• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Unri Sabet Empat Penghargaan di Anugerah Diktisaintek 2025
Dibaca : 220 Kali
Imigrasi Kaltim Dinobatkan sebagai Kanwil Terbaik Bidang Teknis 2025
Dibaca : 243 Kali
Pemko Pekanbaru dan Pramuka Kirim Logistik untuk Korban Bencana di 3 Provinsi
Dibaca : 216 Kali
IM3 dan Tri Hadirkan Penawaran Spesial Nataru untuk Koneksi Tanpa Batas
Dibaca : 223 Kali
Pelunasan BIPIH Rendah, Plt Kakanwil Kemenhaj dan Umrah Riau Turun ke Rohil
Dibaca : 343 Kali

  • Home
  • Nasional

Terkait Pemberitaan Karhutla

Humas Kementerian LHK Bikin Monitoring Berita Harian

Redaksi
Senin, 30 September 2019 15:46:05 WIB
Cetak
Kunjungan jurnalistik menggali potensi ekowisata di taman nasional yang berlangsung di ruangan pertemuan Kantor Balai TN Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (27/09/2019).

Manado, Hariantimes.com - Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK RI) membikin monitoring berita harian terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dari monitoring itu, Humas Kemen LHK mencatat berita pemberitaan terkait karhutla sudah mulai cenderung menurun.

Jika pada berita kemarin itu di media cetak terdapat 20 berita, 15 di antaranya terkait karhutla. Kalau di media online, pada tanggal 26 September 2019 ada 222 berita yang terpantau. 102 di antaranya terkait karhutla.

"Kita di humas itu bikin monitoring berita harian. Kita bikin semacam kliping untuk media cetak dan media online. Nah terkait karhutla ini, kecenderungan beritanya sudah mulai menurun.," ungkap Kepala Sub Bagian Publikasi Biro Hubungan Masyarakat  KLHK, Firdaus pada acara meeting point dalam rangka kunjungan jurnalistik menggali potensi ekowisata di taman nasional yang berlangsung di ruangan pertemuan Kantor Balai TN Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (27/09/2019).

Sedangkan per tanggal 27 September 2019, sebut Firdaus, sudah menurun jauh yakni menurun 50 persen. Dimana per tanggal 27 September 2019 ada 127 berita terkait lingkungan hidup dan kehutanan. Hanya 56 berita terkait karhutla.

"Itu sudah menurun drastis. Mudah-mudahan dengan semakin banyaknya intensitas hujan, kebakaran hutan dan lahan dimana-mana akan semakin hilang. Nah untuk mengetahui bagaimana pengendalian karhutla di Sulawesi Utara ini, kita lihat tidak ada karhutla dan kabut asap," katanya.

Di kesempatan itu, Kepala Daops Manggala Agni Bitung, Toyib Hambali H Mokoagow SH mengatakan, meski di Sulawesi Utara tidak ada karhutla yang menimbulkan kabut asap. Namun ketika berada di atas pesawat pada siang hari dan dilihat dari posisi utara atau disayap kiri, akan terlihat kepulan asap di sisi kiri. Menanyang sepanjang lebih kurang 15 kilometer. Karena kandungnya malam, maka kepulan asap itu tidak kelihatan. Tetapi di belakang perkampungan ada titik-titik merah kurang lebih  6 hingga 7 kilometer. Titik-titik merah itu adalah garis api, tepatnya di bawah kaki Gunung Kelabat yang statusnya hutan lindung. Tapi dibawahnya banyak sekali perkebunan.

Dalam konteks ini, katanya, di Sulawesi Utara potensi menciptakan kabut asap itu sudah ada. Dimana pada tahun 2015 diakui atau tidak, maka itu harus diakui. Buktinya, pada 2015 itu banyak sekali penerbangan delay di Sulawesi Utara. Yakni di periode Agustus dan September. Harusnya terbang pagi ditunda jam 10. Harusnya terbang jam 12 ditunda sore.

"Dan saat ini, ketika bulan Juni 2019 lalu bahwa potensi-potensi karhutla di Sulawesi Utara itu lengkap. Memanjang dari ujung utara hingga ke selatan. Dan ada dua potensi kabut asap," katanya.

Seperti pada Jumat (09/08/2019) lalu, sekitar dua hektare lahan di wilayah Kelurahan Pinasungkulan Kecamatan Ranowulu terbakar. Api membakar semak-semak dan belukar.

“Laporan awal disampaikan Lurah Pinasungkulan sekitar pukul 10.05 Wita dan langsung kami respon dengan mendatangi lokasi,” kata Hambali.

Rupanya bukan hanya pihaknya yang merespon informasi itu, karena di lokasi sudah ada Tim Respon PT MSM Tokatindung, BPBD Pemkot Bitung dan relawan di sekitar lokasi.

“Semua unsur yang merespon melakukan tindakan dan upaya pada beberapa titik yang berbeda, untuk melakukan pengendalian kejadian Karhutla,” katanya.

Sekitar pukul 12.40 Wita, kata Hambali, sejumlah titik api berhasil dipadamkan termasuk penyisiran dan moping up atau menghabiskan sisa bara untuk menjaga kemungkinan api membesar lagi, karena situasi angin kencang, bahan bakar serta cuaca yang panas.

“Sesuai pandangan mata luas kebakaran sekitar dua hektar. Kami belum dilakukan pengukuran secara akurat karena Manggala Agni fokus pada upaya pemadaman mengingat kejadian Karhutala akhir akhir ini sementara personil sangat terbatas,” katanya.

Hambali berharap masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan mengingat cuaca panas dan berangin untuk menghindari karhutla.

“Mohon juga peran aktif dari pemerintah agar aktif mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan membersihkan kebun,” katanya.

Dikatakannya, aksi pembakaran lahan di sekitar kawasan Cagar Alam (CA) Duasudara seakan tiada akhirnya. Dimana pada Rabu (11/09/2019) hingga Kamis (12/09/2019), terjadi kebakaran lahan di tiga lokasi berbeda yang mengancam kawasan CA Duasudara.

Antara lain terjadi wilayah perkebunan belakang SD Negeri 04 di Kelurahan Batuputih Atas Kecamatan Ranowulu.

Kemudian, Kamis sekitar pukul 08.30 Wita, api kembali membakar lahan Perkebunan Serawet Kelurahan Butuputi Bawah Kecamatan Ranowulu hingga meluas mengarah ke batas hutan CA Duasudara.

Tidak hanya itu, sekitar pukul 11.15 Wita, lahan perkebunan Duasudara Tower Kincir Angin Kelurahan Duasudara juga terbakar dan mulai merambat.

“Tim gabungan masih bahu membahu untuk melakukan pemadaman di lokasi,” kata Hambali seraya mengatakan, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Damkar Satpol PP, relawan dan masyarakat masih terus berupaya melakukan pemadaman agar tidak meluas.

“Api begitu cepat merambat karena cuaca berangin, namun beruntung beberapa lokasi sudah berhasil dipadamkan dan semoga tidak kembali menyala,” katanya.

Hambali sendiri mengaku, dibandingkan daerah lain di Sulut, Kota Bitung jauh lebih tanggap berkat adanya Posko pencegahan Karhutla.

“Kami tinggal membackup karena di lokasi-lokasi yang rentan terjadi Karhutla sudah ada posko,” katanya.(*)

Penulis: Zulmiron


[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Imigrasi Kaltim Dinobatkan sebagai Kanwil Terbaik Bidang Teknis 2025

SMSI Pusat Gelar Dialog Nasional Refleksi Akhir Tahun 2025 Bertema “Media Baru Menuju Pers Sehat”

Natal Bersama Kemenag, Wamenag: Kami Imbau Perayaan Tidak Secara Berlebihan

Mempersiapkan Umat Masa Depan, Nasaruddin: Kemenag Harus Hadir Sebagai Penyeimbang

Doa Bersama, PHI dan Elnusa Santuni 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Ditjen Bimas Kristen dan Ditjen Bimas Katolik Gelar Festival Kasih Nusantara bersama Kemenag di TMII

Imigrasi Kaltim Dinobatkan sebagai Kanwil Terbaik Bidang Teknis 2025

SMSI Pusat Gelar Dialog Nasional Refleksi Akhir Tahun 2025 Bertema “Media Baru Menuju Pers Sehat”

Natal Bersama Kemenag, Wamenag: Kami Imbau Perayaan Tidak Secara Berlebihan

Mempersiapkan Umat Masa Depan, Nasaruddin: Kemenag Harus Hadir Sebagai Penyeimbang

Doa Bersama, PHI dan Elnusa Santuni 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Ditjen Bimas Kristen dan Ditjen Bimas Katolik Gelar Festival Kasih Nusantara bersama Kemenag di TMII



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Unri Sabet Empat Penghargaan di Anugerah Diktisaintek 2025
19 Desember 2025
Imigrasi Kaltim Dinobatkan sebagai Kanwil Terbaik Bidang Teknis 2025
19 Desember 2025
Pemko Pekanbaru dan Pramuka Kirim Logistik untuk Korban Bencana di 3 Provinsi
19 Desember 2025
IM3 dan Tri Hadirkan Penawaran Spesial Nataru untuk Koneksi Tanpa Batas
19 Desember 2025
Pelunasan BIPIH Rendah, Plt Kakanwil Kemenhaj dan Umrah Riau Turun ke Rohil
18 Desember 2025
Penyelenggaraan Nataru Mengacu SE Menag, Muliardi: Tidak Dilakukan Secara Berlebihan
18 Desember 2025
Jelang Nataru, Kemenag Riau Siagakan 373 Masjid Ramah Pemudik
18 Desember 2025
Wujudkan Asta Protas, Kemenag Riau Telah Membangun Fondasi Perubahan yang Kuat
18 Desember 2025
Tim KI Riau Visitasi ke PPID Pemkab Kampar, Zufra Irwan:  Kualitas Tata Kelola Informasi Semakin Membaik
17 Desember 2025
Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani Buka Sosialisasi 4 Pilar di FH Unilak
16 Desember 2025
TERPOPULER +
  • 1 Dorong UMKM "Naik Kelas", Beni Febrianto: Kami Libatkan dalam Setiap Event
  • 2 Kunker ke Kemendagri, Ketua FPK Riau Sampaikan Masalah Informasi Daerah Riau Istimewa
  • 3 KUA Rengat Raih Penghargaan Tertib Administrasi Tingkat Nasional
  • 4 Doa Bersama, PHI dan Elnusa Santuni 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa
  • 5 Ditjen Bimas Kristen dan Ditjen Bimas Katolik Gelar Festival Kasih Nusantara bersama Kemenag di TMII
  • 6 PWI Pusat Terbitkan SE Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera
  • 7 Indosat Masuk Daftar Fortune Best Companies to Work For Southeast Asia
  • 8 18 Alumni MAN 1 Pekanbaru Lanjutkan Studi ke Universitas Al Azhar, Mesir
  • 9 Tingkatkan Kualitas Pendidikan Keagamaan di Unilak, Prof Junaidi: Kami akan Bekerjasama dengan IKMI Pekanbaru
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved