Rayakan Hari Puisi, Rumah Sunting Gelar Seminar Nasional

Pekanbaru, Hariantimes com - Komunitas Seni Rumah Sunting bersama Pemprov Riau melaksanakan seminar nasional sempena perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) ke-10 di Anjung Seni Idrus Tintin, Pekanbaru, Selasa (20/12/2022).
Seminar yang mengusung tema Konservasi dan Ibu Puisi ini menghadirkan lima narasumber.
Kelima narasumber tersebut yakni Founder Rumah Sunting yang juga Ketua Penyair Perempuan Indonesia (PPI) Kunni Masrohanti, Direktur Walhi Riau Boy Jerry Evem Sembiring, penyair dan budayawan Sumatera Barat Arbi Tanjung, penyair dan penulis Sumatera Utara Ubaidillah Al Anshori serta mahasiswa Antropologi Budaya Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Muhammad Ade Putra
Seminar ini dipandu moderator Siti Salmah dan dihadiri guru, kepala sekolah serta siswa dan siswi SMA dari beberapa sekolah di Pekanbaru.
Kunni menyebutkan, Konservasi dan Ibu Puisi bukan hanya menjadi tema seminar tapi juga tema besar HPI yang dipilih tahun ini. Hal tersebut karena Rumah Sunting berkosentrasi pada seni, budaya dan konservasi menjadi kunci penting pada keduanya.
Perayaan Hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember juga menjadi alasan mengapa ada kata ibu dalam tema tersebut selain ibu selalu menjadi sumber inspirasi banyak orang, termasuk para penyair dalam melahirkan karya-karyanya.
"Konservasi dan Ibu Puisi menjadi tema besar yang kami.pilih dalam perayaan HPI tahun ini. Konservasi maknanya luas, lebih kepada merawat, menjaga dan melindungi. bisa konservasi alam, budaya, kearifan lokal, lingkungan bahkan puisi itu sendiri. Sifat konservatif ini semoga bisa menjadikan semesta sebagai ibu puisi, dan ibu menjadi sumber inspirasi sepanjang zaman, dan puisi menjadi jalan, menjadi jembatan menyampaikan banyak pesan dan harapan," kata Kunni.
Pada kesempatan itu, Boy berbicara tentang keadilan ekologis dan keadilan antargenerasi, ArbiTanjung bicara tentang konservasi dan dunia kepenyairan di Sumbar, Ubai tentang konservasi dan dunia kepenyairan di Sumatera Utara dan Ade Putra bicara tentang eksistensi millenial di dunia kepenyairan dan kepenulisan.
Seminar nasional ini diawali dengan sebuah tari kontemporer persembahan Lentik Dance dan diwarnai dengan tanya jawab dan pembacaan puisi oleh siswa siswi dan kepala sekolah.
Sekolah yang hadir antara lain, SMAN 7 Pekanbaru, SMAN 5 Bangko Pusako Rohil, SMA Plus Provinsi Riau, SMPN 2 Pelalawan (Delik) dan beberapa lainnya.(*)
Tulis Komentar