PILIHAN
+
Tahap I Berakhir , 4.187 Jemaah Haji Riau Telah Lakukan Pelunasan Bipih
Dibaca : 120 Kali
Arwin: Kelakuan Darwis Pendukung 03 Sudah Seperti PKI
Dibaca : 155 Kali
Labkesda Covid-19 akan Dioperasionalkan Dalam Waktu Dekat

Juru Bicara Penganan Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi saat memaparkan informasi perk
Pekanbaru, Hariantimes.com - Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) virus corona (covid-19) akan dioperasionalkan dalam waktu dekat.
Dengan akan dioperasikannya Labkesda ini nanti, dapat memangkas waktu tunggu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tengah menjalani isolasi di sejumlah rumah rumah sakit rujukan.
"Kalau seandainya Labdakes hari Senin bisa running, PDP bisa cuma dua tiga hari di rumah sakit, kalau hasilnya negatif, pulang, kalau positif pindah (ruangan)," ujar Juru Bicara Penganan Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi saat memaparkan informasi perkembangan kasus positif covid-19 di Gedung Daerah, Pekanbaru, kemarin.
Karenanya, sebut dr Indra Yovi, pihaknya beranggapan pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) dinilai menjadi salah satu upaya yang efektif dalam mengontrol penyebaran wabah covid-19.
"Lakukan pembatasan yang baik (physical distancing), cuci tangan, pakai masker, kami tak bosan menyampaikan hal tersebut. Karena hal tersebut dilakukan untuk memutus rantai transmisi (penyebaran covid-19," imbaunya.
Seperti diketahui, salah satu daerah di Provinsi Riau yang akan menerapkan PSBB adalah Kota Pekanbaru. Dijadwalkan, kebijakan tersebut mulai diberlakukan sejak 17 April 2020.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengatakan Labkesda Covid-19 Provinsi Riau dibekali dengan dua unit alat Polymerase chain reaction (PCR).
Di mana, dalam sehari masing-masing alat tersebut normalnya mampu memeriksa sebanyak 60 sampel, bila bekerja maksimal bahkan dapat memeriksa sebanyak 100 sampel.
"Satu alat, maksimal bisa memeriksa 100 sampel, kalau kita punya dua, bisa 200 pemeriksaan per hari," ujar Mimi.
Selain itu, Mimi menyebut, untuk sumber daya manusia (SDM) di Labkesda tersebut, akan ada 16 orang tenaga medis yang bertugas.
"12 orang dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK Unri) dan ada 4 orang analis yang kita meng-hire (sewa/datangkan) untuk membantu pekerjaan," jelasnya.(*)
Dengan akan dioperasikannya Labkesda ini nanti, dapat memangkas waktu tunggu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tengah menjalani isolasi di sejumlah rumah rumah sakit rujukan.
"Kalau seandainya Labdakes hari Senin bisa running, PDP bisa cuma dua tiga hari di rumah sakit, kalau hasilnya negatif, pulang, kalau positif pindah (ruangan)," ujar Juru Bicara Penganan Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi saat memaparkan informasi perkembangan kasus positif covid-19 di Gedung Daerah, Pekanbaru, kemarin.
Dengan demikian, sebut dr Indra Yovi, Labkesda yang ada di RSUD Arifin Achmad dan sedang dalam tahap optimasi alat, akan sangat membantu dalam hal efisiensi dan efektivitas terkait penanganan covid-19 di Provinsi Riau.
"Secara statistik, angka kasus positif covid-19 mengalami peningkatan secara signifikan. Dengan peningkatan kasus (covid-19) yang cukup signifikan dan jumlah
kasus positif yang cenderung setiap hari selalu akan bertambah, mungkin
yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah daerah kabupaten dan kota
lain, dengan kita melakukan PSBB kita bisa lebih dapat mengontrol dan
mendapatkan kendali supaya wabah ini tidak tersebar kemana-mana," beber dr Indra Yovi.
Karenanya, sebut dr Indra Yovi, pihaknya beranggapan pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) dinilai menjadi salah satu upaya yang efektif dalam mengontrol penyebaran wabah covid-19.
"Lakukan pembatasan yang baik (physical distancing), cuci tangan, pakai masker, kami tak bosan menyampaikan hal tersebut. Karena hal tersebut dilakukan untuk memutus rantai transmisi (penyebaran covid-19," imbaunya.
Seperti diketahui, salah satu daerah di Provinsi Riau yang akan menerapkan PSBB adalah Kota Pekanbaru. Dijadwalkan, kebijakan tersebut mulai diberlakukan sejak 17 April 2020.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengatakan Labkesda Covid-19 Provinsi Riau dibekali dengan dua unit alat Polymerase chain reaction (PCR).
Di mana, dalam sehari masing-masing alat tersebut normalnya mampu memeriksa sebanyak 60 sampel, bila bekerja maksimal bahkan dapat memeriksa sebanyak 100 sampel.
"Satu alat, maksimal bisa memeriksa 100 sampel, kalau kita punya dua, bisa 200 pemeriksaan per hari," ujar Mimi.
Selain itu, Mimi menyebut, untuk sumber daya manusia (SDM) di Labkesda tersebut, akan ada 16 orang tenaga medis yang bertugas.
"12 orang dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK Unri) dan ada 4 orang analis yang kita meng-hire (sewa/datangkan) untuk membantu pekerjaan," jelasnya.(*)
Tulis Komentar