• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
PWI Pusat Finalisasi Draf AD/ART, KEJ, dan KPW, Siap Disahkan di Konkernas 2026
Dibaca : 158 Kali
Natal PWI Pusat Tetap 24 Januari 2026, Panitia Siapkan Ibadah Streaming Nasional
Dibaca : 144 Kali
AJP 2025, PWI Pusat Siapkan Total Hadiah Rp300 Juta
Dibaca : 148 Kali
Mulai Senin, UIR Buka PMB Gelombang Pertama
Dibaca : 162 Kali
Unri Sabet Empat Penghargaan di Anugerah Diktisaintek 2025
Dibaca : 280 Kali

  • Home
  • Pendidikan

Pemerataan Kualitas Pendidikan Belum Tercapai

Gubri: Anak-Anak Riau yang Hebat Hanya Ada di Tempat Tertentu Saja

Redaksi
Selasa, 31 Desember 2019 12:48:03 WIB
Cetak
Gubernur Riau Drs H Sysmsuar MSi saat berdialog dengan para pemimpin redaksi media cetak, online, televisi dan radio.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Ada beberapa isu strategis yang ada di Riau saat ini. Antara lain pemerataan akses, kualitas dan transparansi pendidikan. Disamping itu juga masalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

"Dan kedepan terhadap pembangunan SDM ini sesuai perintah Pak Jokowi, patut menjadi perhatian kita bersama. Terutama berkenaan dengan pendidikan ini, kami melihat pemerataan kualitas pendidikan yang belum tercapai. Bukan anak-anak Riau tak hebat. Banyak anak-anak Riau yang hebat. Tapi yang hebat-hebat itu pada tempat-tempat tertentu saja. Katakanlah Kota Pekanbaru. Kota Pekanbaru mana? Darmayudha. Nah kan gitu. Padahal sebenarnya sekolah negeri. Karena sekolah negeri fasitasnya lebih lengkap. Tapi kenapa Darmayudha yang melahirkan anak-anak pintar untuk tingkat internasional. Jadi ini yang kami sampaikan kepada PGRI bersama-sama kami untuk melakukan pemetaan. Dan saya harap ada pemetaan," beber Gubernur Riau Drs H Sysmsuar MSi saat berdialog dengan para pemimpin redaksi media cetak, online, televisi dan radio usai meresmikan ruang sidang Komisi Informasi (KI) Riau sekaligus pelantikan pengurus Forum Wartawan Keterbukaan Informasi (For-KI) Riau di ruang pertemuan KI Riau, Senin (30/12/2019)

Contoh pemetaan ini, sebut Gubri, dulu ada satu sekolah yang pernah ditinjau. Sekolah itu adalah Sekolah Menengah Atas (SMA). Terkait SMA itu, kebetulan yang memberitahu ada anak yang sudah menjadi mahasiswa di Pekanbaru ini. Yang mana anak itu bagus prestasinya.

"Anak ini, kebetulan saat itu saya ke Kubu ngasih tahu ke saya, Pak nanti kalau kesana tolong tengok sekolah kami. Pas kami lihat, sekolah tersebut kurang layak. Kenapa kurang layak? Sekolah pakai tiang, atap pakai papan dan dinding setengah pakai kawat jeruji seperti sekolah Inpres. Seperti itulah sekolah tersebut. Saat saya tanya akreditasinya ke kepala sekolah, dijawabnya akreditasinya A Pak. Saya bilang kenapa sampai A? Dari segi sarananya saja tidak memenuhi syarat," tutur Gubri merasa prihatin melihat kenyataan betapa belum adanya pemerataan pendidikan di Riau ini.

Padahal, sebut Gubri, sekarang banyak bantuan dari pusat yakni dari Kementerian Pekerjaan Umum. Artinya, Kementerian PU yang ditugaskan Presiden untuk dapat menangani sekolah-sekolah yang masih butuh perhatian.

"Saya sampaikanlah masalah itu. Turunlah kawan-kawan kesana. Tapi sampai ke tingkat Kementerian Pendidikan, itu tak bisa. Karena depoldingnya sudah akreditasi A. Jadi macam gini ni nanti Pemda lah yang harus menangani, yang harus memperbaiki sekolah itu," ujar mantan Bupati Siak dua periode ini.

Di Riau ini, ungkap Gubri, ada 94 ribu anak putus sekolah. Baik putus Sekolah Dasar (SD), SMP maupun SMA. Angka ini berdasarkan data resmi RPJM. Apa yang menyebabkan anak putus sekolah? Pada umumnya tak sanggup biaya sekolah.

"Kalau sudah begini, malu juga kita dibuatnya. Terkait hal ini, kami juga minta bantuan PGRI untuk mendata anak-anak putus sekolah. Saya dapat contoh di Pekanbaru da satu lembaga yang menangani masalah ini. Saat saya cek bersama lembaga tersebut, ternyata betul itu termasuk putus sekolah. Kemudian saya tanyakan, betul tidak putus sekolah itu disebabkan karena ketidakmampuan orangtuanya. Itu makanya kenapa kita buat sekolah negeri, SMA gratis itu bagian dari kepedulian kita terhadap anak-anak putus sekolah. Agar selama kepemimpinan kami ini tidak ada lagi anak-anak putus sekolah. Itulah barangkali kenapa kita buat seperti itu," beber Syamsuar.

Yang menjadi persoalan sekarang, sebut Gubri, SD, SMP yang ada di daerah. Namun demikian, kedepan pihaknya bersama bupati akan membicarakan hal ini. Karena ini menyangkut kewenangan. Misalnya soal honor komite, yang mana gaji atau honornya Rp200 ribu.

"Padahal pemerintah sekarang, pada waktu kami terakhir melakukan pertemuan dengan presiden di Istana kita dapat pengarahan dari Menko PMK yang sekarang mantan Menteri Pendidikan, itu sudah jelas arahan pemerintah DAU dapat membantu guru-guru honor. Dan syaratnya guru-guru honor itu harus di SK kan oleh bupati, atau walikota atau kepala dinas pendidikan agar nanti bisa mendapatkan tunjangan atau honor tersebut lebih besar dari sekarang," terang Gubri.(*)



Penulis/Editor : Zulmiron


[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Mulai Senin, UIR Buka PMB Gelombang Pertama

Unri Sabet Empat Penghargaan di Anugerah Diktisaintek 2025

18 Alumni MAN 1 Pekanbaru Lanjutkan Studi ke Universitas Al Azhar, Mesir

Tingkatkan Kualitas Pendidikan Keagamaan di Unilak, Prof Junaidi: Kami akan Bekerjasama dengan IKMI Pekanbaru

Sembilan Dosen Unilak Raih Gelar Assoc Professor

Tujuh Anggota Dewan Pendidikan Inhil Dilantik, Prof Junaidi Harap Kualitas Pendidikan di Negeri Seribu Parit Semakin Meningkat

Mulai Senin, UIR Buka PMB Gelombang Pertama

Unri Sabet Empat Penghargaan di Anugerah Diktisaintek 2025

18 Alumni MAN 1 Pekanbaru Lanjutkan Studi ke Universitas Al Azhar, Mesir

Tingkatkan Kualitas Pendidikan Keagamaan di Unilak, Prof Junaidi: Kami akan Bekerjasama dengan IKMI Pekanbaru

Sembilan Dosen Unilak Raih Gelar Assoc Professor

Tujuh Anggota Dewan Pendidikan Inhil Dilantik, Prof Junaidi Harap Kualitas Pendidikan di Negeri Seribu Parit Semakin Meningkat



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
PWI Pusat Finalisasi Draf AD/ART, KEJ, dan KPW, Siap Disahkan di Konkernas 2026
21 Desember 2025
Natal PWI Pusat Tetap 24 Januari 2026, Panitia Siapkan Ibadah Streaming Nasional
20 Desember 2025
AJP 2025, PWI Pusat Siapkan Total Hadiah Rp300 Juta
20 Desember 2025
Mulai Senin, UIR Buka PMB Gelombang Pertama
20 Desember 2025
Unri Sabet Empat Penghargaan di Anugerah Diktisaintek 2025
19 Desember 2025
Imigrasi Kaltim Dinobatkan sebagai Kanwil Terbaik Bidang Teknis 2025
19 Desember 2025
Pemko Pekanbaru dan Pramuka Kirim Logistik untuk Korban Bencana di 3 Provinsi
19 Desember 2025
IM3 dan Tri Hadirkan Penawaran Spesial Nataru untuk Koneksi Tanpa Batas
19 Desember 2025
Pelunasan BIPIH Rendah, Plt Kakanwil Kemenhaj dan Umrah Riau Turun ke Rohil
18 Desember 2025
Penyelenggaraan Nataru Mengacu SE Menag, Muliardi: Tidak Dilakukan Secara Berlebihan
18 Desember 2025
TERPOPULER +
  • 1 Tim KI Riau Visitasi ke PPID Pemkab Kampar, Zufra Irwan:  Kualitas Tata Kelola Informasi Semakin Membaik
  • 2 SMSI Pusat Gelar Dialog Nasional Refleksi Akhir Tahun 2025 Bertema “Media Baru Menuju Pers Sehat”
  • 3 Dorong UMKM "Naik Kelas", Beni Febrianto: Kami Libatkan dalam Setiap Event
  • 4 Kunker ke Kemendagri, Ketua FPK Riau Sampaikan Masalah Informasi Daerah Riau Istimewa
  • 5 KUA Rengat Raih Penghargaan Tertib Administrasi Tingkat Nasional
  • 6 Doa Bersama, PHI dan Elnusa Santuni 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa
  • 7 Ditjen Bimas Kristen dan Ditjen Bimas Katolik Gelar Festival Kasih Nusantara bersama Kemenag di TMII
  • 8 PWI Pusat Terbitkan SE Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera
  • 9 Indosat Masuk Daftar Fortune Best Companies to Work For Southeast Asia
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved