Kontrak Farming Padi, Walikota Pekanbaru: Momentum Tetap Produktif Dimasa Pandemi Covid-19
Siak, Hariantimes.com - Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menyaksikan acara kontrak farming padi antara PT Sarana Pangan Madani (SPM) bersama UPJA Bina Karya di Desa Japura Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, baru-baru ini.
Tujuan dari kontrak farming ini untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat Pekanbaru, Kampar, Siak dan Pelalawan atau yang dikenal dengan sebutan Pekansikawan.
"Ini adalah kelanjutan kontrak farming antara PT SPM dan Kelompok Tani di sini. Dimana saat ini sudah mengelola 30 hektare sawah, Insya Allah akan berkembang lagi menjadi 300 hektare," ujar Walikota sembari mengucapkan Selamat Hari Pangan Sedunia.
Acara ini dihadiri Dandim 0301 Pekanbaru, Dinas Pertanian Pekanbaru, Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pekanbaru, Kabag Humas Pemerintah Kota Pekanbaru, Kabag Protokol Pemerintah Kota Pekanbaru, Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Perwakilan Riau, Manager Operasional PT. Sarana Pembangunan Pekanbaru, KTNA Provinsi, Camat Bunga Raya dan Gabungan Kelompok Tani.
Acara dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokoler kesehatan.
Walikota berharap, ini jadi momentum untuk tetap produktif dimasa Pandemi Covid-19.
"Semoga ini jadi momentum untuk tetap produktif dimasa Pandemi. Selain keluar dari krisis kesehatan, Kita harus keluar dari krisis ekonomi. Kerjasama ini adalah salah satu bentuknya. Selain membuka lapangan pekerjaan, mensejahterakan petani dan juga memproduksi bahan pangan. Selain keluar dari krisis kesehatan, kita juga harus keluar dari krisis ekonomi," ujar Firdaus sembari sangat mengapresiasi kerjasama PT SPM dengan UPJA Bina Karya.
Direktur PT SPM, Ade Putra Daulay SP menjelaskan, tujuan dari kontrak farming ini merupakan salah satu program dari PT. SPM untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat Pekanbaru. Selain itu, para petani lokal dapat terbantu agar saat panen hasilnya langsung dapat didistribusikan langsung ke salah satu program PT. SPM yaitu Rumah Pangan Madani (RPM) yang ada di Pekanbaru agar para petani juga terhindar dari para tengkulak.
Dikatakan Ade, kegiatan kontrak farming ini juga mengikuti arahan dari Presiden RI terkait Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi terutama di tengah pandemi Covid-19.
“6 arahan itu yang pertama adalah pertumbuhan positif sektor pertanian, bagaimana momentum pertumbuhan positif sektor pertanian ini memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan kesejahteraan petani. Yang kedua memperkuat kelembagaan petani dan nelayan. Yang ketiga pola pikir off farm, yaitu dengan cara membangun proses bisnis dari produksi sampai ke pascapanen. Yang keempat model bisnis korperasi petani dan nelayan di sebuah Provinsi. Yang kelima peran BUMN, BUMD dan pihak swasta dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Yang terakhir bagaimana membangun ekosistem yang terpadu.” papar Ade.
Disebutkan Ade, 6 arahan ini sudah terlaksana oleh PT SPM bekerjasama dengan UPJA Bina Karya namun masih dalam volume yang kecil.
“Saat ini masih diangka 30 hektar, target kita kedepan yaitu 10x lipat dengan angka 300 hektar. Harapan kami pemerintah pusat dapat mensupport agar arahan dari Presiden ini dapat kami laksanakan dengan volume yang lebih besar," katanya.
Acara itu pun diakhiri dengan jamuan makan siang bersama dan dilanjutkan
dengan acara penanaman padi oleh seluruh tamu undangan yang hadir.(*)
Tulis Komentar