PILIHAN
+
Tahap I Berakhir , 4.187 Jemaah Haji Riau Telah Lakukan Pelunasan Bipih
Dibaca : 143 Kali
Arwin: Kelakuan Darwis Pendukung 03 Sudah Seperti PKI
Dibaca : 183 Kali
Hadapi Era Revolusi 4.0
Panglima TNI: Kekuatan Militer Jadi Salah Satu Unsur Penting

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto SIP dihadapan para Taruna dan Taruni Tingkat Tiga pada acara makan siang bersama dalam rangka Reuni TNI-Polri Angkatan 1986 di Akademi Militer Magelang (Akmil), Jawa Tengah, Sabtu (15/09/2018).
Jateng, Hariantimes.com - Menghadapi perkembangan tatanan dunia baru yang diwarnai dengan era revolusi industri 4.0, tentunya kekuatan militer menjadi salah satu unsur penting.
Itu dikarenakan permasalahan teknologi telah merubah seluruh tatanan strategi militer maupun Polri. Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh para Taruna-Taruni Akademi Militer di masa kini.
Karena itu, kehadiran para Perwira TNI-Polri Angkatan 1986 di Akademi Militer Magelang (Akmil), Jawa Tengah, selain melaksanakan reuni juga ingin berbagi pengetahuan mengenai berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para Taruna-Taruni di masa mendatang.
“Tantangan yang kami hadapi di masa berbakti kami adalah Revolusi Industri 3.0 yang masih berlangsung sampai sekarang,†ujar Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto SIP dihadapan para Taruna dan Taruni Tingkat Tiga pada acara makan siang bersama dalam rangka Reuni TNI-Polri Angkatan 1986 di Akademi Militer Magelang (Akmil), Jawa Tengah, Sabtu (15/09/2018).
Selanjutnya Panglima TNI menyampaikan, kehadiran Perwira TNI-Polri Angkatan 1986 juga dalam rangka mempersiapkan para Taruna-Taruni untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 termasuk tantangan geopolitik dimasa mendatang. Hal ini bisa dihadapi apabila para Perwira TNI-Polri terus bersinergi satu dengan yang lain.
Di sisi lain, kata Panglima TNI, Indonesia termasuk dalam wilayah Indo Pasifik sehingga memiliki peluang dan tantangan untuk menghadapi perubahan geopolitik. Oleh karena itu,Indonesia perlu menjalin kerjasama dengan negara lain baik hubungan bilateral maupun multilateral.
“Point yang perlu dibangun Indonesia melalui kegiatan bilateral maupun multilateral, yaitu sharing informasi dengan negara lain, membangun kapasitas dan kepercayaan dengan negara lain dan membangun interoperabilty kerja sama dengan negara lain,†kata Panglima TNI.
Reuni TNI-Polri Angkatan 1986 diikuti oleh 414 Perwira terbagi empat angkatan, terdiri dari 165 Perwira Angkatan Darat, 52 Perwira Angkatan Laut, 49 Perwira Angkatan Udara dan 148 Perwira dari Kepolisian.
Turut hadir sebagai peserta reuni Angkatan 1986 di antaranya, Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna SE SSos MM, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, Staf Khusus Kasal Laksda TNI Tri Wahyudi Sukarno SE M.M., Gubernur Akmil Mayjen TNI Eka Wiharsa, Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol.Chairul Noor Alamsyah SH MH.(*/ron)
Tulis Komentar