadap itulah yang menentukan dan membedakan antar satu dengan yang lainnya dari para elit di legislator atau DPRD," ujar Khairul.(ron)


[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Rapat Perdana DPW PAN Riau, Sahidin: Susunlah Program yang Menyentuh Rakyat

PerKPU RI Rahasiakan Data Capres dan Cawapres, Zufra Irwan: Itu Keliru dan Penafsiran yang Sesat Terhadap UU KIP

HUT Bawaslu, Abdul Wahid: Saya Adalah Pemimpin yang Tidak Mau Menciderai Demokrasi dengan Money Politic

KPU Siak Tetapkan Dr Afni-Syamsurizal Sebagai Bupati Terpilih

MK Tolak Gugatan Sugianto, Afni-Syamsurizal Tetap Bupati dan Wakil Bupati Siak Terpilih

Drama Pilkada Siak Usai, Afni: Mari Kita Bersatu dan Berkolaborasi

Rapat Perdana DPW PAN Riau, Sahidin: Susunlah Program yang Menyentuh Rakyat

PerKPU RI Rahasiakan Data Capres dan Cawapres, Zufra Irwan: Itu Keliru dan Penafsiran yang Sesat Terhadap UU KIP

HUT Bawaslu, Abdul Wahid: Saya Adalah Pemimpin yang Tidak Mau Menciderai Demokrasi dengan Money Politic

KPU Siak Tetapkan Dr Afni-Syamsurizal Sebagai Bupati Terpilih

MK Tolak Gugatan Sugianto, Afni-Syamsurizal Tetap Bupati dan Wakil Bupati Siak Terpilih

Drama Pilkada Siak Usai, Afni: Mari Kita Bersatu dan Berkolaborasi



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
PWI Riau Gelar Kejuaraan Tenis Meja dan Domino, Abdul Gafur: Silakan Daftar dan Rebut Hadiahnya
07 November 2025
Gelar IDCamp Connect 2025 di Unri, Indosat Dorong Talenta Muda Menuju Indonesia sebagai AI Nation
06 November 2025
Peresmian Pos Bantuan Hukum Kalteng, Rudy Hendra Pakpahan: Motivasi bagi Kita Semua
06 November 2025
Kemenkum Riau Ikuti Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Monitoring Kantor Wilayah
06 November 2025
944 Mahasiswa PPG Tahap 4 Unilak Jalani Orientasi
05 November 2025
Temui Dirjen Migas, Bupati Siak Afni Bahas Kedaulatan Energi dan Masa Depan PT BSP
05 November 2025
Hadirkan Generasi Happy Pensi, Tri Dorong Literasi Digital dan AI di Kalangan Generasi Muda
05 November 2025
Sambut HPN 2026, PWI Pusat Luncurkan Empat Ajang Penghargaan Bergengsi
05 November 2025
Pertemuan Khusus Bersama Dewan Penasehat, Ketum PWI Pusat Laporkan Perkembangan PWI dan HPN
05 November 2025
PWI Pusat Luncurkan Siwo Award 2025
05 November 2025
TERPOPULER +
  • 1 Ma’ruf Amin: Saya Ingin SMSI Terus Perkuat Peran Media Siber yang Sehat, Profesional dan Berakhlak
  • 2 Bangga! MAN 1 Pekanbaru Raih Anugerah Media Sekolah Terbaik se Provinsi Riau
  • 3 Anugerah Media Siber Riau 2025, EMP Bentu Limited Terpilih Jadi Sahabat Media
  • 4 BRK Syariah Terima Penghargaan Media Partner Tumbuh Kembangkan Perusahaan Pers
  • 5 Harry Setiawan: Semua karena Kerja Keras dan Cerdas Kangkawan di BHP UIR
  • 6 Riau Petroleum Rokan Raih Penghargaan Excellence Humas dan Keterlibatan Publik
  • 7 Teza Darsa: Mari Terus Bergandeng Tangan Mewujudkan Riau Bermarwah
  • 8 Go Live Like a Pro, IM3 Ajak Mahasiswa Unri Berkarya di Dunia Digital
  • 9 Kadin Riau akan Gelar Rapimprov 2025, Kholis Romli: Jadi Forum Strategis bagi Dunia Usaha
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved