PILIHAN
+
Tahap I Berakhir , 4.187 Jemaah Haji Riau Telah Lakukan Pelunasan Bipih
Dibaca : 113 Kali
Arwin: Kelakuan Darwis Pendukung 03 Sudah Seperti PKI
Dibaca : 153 Kali
Terkait Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Pelalawan
Budhi: Tidak Benar RAPP Melakukan Lockdown

Communications Manager PT Riau Andalan Pulp and Paper Budhi Firmansyah.
Pekanbaru, Hariantimes com - Pasien Covid-19 yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Pelalawan seperti yang diumumkan oleh Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Pelalawan beberapa hari lalu yakni RBT dan JG, bukan JT.
RBT dan JG adalah pasangan suami istri yang berdomisili di salah satu komplek perumahan umum di Pangkalan Kerinci. Dan setelah ditelusuri, JG bukanlah Mantan Manejer atau karyawan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Hal itu disampaikan Communications Manager PT Riau Andalan Pulp and Paper Budhi Firmansyah mengklarifikasi beredarnya informasi melalui sosial media yang meresahkan masyarakat terkait pasien positif Covid-19 di Pangkalan Kerinci.
Klarifikasi itu disampaikan Budhi Firmansyah melalui release yang dikirimkan ke media, Minggu (06/04/2020).
Pria yang akrab disapa Budhi ini menyampaikan, RBT dan JG sehari-hari berinteraksi dan kontak langsung dengan warga sekitar rumah. Dan warga lainnya dengan berbagai latar belakang profesi dan pekerjaan, termasuk karyawan RAPP seperti layaknya masyarakat umum yang hidup bersosialisasi dan bermasyarakat.
"Terkait status RBT dan JG sebagai pasien terkonfirmasi positif, sesuai protokol Covid-19 yang ditetapkan, maka Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Pelalawan telah melakukan tracing orang-orang yang pernah berinteraksi dan kontak langsung dengan pasien. RAPP juga telah melakukan tracing terhadap Karyawan dan Keluarga yang pernah berinteraksi dan kontak langsung dengan pasien," beber Budhi.
Mengikuti protokol yang ada, sebut Budhi, perusahaan telah melakukan Rapid Test terhadap hasil tracing yang pernah kontak langsung dengan pasien. Berdasar hasil pemeriksaan Rapid Test menyatakan semua yang diperiksa negatif dari Covid19. Namun tetap harus menjalani karantina atau observasi selama 14 hari.
"Tidak benar RAPP melakukan lockdown seperti yang disebutkan, hingga saat ini perusahaan tetap beroperasi, karyawan dan kontraktor masih menjalankan aktifitasnya," sebut Budhi.
RAPP sendiri, lanjut Budhi, sejak Januari 2020 lalu dalam menghadapi dan waspada akan merebaknya wabah virus corona telah membentuk Task Force dan menyusun protokol internal serta melakukan langkah-langkah perlindungan dari Covid-19, juga menyiapkan perlengkapan pendukung seperti thermal scanner, thermometer, APD dan yang lainnya.
"Demikianlah penjelasan ini disampaikan untuk mengklarifikasi isu-isu yang beredar akibat pesan berantai dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami menghimbau kepada semua pihak untuk berhati-hati dalam menyampaikan informasi yang belum tentu kebenarannya dan bisa berdampak hukum," kata Budhi.
Sebelumnya beredarnya informasi melalui sosial media yang merumorkan ada dugaan mantan manager di RAPP, JT dan istrinya BRT pergi ke Jakarta menengok pendeta yang sakit, sekalian anak-anaknya. Pendetanya sakit dan meninggal karena Covid-19.
Rumor terkait pasien positif Covid-19 ini sempat meresahkan masyarakat di Pangkalan Kerinci. Tidak itu saja, pada 17 Maret 2020, RAPP lockdown. Semua karyawan dilarang pergi ke Pekanbaru.
Dan pada 22 Maret 2020, JT dan Istri serta anak-anaknya ke Riau dan tinggal di perumahan Graha Akasia, sempat ke RAPP komplek, sempat kebaktian di Gereja GPDI yang banyak umatnya orang RAPP.
25 Maret 2020, sakit dan dirawat di RS Evarina. Pas ditanya dokter "Apakah dari perjalanan jauh" dijawab "tidak". Maka dirawat seperti pasien lainnya.
Istri JT makin parah dan dirujuk ke RS Santa Maria. Ditest Covid-19. Baru keluar tanggal 02 April 2020 dan JT ditest Positif Covid tanggal 3 April 2020.
Tracking ODP:
1. Perawat dan dokter RS Evarina ODP 36-an orang diisolasi 14 hari.
2. Adik ipar JT yang karyawan RAPP diisolasi 14 hari
3. Dua pejabat RAPP yang mengunjungi di RS Efarina saat ini diisolasi 14 hari.
4. Semua warga Perumahan Graha Akasia diisolasi dan gak boleh pergi kemana-mana di jaga TENTARA DAN POLISI selama 14 Hari.
5. Umat di jemaat Gerejanya
6. Lainnya masih proses tracking. Bandara, rumah makan, toko kemana ia belanja, dll.. Belum tertracking... Semua menyayangkan KETIDAK JUJURAN bahwa baru pulang dari Jakarta...
Dan habis dari Jakarta malah kluyuran kemana-mana Protokolernya.. habis pulang dari luar daerah harus isolasi mandiri selama 14 hari. Warga batak jadi benci sekali akan ketidakjujuran ini dan merepotkan RIAU, RAPP, Pelalawan, Evarina, Santa Maria, perumahan dll.
"Maka PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang disebut dalam pesan berantai tersebut, kami perlu menyampaikan beberapa hal sebagai penjelasan untuk mengklarifikasi isu yang tersebut," ujar Budhi.(*)
Editor: Zulmiron
Tulis Komentar