Di Mekkah, Jamaah dapat Manfaatkan Bus Shalawat ke Masjidil Haram
Polda Riau Gelar Kajian Subuh Ilmiah Bersama UAS dan Rocky Gerung
Ketua WPI Secara Informal Jalin Silaturahim dengan Tokoh Perempuan Riau
Hingga Desember, Pertumbuhan Ekonomi Riau 2,74 Persen

Pekanbaru, Hariantimes.com - Hingga Desember 2019, pertumbuhan ekonomi Riau saat ini baru 2,74 persen. Dimana sebelumnya 2,34 persen. Namun demikian, PDRB Riau tinggi.
Kenapa PDRB Riau tinggi? Sementara pertumbuhan ekonominya rendah? Salah satunya, karena Riau mengandalkan migas dan sawit. Sementara sawit berfluktuasi.
"Sebagian besar hidup masyarakat Riau ini adalah sawit. Makanya kedepan ini yang menjadi perhatian kami tidak hanya sawit, karena sawit ini sudah siap. Artinya masalah sawit ini terkait peremajaannya masih rendah. Dimana target peremajaan sawit pada tahun 2019 ini 26 ribu, sekarang baru 13 ribu. Kemarin Menteri nanya ke saya, kenapa begini Pak Gubernur. Saya bilang ke dia, persoalan ini Pak Menteri, masyarakat merasa sawit masih menghasilkan walaupun tidak maksimal. Yang kedua, masyarakat petani kita ini masih ngutang. Jadi, sertifikatnya masih disimpan di bank. Yang ketiga, masyarakat masih was-was kalau ini dikerjakan oleh perusahaan karena kuatir harus membayar kredit begitu besar. Inilah yang selalu menghantui para petani kita. Makanya progres peremajaan sawit ini belum sesuai harapan. Dan ini menjadi tantangan bagi kita untuk meyakinkan petani sawit agar mau replanting," beber Gubernur Riau (Gubri) Drs H Sysmsuar MSi saat berdialog dengan para pemimpin redaksi media cetak, online, televisi dan radio usai meresmikan ruang sidang Komisi Informasi (KI) Riau sekaligus pelantikan pengurus Forum Wartawan Keterbukaan Informasi (For-KI) Riau di ruang pertemuan KI Riau, Senin (30/12/2019).
Persoalan lainnya kenapa replanting ini terkendala, sebut Gubri, yakni masih banyak kebun-kebun sawit di kawasan hutan. Sementara kawasan hutan tjdak masuk dalam program replanting.
"Oleh karena itu, kami fokus ke pertanian dan juga perikanan. Khusus perikanan, Riau sudah menjadi sentra perikanan. Salah satu Bagansiapiapi. Dan itu nanti dikolaborasikan dengan ekowisata. Dan itu sudah menjadi hasil pembahasan Dinas Perikanan dan Menteri Pertanian beberapa hari lalu di Jakarta. Bahkan kami juga mengusulkan sentra perikanan di Riau ini tidak hanya di Bagansiapiapi saja, tapi juga di daerah perairan lainnya seperti Indragiri Hilir (Inhil). Dimana di Inhil bisa dibuat budidaya lobster, termasuk juga budidaya kepiting. Di Kepulauan Meranti budidaya Kerapu dan budidaya ikan patin di wilayah daratan kita seperti di Kampar, Kuansing dan lain-lain," ulas Gubri.
Beberapa hari lalu, sebut mantan Bupati Siak dua periode ini, pihaknya didatangi pengusaha dari China. Dimana pengusaha China ini menyampaikan mereka butuh ikan patin untuk diekspor ke China. Mereka butuh 400 ton per hari. Sementara Riau hanya bisa 30 ton.
"Makanya mereka minta saya untuk membicarakannya dengan Kedutaan Besar China. Dan saya dapat gambaran, Konjen China yang ada di Medan tanggal 8 Januari 2020 akan datang ke Riau. Ssya akan sampaikan hal ini. Maksud saya, janganlah sekali 400 ton. Nanti kalau dia tahu 400 ton dia beli, kacau balau juga saya nanti. Makanya saya pikir dan bilang, tahap demi tahaplah. Dan itu nanti akan saya sampaikan ke konjen," cakap Gubri.
Kemudian untuk pengembangan ekonomi kerakyatan ini, ulas Syamsuar, Pemerintah Provinsi Riau juga akan mengembangkan UMKM. Dan ini sudah dimulai dengan melakukan kerjasama PT Sarinah. Dimana PT Sarinah ini ditugasi oleh Pemerintah untuk memasarkan dan mempromosikan produl-produk UMKM yang ada di daerah.
"Alhamdulillah kita sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan juga beberapa produk UKM kita sudah dipasarkan ke China. Memang waktu perdana pemasaran memang masih sedikit dari daerah. Namun kita kumpulkan dari hasil-hasil daerah baik dari segi makanan, kerajinan dan sebagainya. Saya pikir Riau ini punya potensi itu. Sehingga harapan kita kedepan, mudah-mudahan produk UKM kita ini tidak hanya dipasarkan di tingkat nasional tapi juga ke mancanegara," sebut Gubri.(*)
Penulis/Editor: Zulmiron
Tulis Komentar