• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Lulus Profesi Insinyur di Unand, Dosen UIR Akmar Efendi Soroti Pemanfaatan Metode Machine Learning
Dibaca : 201 Kali
Natal 2025, Menag Ajak Umat Kristiani Merawat Keluarga
Dibaca : 249 Kali
Kemenhan Bersama PWI Pusat Agendakan Khusus Retret 200 Wartawan di Akmil Magelang
Dibaca : 252 Kali
Hanafi: Apa yang Dirasakan Warga Agam Juga Dirasakan oleh Kami di Perantauan
Dibaca : 352 Kali
Kuota Haji 2026 Riau Berkurang Jadi 4.682, Defizon: Alhamdulillah Jauh di Atas Rata-Rata Nasional
Dibaca : 296 Kali

  • Home
  • Politik

Caleg Incumbent vs Caleg Milenial

Dr Khairul Anwar: Tunjukkan Kinerja dan Rawat Dapil

Redaksi
Jumat, 28 September 2018 00:59:24 WIB
Cetak
Pakar Politik dari Universitas Riau, Dr Khairul Anwar MSi menerima plakat dari Presiden FPR Fazar Muhardi.
Pekanbaru, Hariantimes.com  - Diskusi publik yang diselenggarakan oleh Forum Pemimpin Redaksi (FPR) Riau. Dan ini merupakan cara baru untuk mensosialisasikan apa itu politik ke masyarakat. 

Oleh karena itu, peran FPR kedepan menjadi penting dalam upaya untuk pencerdasan dan pendidikan politik di Riau dan bagaimana mendesentralisasikan politik lokal. 

"Itu saya pikir komentar terhadap diskusi publik yang digelar oleh FPR," ujar Pakar Politik dari Universitas Riau, Dr Khairul Anwar MSi saat diwawancari Hariantimes.com usai acara diskusi publik "FPR dalam Bingkai Demokrasi" yang diselenggarakan di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru, baru-baru ini.

Menurut Dosen Pasca Sarjana Fisipol Unri ini, pendidikan politik bukan hanya berupa konsep perilaku keseharian saja. Tapi pertama bicara soal demokrasi. Dimana demokrasi itu ada dua yakni dialogis (terbuka ruang untuk dialogis) dan ada kesetaraan. Yang kedua; regeneratif. Artinya, bagaimana informasi tentang politik disampaikan dengan cara cair ke segala pihak, terutama ke generasi yang masih muda (generasi milenial).

"Oleh karena itu menurut saya, pada tingkat partai sendiri karena sistem pemilu kita itu kan membuat para politisi bersaing ketat. Maka untuk memenangkan di masyarakat tidak bisa lepas dari partai," kata Dosen Ilmu Politik Pascasarjana Universitas Riau ini.

Terkait banyaknya caleg-caleg pendatang baru yang ikut berkompetisi untuk bisa duduk di kursi DPRD, baik provinsi maupun kabupaten/kota, apakah akan menjadi saingan ketat bagi caleg-caleg petahana atau incumbent? Khairul menegaskan, itu jelas. Oleh karena itu, pada diskusi publik yang ditaja FPR itu dirinya mengangkat tema "Merawat Dapil Untuk Merebut Peluang". 

"Peluang bagi incumbent tetap terbuka. Tapi bersamaan dengan itu pula, peluang-peluang milenial atau generasi-generasi pendatang baru ini juga terbuka. Persoalannya bagaimana itu terjadi sedemikian rupa, sehingga bisa memajukan daerah ini," sebut Khairul.

Lalu bagaimana caranya? Lektor Kepala di Universitas Riau ini menyebutkan ada dua. Pertama; mengadaptasi dengan perubahan. Dimana perubahan sekarang adalah menginginkan kualitas, kinerja. Dan kedua; membutuhkan komitmen dan komunikasi. 

