PILIHAN
+
PHR Dorong Petapahan Jadi Desa Wisata Mandiri dan Berkelanjutan
Dibaca : 115 Kali
Tahun 2025, Tujuh Gedung Kampus Baru akan Dibangun di Unri
Dibaca : 111 Kali
Kampanye di Minas, Fauzan: Kami Optimis Afni akan Jadi Pemimpin Siak
Dibaca : 136 Kali
PHR Goes to Campus 2024, Masa Depan Energi Indonesia Pada Generasi Muda
Dibaca : 129 Kali
Penghadangan Neno Warisman di Bandara SSK II Pekanbaru
Fadli Zon: Ini Jelas Usaha Memberangus Demokrasi
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon angkat bicara soal penghadangan
Hj Neno Warisman di Bandara Sultan Syarif Kasim SSK (II)
Pekanbaru, Sabtu (25/08/2018).
Jakarta, Hariantimes.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon angkat bicara soal kasus penghadangan Hj Neno Warisman di Bandara Sultan Syarif Kasim SSK (II) Pekanbaru, Sabtu (25/08/2018).
Neno Warisman merupakan salah satu penggerak #2019GantiPresiden. Mantan
aktris penyanyi yang kini beralih profesi sebagai ustadzah ini dihadang
oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Warga Cinta Damai di depan
pintu dan keluar masuk gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim SSK (II)
Pekanbaru.
Fadli Zon menegaskan, pihak yang menghadang Hj Neno Warisman itu jelas berusaha memberangus demokrasi. Tidak itu saja, Politisi Partai Gerindra ini pun mempertanyakan sikap kepolisian yang
membiarkan massa bisa memasuki kawasan bandara dan melakukan
penghadangan.
“Mbak Neno Warisman barusan telepon, katanya (dia) dihadang lagi di bandara di Pekanbaru. Ini jelas usaha memberangus demokrasi. Untuk apa polisi nahan mobil Mbak Neno keluar Bandara Pekanbaru? Itu obyek vital, kok bisa masuk demonstran beberapa puluh orang. Rakyat sudah cerdas,†mengutip @fadlizon.
Fadli pun juga mengungah video yang menyatakan sikap terhadap aksi pengaadangan massa kepada Neno. Fadli menyatakan aksi tersebut telah melanggar Hak Asasi Manusia.
“Tidak boleh ada pihak manapun yang melarang kebebasan berpendapat mengeluarkan pikiran secara lisan mapun tulisan. Ini adalah hak yang diatur undang-undang kita. Apalagi KPU dan Bawaslu menyatakan #2019GantiPresiden bukan bagian dari kampanye,†ujarnya.
Oleh karena itu, Fadli mengimbau kepada masyarakat serta aparat kepolisian untuk memberikan kelelusaan kepada siapapun dari kelompok masyarakat untuk menyampaikan pendapat.
“Jangan lagi kita tarik mundur demokrasi kita. Jangan ada diskriminasi, dan jangan pula ada upaya-upaya untuk berpihak kepada pihak tertentu,†kata Fadli.(*/ron)
Tulis Komentar