PILIHAN
+
UIR Salurkan Bantuan ke Warga Rumbai Terdampak Banjir
Dibaca : 145 Kali
Rektor UIR Prof Syafrinaldi: Mimpi Kami Masih Besar Lagi
Dibaca : 231 Kali
IZI Bersama Kanwil DJBC Riau Berbagi Paket Sembako di Cinta Raja
Dibaca : 222 Kali
PSU Siak Butuh Anggaran Hampir Setengah Miliar Rupiah
Dibaca : 245 Kali
Pemprov Riau Menetapkan Siaga Darurat Karhutla
Gubri: Kami Sudah Berkonsultasi dengan Menteri KLHK

Pertemuan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2020 di Halaman Kantor Gubernur Riau diikuti oleh 12 Kabupaten/Kota, Senin (09/03/2020).
Pekanbaru, Hariantimes.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah menetapkan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak 11 Februari hingga 31 Oktober 2020.
Penetapan status siaga bertujuan untuk mempercepat gerak tim Karhutla dan datangnya bantuan dari pusat.
"Kami sudah berkonsultasi dengan Menteri KLHK. Katanya lebih cepat ditetapkan siaga darurat Karhutla lebih baik," ungkap Gubernur Riau Syamsuar pada pertemuan dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjend TNI Doni Monardo, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Kabinda, Kapolda, Danrem, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger serta Forkompinda Provinsi di Ruang Melati Kantor Gubernur Riau yang kemudian dilanjutkan dengan Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2020 di Halaman Kantor Gubernur Riau diikuti oleh 12 Kabupaten/Kota, Senin (09/03/2020).
Berdasarkan perkiraan BMKG, sebut Gubri, Provinsi Riau akan mengalami kemarau panjang dan Riau termasuk daerah yang sebagian besar lahannya gambut membuat Riau semakin rawan Karhutla.
"Sudah berbagai upaya pencegahan kita lakukan, tim juga sudah mulai bergerak dan siaga di berbagai daerah rawan Karhutla, semoga ke depannya lebih baik dan tidak ada lagi Karhutla," tambah Syamsuar
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjend TNI Doni Monardo menjelaskan, penyebab Karhutla 99 persen adalah ulah manusia, sementara 80 persen kebakaran lahan itu sendiri, datanya 1,6 juta Hektar Kebakaran lahan pada tahun yang lalu, dan Provinsi Riau berada di posisi ke tujuh dan luas lahan gambut yang terbakar seluas 62 ribu hektare. Lahan gambut yang terbakar sangat sulit dipadamkan, bulan Agustus 2019 lalu merupakan titik api tertinggi untuk Riau.
"Di Riau ini saya menyaksikan jarak api dari pompa angguk hanya berjarak 15 meter, hari itu juga saya minta penanganan, seandainya terbakar itu kilang minyak bisa kita bayangkan dampaknya, tempat yang strategis dan berpotensi resiko tinggi harus kita amankan," ungkap Doni.(*)
Tulis Komentar