"Oleh karena itu, untuk bisa memenangkan kontestasi pada pileg 2019 nanti adalah caleg-caleg yang memiliki dua kapasitas dan kapabilitas itu. Pertama; manajerial (kinerjanya) dan yang kedua adalah komunikasi politik," jelasnya.

Lantas, apa harapan terhadap masyarakat terkait banyaknya caleg-caleg milenial? Dr Khairul Anwar MSi menyebutkan, pertama tujuan dari forum ini adalah upaya untuk memberikan pencerdasan, kesadaran. Misalnya seperti yang dlihat pada pilkada lalu, dimana partisipasi politik di Riau dapat dikatakan masih rendah. Mungkin bisa berbeda pada pileg 2019 nanti.

"Tapi maksud saya menunjukkan angka itu, bahwa tantangan-tantangan dan kesadaran kita untuk berpartisipasi masih terbuka lebar. Oleh karena itu, usul saya ke masyarakat gunakan kesempatan ini untuk kita merubah daerah dengan cara yang benar, dengan cara berpolitik yang baik. Oleh karena itu, pilihlah caleg yang betul-betul memiliki rekam jejak. Yang tidak hanya mengusung konsep dan janji, tapi terbukti. Karena itu, dua hal yang penting saya pikir untuk para pemilih-pemilih terutama pemilih milenial, pilihlah caleg dengan rekam jejak yang sudah terbukti komitmennya dan orang-orang yang betul bisa menjamin bahwa demokrasi itu bisa berjalan dengan baik," terang Khairul.

Khusus untuk Riau sendiri, Dr Khairul Anwar mengaku lebih senang bicara soal tantangan kedepan. Karena Riau ini sebagai daerah atau wilayah yang berada dalam geopolitik nasional dan lokal yang begitu strategis. Oleh karena itu, pilar-pilar demokrasi dalam hal ini multi partai punya peran dan kedudukan sangat penting. Bukan orangnya, tapi ini masalah kebijakan. Bagaimana sejak awal saya sudah bilang, kedepan sudah era revolusi industri 4.0. Di era ini bukan teknologinya yang canggih, tapi orang-orang yang bisa beradaptasi dalam persaingan. Tidak hanya di dalam partai, tapi juga di luar partai. Dia tidak saja berhadapan dengan sesama manusia, tapi dengan mesinnya dan sistem teknologi. 

"Oleh karena itu, melalui kawan-kawan caleg selaku pengambil kebijakan menjadikan momentum besar untuk mempersiapkan masyarakat dan daerah menghadapi era kedepan, terutama Riau yang berada pada posisi strategis. Sementara itu masih banyak tantangan-tantangan pembangunan yang belum selesai. Oleh karena itu, tidak ada cara lain memang, para legislatif harus berkolaborasi baik kepada pemerintah daerahnya, masyarakatnya maupun dengan pemerintah pusat dan negara-negara internasional. Itulah komunikasi poltik yang saya bilang tadi menjadi penting jika dibalut dengan manajemen pemerintahan yang baik," katanya.

Mengenai track record dari caleg-caleg incumbent yang akan maju kembali pada pileg 2019 nanti, Dr Khairul Anwar mengaku ini pekerjaan sulit dijawab dan tidak punya pretensi untuk menilai mereka karena tidak mempunyai data. Namun secara makro, legislatif ini kalau dilihat dari sisi sebutan elite memang ini orang-orang pilihan. Kalau dari rekam jejak yang disampaikan, begitu pesat dan begitu gigih mereka menghadapi segala tantangan, peluang dan kondisi yang pada akhirnya mereka berada di legislatif. 

"Hanya saja memang saya tidak tahu itu, bagaimana kinerja mereka di tengah masyarakat, bagaimana dia merawat daerah pemilihan. Nah jawaban-jawaban terhadap itulah yang menentukan dan membedakan antar satu dengan yang lainnya dari para elit di legislator atau DPRD," ujar Khairul.(ron)


[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Besok, PAN Riau Gelar Musda Serentak

Rapat Perdana DPW PAN Riau, Sahidin: Susunlah Program yang Menyentuh Rakyat

PerKPU RI Rahasiakan Data Capres dan Cawapres, Zufra Irwan: Itu Keliru dan Penafsiran yang Sesat Terhadap UU KIP

HUT Bawaslu, Abdul Wahid: Saya Adalah Pemimpin yang Tidak Mau Menciderai Demokrasi dengan Money Politic

KPU Siak Tetapkan Dr Afni-Syamsurizal Sebagai Bupati Terpilih

MK Tolak Gugatan Sugianto, Afni-Syamsurizal Tetap Bupati dan Wakil Bupati Siak Terpilih

Besok, PAN Riau Gelar Musda Serentak

Rapat Perdana DPW PAN Riau, Sahidin: Susunlah Program yang Menyentuh Rakyat

PerKPU RI Rahasiakan Data Capres dan Cawapres, Zufra Irwan: Itu Keliru dan Penafsiran yang Sesat Terhadap UU KIP

HUT Bawaslu, Abdul Wahid: Saya Adalah Pemimpin yang Tidak Mau Menciderai Demokrasi dengan Money Politic

KPU Siak Tetapkan Dr Afni-Syamsurizal Sebagai Bupati Terpilih

MK Tolak Gugatan Sugianto, Afni-Syamsurizal Tetap Bupati dan Wakil Bupati Siak Terpilih



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Lulus Profesi Insinyur di Unand, Dosen UIR Akmar Efendi Soroti Pemanfaatan Metode Machine Learning
25 Desember 2025
Natal 2025, Menag Ajak Umat Kristiani Merawat Keluarga
24 Desember 2025
Kemenhan Bersama PWI Pusat Agendakan Khusus Retret 200 Wartawan di Akmil Magelang
24 Desember 2025
Hanafi: Apa yang Dirasakan Warga Agam Juga Dirasakan oleh Kami di Perantauan
24 Desember 2025
Kuota Haji 2026 Riau Berkurang Jadi 4.682, Defizon: Alhamdulillah Jauh di Atas Rata-Rata Nasional
24 Desember 2025
Refleksi Kinerja 2025, Menag: Agama Bangkitkan Semangat Bangun Bangsa
23 Desember 2025
Dorong Penguatan Karakter Anak Sejak Dini,Sekolah Binaan PT KTU Taja Pagelaran Seni dan Kreativitas
23 Desember 2025
Jelang Perayaan HPN, PWI dan MA Sepakat Bangun Sinergi Edukasi Hukum
22 Desember 2025
Jelang Natal, Indosat Berbagi Kasih ke Anak-Anak dari Komunitas Rentan
22 Desember 2025
Dosen Pendidikan dan Dosen Spesialis Medikal Bedah Lahirkan Inovasi SOP Berbasis HKI
22 Desember 2025
TERPOPULER +
  • 1 Pelunasan BIPIH Rendah, Plt Kakanwil Kemenhaj dan Umrah Riau Turun ke Rohil
  • 2 Penyelenggaraan Nataru Mengacu SE Menag, Muliardi: Tidak Dilakukan Secara Berlebihan
  • 3 Jelang Nataru, Kemenag Riau Siagakan 373 Masjid Ramah Pemudik
  • 4 Wujudkan Asta Protas, Kemenag Riau Telah Membangun Fondasi Perubahan yang Kuat
  • 5 Tim KI Riau Visitasi ke PPID Pemkab Kampar, Zufra Irwan:  Kualitas Tata Kelola Informasi Semakin Membaik
  • 6 Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani Buka Sosialisasi 4 Pilar di FH Unilak
  • 7 Diskusi Lingkungan Warnai Festival Hammock 2025
  • 8 SMSI Pusat Gelar Dialog Nasional Refleksi Akhir Tahun 2025 Bertema “Media Baru Menuju Pers Sehat”
  • 9 Silaturahmi Bersama Insan Pers, Ketua FPK Riau Berharap Kerjasama Ini Ditingkatkan
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved