Agung Nugroho Berharap DMDI Ikut Berkontribusi Bangun Pekanbaru
443 Jamaah Haji Pekanbaru Selesai Laksanakan Ziarah Raudhah
Di Mekkah, Jamaah dapat Manfaatkan Bus Shalawat ke Masjidil Haram
Merajut Hubungan Antar Etnik
FPK Berperan Memupuk Rasa Kebersamaan

Pekanbaru, Hariantimes.com - Sikap toleransi penting bagi orang Melayu yang sangat terbuka sejak dulu dan tak perlu diragukan lagi.
Dan bagi orang Melayu Riau, kalau ada perselisihan di antara warga biasanya dapat dipahami dan diselesaikan penuh kearifan dengan mengedepankan nilai adat dan budaya. Bahkan ini hanya dipandang sebagai 'bermain adik beradik.'
"Disinilah Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dapat berperan dalam memupuk rasa kebersamaan dalam membangun," ujar Ketua Penasehat FPK Riau yang juga Ketua majelis Kerapatan Adat LAMR, Datuk Seri Al Azhar MA dalam Seminar Penguatan Organisasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Riau, Kamis (28/11/2019).
Pada seminar ini, tampil beberapa pembicara. Antara lain Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan Kasi Pembauran Kemendagri Rakhmad Rahadian SIp dengan moderator budayawan dan dosen UIR Ir Fakhrunnas MA Jabbar, Akademisi yang juga Ketua FPK Riau Ir AZ Fachri Yasin MAg dan Dr Hinsatopa Simatupang dengan moderator Sri Petri Haryanti (Kesbangpol Riau).
Seminar yang dibuka Gubernur Riau diwakili Kaban Kesbangpol Riau Dr Chairul Rizki diikuti sekitar 300-an peserta dari 42 Paguyuban dan utusan FPK Kabupaten/Kota se Riau.
Tampak hadir, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Riau, Ketua Dewan Penasehat FPK Riau yang juga Ketua majelis Kerapatan Adat LAMR, Datuk Seri Al Azhar, Pengurus FPK Riau, Pengurus FPK Kabupaten/Kota se Riau sertap pimpinan Paguyuban yang tergabung di FPK Provinsi Riau.
Kaban Kesbangpol dalam pengarahannya mengatakan, keberadaan FPK sangat strategis dalam merajut hubungan antar etnik dalam masyarakat di Riau yang sangat majemuk.
Sementara Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dalam pemarannya mengungkapkan arti penting keberadaan FPK dalam ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat yang beragam dengan semangat pluralitas dan penuh toleransi.
Kapolda yang baru bertugas selama dua bulan di Riau ini banyak menceritakan kondisi Riau yang secara ekonomi kurang menggembirakan dalam hal tingkat pertumbuhan yang hanya 2,7 persen dibandingkan pertumbuhan nasional 5,1 persen dan penerimaan pajak terendah di Sumatera. Padahal kekayaan SDA Riau luar biasa berupa migas dan bahan tambang lainnya serta perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia.
Sedangkan Rakhmad Rahadian, putra Melayu kelahiran Tembilahan ini banyak menceritakan peran Kemendagri dalam usaha pembauran masyarakat lintas etnik, termasuk peran FPK dan keberadaan paguyuban suku dan etnis di Provinsi Riau.
"Diharapkan, keragamam etnis akan melahirkan energi positif bagi pembangunan di Bumi Lancang Kuning ini," harapnya.
Ketua FPK Provinsi Riau, AZ Fachri Yasin mengaku bangga dengan suksesnya seminar yang ditaja FPK Riau.
Menurutnya, kehadiran pembicara dari Kemendagri RI dan Kapolda Riau menjadi magnet tersendiri. Sehingga peserta membanjiri acara. Di samping peran besar panitia yang mengkoordinir kegiatan sedemikian rupa, utusan Paguyuban hadir sesuai yang diinginkan.
Dikesempatan yang sama, Dr Hinsatopa Simatupang memaparkan berbagai gagasan dalam penguatan organisasi FPK di tengah kemajemukan masyarakat Riau.(*)
Tulis Komentar