• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Peringatan HUT Bhayangkara ke-79, Irjen Pol Herry Heryawan: Polri Harus Berempati dan Bertanggung jawab Secara Sosial
Dibaca : 105 Kali
Restuardy Daud: Kebijakan Daerah Bisa Jadi Penggerak Utama
Dibaca : 142 Kali
Ketum YLPI Riau Lantik Assoc Prof Dr Admiral SH MH sebagai Rektor UIR
Dibaca : 132 Kali
Membangun Sinegitas dan Integritas Ilmu dalam Islam, Menjaga Nilai dan Ajaran yang Universal
Dibaca : 145 Kali
Meski Bagikan Deviden, Bupati Siak Minta Evaluasi Menyeluruh di BSP
Dibaca : 196 Kali

  • Home
  • Riau

Tercemar Limbah Beracun PKS, Sungai Mandau Belum Steril

Bagus Santoso: Perusahaan Itu Harusnya Menjaga Alam

Redaksi
Senin, 01 April 2019 11:16:18 WIB
Cetak
Warga  Suku Sakai saat dikunjungi anggota DPRD Riau H Bagus Santoso SAg MP.
Pekanbaru, Hariantimes.com - Hingga saat ini, air Sungai Mandau yang melintasi Desa Melibur Kecamatan Talang Mandau pemekaran dari Kecamatan Pinggir, Kabupaten belum juga steril. 

Air Sungai Mandau tersebut tercemar akibat limbah beracun yang dicurigai berasal dari sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

Akibatnya, banyak jenis ikan terutama yang berukuran kecil yang mati. Puncak petaka terjadi sekitar sebulan lalu.

“Tolonglah sungai kami ini dibersihkan dari limbah. Disinilah kami turun temurun mengais rezeki, bertahan hidup menangkap ikan,” pinta Abdul Rahman warga  suku Sakai saat dikunjungi anggota DPRD Riau H Bagus Santoso SAg MP dalam lawatan kunjungan kerja ke Desa Tasik Serai, Serai Wangi dan Tasik Serai Timur.

Menurut keterangan A Rahman yang tinggal digubuk bersama isteri dan anaknya di tepian Sungai Mandau, hampir sebulan warga tidak dapat menangkap ikan lagi. 

"Kami kena bencana limbah. Disepanjang tepian sungai bertumpukan bangkai ikan. Di depan Gubuk inipun bangkai ikan seperti sampah ampas tebu, kami kehilangan mata pencaharian,” imbuh Rahman sambil memperbaiki alat penangkap ikan Lukah.

Hal senada juga disampaikan Salim, nelayan sungai berasal dari Desa Lubuk Gaung yang juga tinggal di tepi sungai. Salim sangat khawatir dengan limbah yang meracuni sungai. Sebab gara-gara tidak dapat lagi menangkap ikan anaknya terancam tidak bisa melanjutkan kuliah. 

“Terus terang saya khawatir, sebab selama ini saya bisa bayar anak kuliah di Unilak Pekanbaru sampai semester 7 hasil dari menangkap ikan. Kalau ikan tak ada lagi kami mau cari rezeki kemana,” tutur Salim dengan nada cemas.

Mendapatkan pengaduan warga tersebut, Anggota DPRD Riau H Bagus Santoso SAg MP turut prihatin dan mengutuk perilaku tak sehat kepada pihak-pihak yang membuang limbah beracun ke sungai. 

“Sebuah sikap yang tak bertanggung jawab jika ada perusahaan buruk perangainya. Seharusnya, perusahaan menjaganya dan bukan malahan mengahancurkan lingkungan," tegas Bagus dihadapan sejumlah nelayan.
 
Bagus Santoso meminta kepada pihak tekait dan berwenang, agar perusahaan yang tidak mengelola limbahnya dicabut perizinan dan diberikan sanksi tegas. 

Kendati demikian, Bagus tetap menghimbau perusahaan agar sadar serta mengubah perilaku dengan penuh tanggung jawab mengikuti prosedur dan taat aturan.

”Perusahaan itu harusnya menjaga alam. Jangan hanya pintar mengeruk keuntungan, tapi tak bertanggung jawab menjaga warga dan alamnya,” tegas Bagus.

Dari sejumlah sumber disebutkan, limbah beracun yang mencemari sungai di curigai berasal dari sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang dibangun sepanjang Sungai yang melintasi dusun Desa Leko, Belutu, Penaso sampai Sam Sam. Salain PKS juga ada perusahaan PT Arara Abadi yang menguasai hutan dengan tanaman akasia yang luasnya tidak tembus pandangan mata. Sejauh ini belum ada kabar penanganan dari pemerintah.

Untuk menempuh Desa Melibur melalui jalan perusahaan Minyak Chevron dengan pemandangan pipa minyak sepanjang jalan lalu perusahaan PT Arara Abadi yang menanam pohon akasia. Medan jalan dipemukiman sangat sulit maka diperlukan stamina yang kuat. 

Setelah perjalanan melelahkan sekitar 3 jam akan menemukan pemandangan alam sungai yang indah dan jika beruntung mendapatkan banyak jenis ikan seperti selais, tapah, baung bahka Kahyangan. Tidak ketinggalan ikan Bujuk, Gabus, Lembat dan Belut.(*/ron)


[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Peringatan HUT Bhayangkara ke-79, Irjen Pol Herry Heryawan: Polri Harus Berempati dan Bertanggung jawab Secara Sosial

Restuardy Daud: Kebijakan Daerah Bisa Jadi Penggerak Utama

Ikrar Setia NKRI, Abdul Wahid: Ini Kerjasama Kita Semua Bersama-Sama Musnahkan Radikalisasi

Kanwil Kemenkumham Riau Bertekad Jadi Bagian dari Transformasi Birokrasi

Jaga Marwah Penilaian, 170 Dewan Hakim dan Panitera MTQ ke-43 Riau Ikuti Orientasi dan Pembekalan

ITDP Gelar Lokakarya Elektrifikasi Transportasi Publik Skala Nasional di Pekanbaru

Peringatan HUT Bhayangkara ke-79, Irjen Pol Herry Heryawan: Polri Harus Berempati dan Bertanggung jawab Secara Sosial

Restuardy Daud: Kebijakan Daerah Bisa Jadi Penggerak Utama

Ikrar Setia NKRI, Abdul Wahid: Ini Kerjasama Kita Semua Bersama-Sama Musnahkan Radikalisasi

Kanwil Kemenkumham Riau Bertekad Jadi Bagian dari Transformasi Birokrasi

Jaga Marwah Penilaian, 170 Dewan Hakim dan Panitera MTQ ke-43 Riau Ikuti Orientasi dan Pembekalan

ITDP Gelar Lokakarya Elektrifikasi Transportasi Publik Skala Nasional di Pekanbaru



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Peringatan HUT Bhayangkara ke-79, Irjen Pol Herry Heryawan: Polri Harus Berempati dan Bertanggung jawab Secara Sosial
01 Juli 2025
Restuardy Daud: Kebijakan Daerah Bisa Jadi Penggerak Utama
01 Juli 2025
Ketum YLPI Riau Lantik Assoc Prof Dr Admiral SH MH sebagai Rektor UIR
01 Juli 2025
Membangun Sinegitas dan Integritas Ilmu dalam Islam, Menjaga Nilai dan Ajaran yang Universal
01 Juli 2025
Meski Bagikan Deviden, Bupati Siak Minta Evaluasi Menyeluruh di BSP
01 Juli 2025
43 Personel Polres Siak Terima Penghargaan Atas Dedikasi dan Loyalitas dalam Menjalankan Tugas
30 Juni 2025
Pulihkan Hutan Konservasi Tesso Nilo, Satgas PKH Bersama Kemenhut Tumbangkan Tanaman Sawit Seluas 401 Ha
30 Juni 2025
Promosi Ujian Terbuka Disertasi, Catur Sugeng Susanto Raih Gelar Doktor dengan IPK 3,91
30 Juni 2025
SIEXPO 2025 di Riau akan Tampilkan 500 Teknologi Produk Industri Sawit
30 Juni 2025
Mendiktisaintek Kunker ke Unilak, Prof Junaidi: Sebagain Besar Mahasiswa Disabilitas Memilih Prodi Bisnis Digital
29 Juni 2025
TERPOPULER +
  • 1 Dokumen tak Memenuhi Ketentuan Keimigrasian, 15 Calon Jamaah Umroh Ditunda Keberangkatan ke Arab Saudi
  • 2 Dorong Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Indosat Hadirkan SheHacks Innovate di Gunung Sitoli
  • 3 Pemko Pekanbaru akan Kembangkan Bus Rapid Transit dengan Lajur Khusus
  • 4 Agung Nugroho: Tiga Unit Bus Listrik akan Mulai Dioperasikan
  • 5 1.479 lowongan kerja Tersedia di Pekanbaru Job Fair 2025
  • 6 Mobil Loker AMAN Jemput Bola ke Masyarakat
  • 7 Sempena Hari Jadi Pekanbaru ke-241, Naik Bus Trans Metro Gratis Tiga Hari
  • 8 ITDP Gelar Lokakarya Elektrifikasi Transportasi Publik Skala Nasional di Pekanbaru
  • 9 Pekanbaru adalah Satu Diantara 11 Kota Prioritas yang Dibantu ITDP
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved