Gugatan Alfedri-Husni ke MK, Sofian: Intinya Incumbent Tidak Siap Kalah
Incumbent Gugat ke MK, Dr Afni: Mari Doakan dan Dukung KPU
Tak Diundang Hadiri HSN, Ketua GP Anshor Siak: Ini Jelas Sikap tidak Profesional yang Ditunjukkan Pemkab
Siak, Hariantimes.com - Pelaksanaan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Siak tidak mengundang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU).
Padahal sebelumnya ini tidak pernah terjadi. Dan ini menjadi preseden buruk, karena baru kali ini ada peringatan Hari Santri di Siak tanpa mengundang pengurus NU.
"Ini aneh. Dan baru kali ini terjadi. Kok bisa peringatan Hari Santri, pengurus PCNU tidak diundang. Jangan kegiatan rutin dan agenda nasional kemudian dikait-kaitkan dengan politik. Ini jelas sikap tidak profesional yang ditunjukkan Pemkab. Kami sebagai anak-anak NU jelas tidak terima," tegas Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Anshor Kabupaten Siak Bahroni, Rabu (23/10/2024).
Dijelaskan Bahroni, Peringatan Hari Santri meskipun menjadi agenda nasional tapi tetap identik dengan NU. Sebab dalam rangkaian upacaranya ada pembacaan naskah Resolusi Jihad yang didalamnya menyebutkan tuntutan Nahdlatul Ulama kepada pemerintah Indonesia berdasarkan hasil musawarah Konsul Konsul NU di Jawa dan Madura pada 22 Oktober 1945.
"Resolusi Jihad itu adalah fatwa NU. Dijadikan sebagai pemantik perjuangan arek arek suroboyo, sehingga Indonesia merdeka secara penuh hingga sekarang. Kemudian pemerintah menetapkannya sebagai hari santri. lucunya di Siak NU nya tidak di undang," ucapnya.
Pengurus PCNU menurut Bahroni, sebenarnya bisa saja membuat kegiatan upacara HSN sendiri. Tapi demi kebersamaan dan menghormati pemerintah, maka akhirnya ikut agenda Pemkab.
"Kami sendiri sebenarnya sudah membuat rangkaian agenda kegiatan sendiri. mulai dari khataman Quran beberapa hari lalu, kemudian ziaroh makam Muasis. puncaknya adalah upacara HSN. Karena kami dihubungi akan ada agenda upacara HSN yang di Taja Pemkab, maka kami lebur saja jadi satu. eh Malam ini ternyata faktanya begini. ini jelas saya anggap pelecehan terhadap institusi NU," tegasnya lagi.
GP Anshor dan Banser, menurut Bahroni, sebenarnya mendapatkan undangan. Karena pengurus PCNU tidak diundang, maka mereka menyatakan boikot terhadap kegiatan tersebut.
"Kami tetap tidak akan datang. Orangtua kami dikesampingkan. Kami tidak terima. Kami Boikot. Kami mau upacara sendiri," pungkasnya.(*)
Tulis Komentar