• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Kongres Persatuan PWI 2025 Diikuti 81 Peserta Penuh dan 200 Peninjau
Dibaca : 191 Kali
DJSN Dukung Penuh Penguatan Literasi Jaminan Sosial Melalui Sektor Pendidikan
Dibaca : 187 Kali
Lepas Peserta Jalan Sehat Kerukunan, Muliardi: Ruang Kebersamaan Lintas Agama Untuk Saling Mengenal Lebih Dekat
Dibaca : 207 Kali
Semangat HUT RI ke-80, Pegawai dan DWP Imigrasi Pekanbaru Bagikan Sembako ke Panti Asuhan Al-Ikhlas
Dibaca : 266 Kali
Ditlantas Polda Riau Gelar Gerakan Polantas Menyapa di SDN 158 dan SDN 06
Dibaca : 270 Kali

  • Home
  • Politik

Saatnya Rakyat Jadi Macan, Bukan Mengembek

Redaksi
Selasa, 16 April 2019 12:10:33 WIB
Cetak

Oleh : H Bagus Santoso SAg MP (Caleg  DPR RI dapil Riau 1 dari Partai Amanat Nasional)

Teori demokrasi klasik yang mengatakan "demokrasi dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat" menjadi trigger perjuangan rakyat se antero dunia menuntut perubahan sistem pemerintahan dari sistem otoritarianisme menjadi sistem demokrasi.

Karena secara teoritik dan konstitusi setakat ini, kita penghuni dunia bersepakat bahwasanya sistem pemerintahan demokrasi yang bisa menjamin persamaan hak dan kewajiban setiap warga negara dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu di negara demokrasi seperti negara kita Indonesia, posisi rakyat menjadi sangat penting dan mahal setiap memasuki musim pemilu. 

Pada tahun politik seperti sekarang, rakyat tidak ubahnya seperti "gadis molek nan jelita” dikelilingi oleh jejaka-jejaka bernafsu tinggi, sedang antri menunggu kesempatan mencuri hatinya. Sang perjaka yang sedang jatuh cinta dengan segala macam dandanan (atribut partai) yang melekat pada dirinya selalu mencari simpatik menggoda sang gadis dengan berbagai macam harapan sampai buaian memabukkan digantungkan di lehernya. 

Namun nampaknya menuju tanggal 17 April 2019, sang gadis tidak ingin lagi menjadi keledai yang berdamai dengan kejatuhan di lubang yang sama. Si jelita tidak ingin lagi melakukan kesalahan tergoda dengan rayuan, bualan jejaka-jejaka yang hobinya berternak janji dan membudidayakan kebohongan. 

Sang gadis sudah sangat sadar, kalau jejaka-jejaka yang merayunya tidak memiliki konsistensi kesetiaan. Mereka hanya mendekat, merayu, ngegombal, dengan janji-janji manis mendongeng kesejahteraan, kedamaian dan kebahagiaan di musim pemilu. Setelah itu pergi entah kemana rimbanya membiarkan sang gadis menangisi nasibnya yang sudah menyerahkan keperawanannya. Jangankan memperhatikan, menengoknya saja tidak tidak lagi. Cukuplah pengalaman pemilu demi pemilu masa lalu menjadi sembilu - ya sudah sudahlah tamat alias tutup buku. 

Dengan menggunakan analogi gadis cantik untuk menjelaskan bagaimana perasaan rakyat setiap jelang pemilu, tulisan ini ingin menyampaikan pesan bahwa dalam kehidupan rakyat biasa sekarang (red-walaupun sudah bekerja keras seharian baru cukup untuk tidak kelaparan esok harinya) itu terjadi proses pembelajaran dan pencerdasan politik secara alami. Pada teorinya  parpol seharusnya yang paling bertanggung jawab mencerdaskan dan membuat melek politik meski kenyataan bertolak belakang.

Realitas kehidupan telah menjadi guru politik rakyat kecil yang mengajarkan bahwa kebenaran tidak boleh lagi disimpulkan dari harapan-harapan yang banyak bertebaran setiap musim pemilu. Rakyat sudah paham benar kalau kebenaran itu hanya bisa disimpulkan dari "fakta" bukan harapan. Sungguh Rakyat sekarang merasakan apa yang berlaku, mana janji mana bukti. Mana bualan kosong mana yang masuk akal sehat.

Dalam kesetiaan menjadi rakyat yang selalu berdamai dengan kemiskinan, yang akrab dengan kondisi papa kedana, sudah tidak terhitung lagi jumlahnya berapa kali rakyat harus kecewa dan gigit jari karena mengira kebenaran itu adalah harapan-harapan yang dijanjikan. 

Namun faktanya jauh panggang dari api alias kena bengak berkepanjangan. Sekarang sadar benar, bahwa kebenaran itu bukan dari harapan, tapi dari fakta. Betapa tidak, Perut rakyat menjadi buncit dan meledak setiap musim pemilu kerana tergiur menu janji yang disediakan di atas meja harapan. Setelah pemilu perut buncit bukan kenyang nasi tetapi tumpukan sampah berjibun janji.

Sekarang bagaimana pun indahnya bentuk kemasan janji dan harapan yang disiapkan di ruang-ruang sejuk, rakyat nampaknya tidak akan ngiler lagi, rakyat tak akan tergiur lagi.
Karena itu, dalam detik-detik perjalanan sampai bilik suara tanggal 17 April 2019, rakyat tidak boleh lagi “mengembek” mengikuti sang gembala yang sudah dicucuk hidungnya dengan iming-iming jabatan. 

Saatnya rakyat menjadi "macan" yang akan menerkam setiap pemimpin, politisi yang bermental dagang sapi dengan merendahkan derajat rakyat menebar "money politic" menyebar amplop, memasang jebakan maut dengan melempar sembako, berkolusi dengan aparat dan perangkat yang rela berkhianat.

Saatnya rakyat menjadi algojo mematikan, memancung,  menghukum, menenggelamkan pemimpin, politisi yang berpenyakit obesitas janji mengganti dengan cara memilih pemimpin, politisi yang selama ini konsisten menjadikan rakyat sebagai satu-satunya majikan yang harus dilayani. Bukan bertameng dinasti dan berpura- pura dekat ustadz dan kyai. Salam pemilih cerdas dan selamat mencoblos.(*)


[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

KPU Siak Tetapkan Dr Afni-Syamsurizal Sebagai Bupati Terpilih

MK Tolak Gugatan Sugianto, Afni-Syamsurizal Tetap Bupati dan Wakil Bupati Siak Terpilih

Drama Pilkada Siak Usai, Afni: Mari Kita Bersatu dan Berkolaborasi

Syarat Formil tak Terpenuhi, Perkara Sengketa Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Siak Digugurkan

KPU Siak Ungkap Alfedri Belum Dua Periode di Sidang MK Sengketa Pilkada

Masyarakat Kandis Desak MK Menolak Gugatan yang Berpotensi PSU Jilid 2 di Siak

KPU Siak Tetapkan Dr Afni-Syamsurizal Sebagai Bupati Terpilih

MK Tolak Gugatan Sugianto, Afni-Syamsurizal Tetap Bupati dan Wakil Bupati Siak Terpilih

Drama Pilkada Siak Usai, Afni: Mari Kita Bersatu dan Berkolaborasi

Syarat Formil tak Terpenuhi, Perkara Sengketa Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Siak Digugurkan

KPU Siak Ungkap Alfedri Belum Dua Periode di Sidang MK Sengketa Pilkada

Masyarakat Kandis Desak MK Menolak Gugatan yang Berpotensi PSU Jilid 2 di Siak



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Kongres Persatuan PWI 2025 Diikuti 81 Peserta Penuh dan 200 Peninjau
16 Agustus 2025
DJSN Dukung Penuh Penguatan Literasi Jaminan Sosial Melalui Sektor Pendidikan
16 Agustus 2025
Lepas Peserta Jalan Sehat Kerukunan, Muliardi: Ruang Kebersamaan Lintas Agama Untuk Saling Mengenal Lebih Dekat
16 Agustus 2025
Semangat HUT RI ke-80, Pegawai dan DWP Imigrasi Pekanbaru Bagikan Sembako ke Panti Asuhan Al-Ikhlas
15 Agustus 2025
Ditlantas Polda Riau Gelar Gerakan Polantas Menyapa di SDN 158 dan SDN 06
15 Agustus 2025
Sekolah Rakyat Menengah Atas 31, Gubri: Sekolah Rakyat Sangat Tepat Terutama Bagi Rakyat Miskin
15 Agustus 2025
PT TMP Sosialisasi Pencegahan Karhula dan Deklarasi DMPG di Rohil
15 Agustus 2025
Fadli Zon Tunjuk Ali Akbar Pimpin Pemugaran Situs Gunung Padang
14 Agustus 2025
Green Policing di TK Kemala Bhayangkari 05 Dumai, AKBP Angga: Peran Guru Sangat Vital dalam Mendidik Anak-Anak
14 Agustus 2025
Tiga Negara akan Berlaga di Trofeo Riau Bermarwah
14 Agustus 2025
TERPOPULER +
  • 1 Dosen Faperta UIR, Limetry Diana Raih Doktor dari IPB dengan Riset Sawit Rakyat
  • 2 Memimpin UIR, Admiral Usung Misi Perkuat Sinergi Seluruh Pemangku Kepentingan
  • 3 Sembilan Putra-Putri Riau Lolos Program Calon Da’i Muda 2025
  • 4 IP EO Riau Gelar Wisata dan Seni Budaya UMKM Riau Creative, Ade Chandra: Semua Bisa Mengambil Peran dan Berkontribusi
  • 5 Kolaborasi Erafone, IM3 Platinum Hadirkan Bundling Eksklusif di 3 Kota Besar Pulau Sumatera
  • 6 Kendalikan Karhutla, Kemenhut Laksanakan OMC Tahap Ketiga di Riau
  • 7 Mulai Senin, Pemkab Siak akan Ujicoba Layanan ASIK
  • 8 CFD Perdana di Depan Taman Motuyoko, Dr Afni Z Ajak Masyarakat Tualang Jaga Lingkungan Tetap Bersih dan Hijau
  • 9 Mural Pekan Budaya Melayu Serumpun 2025 Semarakkan Hari Jadi Provinsi Riau ke-68
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved