• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Indosat Masuk Daftar Fortune Best Companies to Work For Southeast Asia
Dibaca : 166 Kali
18 Alumni MAN 1 Pekanbaru Lanjutkan Studi ke Universitas Al Azhar, Mesir
Dibaca : 227 Kali
Tingkatkan Kualitas Pendidikan Keagamaan di Unilak, Prof Junaidi: Kami akan Bekerjasama dengan IKMI Pekanbaru
Dibaca : 189 Kali
Sembilan Dosen Unilak Raih Gelar Assoc Professor
Dibaca : 203 Kali
Tujuh Anggota Dewan Pendidikan Inhil Dilantik, Prof Junaidi Harap Kualitas Pendidikan di Negeri Seribu Parit Semakin Meningkat
Dibaca : 268 Kali

  • Home
  • Ekonomi

Dengan Mempertimbangkan Kondisi Global

BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,5 Persen

Redaksi
Jumat, 23 Agustus 2019 17:58:35 WIB
Cetak
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.
Jakarta, Hariantimes.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan suku bunga acuan (BI 7-Day Reverse Repo Rate) sebesar 25 basis point menjadi 5,5 persen dari sebelumnya 5,75 persen. 

Selain itu, BI juga memutuskan menurunkan suku bunga deposit facility di angka 4,75 persen dan lending facility di 6,25 persen.

"Dengan mempertimbangkan kondisi global, RDG pada tanggal 17 sampai 18 Agustus 2019 memutuskan menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps yang akomodatif," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo melalui siaran persnya, Jumat (23/08/2019).

Perry menjelaskan, keputusan bank sentral menurunkan suku bunga dikarenakan sejalan dengan inflasi yang sudah rendah.

"Perkirakan inflasi kedepan dan momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Dan penurunan ini karena ekonomi Indonesia terkendali berkat kebijakan makrofundamental," katanya.

Perry menambahkan, strategi operasi moneter tetap diarahkan untuk memastikan ketersediaan likuiditas di pasar uang dan memperkuat transmisi kebijakan moneter yang akomodatif. Kebijakan makroprudensial tetap akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit perbankan dan memperluas pembiayaan bagi perekonomian.

Kebijakan sistem pembayaran dan pendalaman pasar keuangan juga terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini demi memperkuat ketahanan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) lewat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

"Kedepannya, BI akan melanjutkan bauran kebijakan akomodatif agar tetap menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, dengan memperkuat ekonomi dan bekerja sama dengan pihak pemerintah lainnya," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution menilai, penurunan suku bunga acuan alias BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebagai langkah tepat yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Hal ini mengingat langkah serupa juga dilakukan banyak negara untuk menghadirkan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi masing-masing. 

Bahkan Bank Sentral Amerika Serikat alias The Federal Reserve (The Fed) akhirnya memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2008 untuk menjadi pertanda dimulainya suku bunga rendah. Sebelum The Fed menurunkan FFR, bank-bank sentral negara lain di Uni Eropa (ECB), Brazil, Filipina, Jepang, Cina, Australia sudah terlebih dahulu melonggarkan kebijakan moneternya melalui penurunan suku bunga acuan. 

"Biarin aja ada penurunan, arahannya secara global memang seperti itu. Karena orang mulai khawatir, kalau enggak seperti itu bisa terlambat di negara lain," ujar Menko Perekonomian Darmin Nasution di JCC Jakarta, Jumat (23/08/2019).

Sebagai catatan, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-2 Agustus 2019 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) dengan demikian, suku bunga acuan BI menjadi 5,50% dari sebelumnya pada level 5,75%.

Menurut Darmin, penurunan suku bunga bisa mendongkrak investasi serta ekspor-nya bertambah, yang diharapkan tentunya defisit neraca transaksi berjalan akan turun. Di sisi lain Ia juga menekankan, bakal mencermati kondisi pasar keuangan global dan stabilitas eksternal perekonomian Indonesia dalam mempertimbangkan penurunan suku bunga.

"Dan defisit neraca transaksi berjalan CAD turun. Penurunan ini, merupakan, sejalan dengan rendahnya prakiraan inflasi dan tetap menariknya imbal hasil aset keuangan domestik" jelasnya.(*)


Editor : Zulmiron


[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Indosat Masuk Daftar Fortune Best Companies to Work For Southeast Asia

Percepat Inklusi Digital, Indosat Hadirkan Teknologi AIvolusi5G di Kepri

Rapimprov Kadin Riau 2025 Merumuskan Program Strategis Baru

Buka Peluang Usaha Baru bagi Penjual Lokal, Indosat Hadirkan Voucher Pulsa Grosir di Indogrosir

Indosat Bersama Nokia dan NVIDIA Meresmikan AI-RAN Research Center di Surabaya

Kuartal Ketiga, Indosat Ooredoo Hutchison Catat Kinerja yang Tangguh

Indosat Masuk Daftar Fortune Best Companies to Work For Southeast Asia

Percepat Inklusi Digital, Indosat Hadirkan Teknologi AIvolusi5G di Kepri

Rapimprov Kadin Riau 2025 Merumuskan Program Strategis Baru

Buka Peluang Usaha Baru bagi Penjual Lokal, Indosat Hadirkan Voucher Pulsa Grosir di Indogrosir

Indosat Bersama Nokia dan NVIDIA Meresmikan AI-RAN Research Center di Surabaya

Kuartal Ketiga, Indosat Ooredoo Hutchison Catat Kinerja yang Tangguh



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Indosat Masuk Daftar Fortune Best Companies to Work For Southeast Asia
11 Desember 2025
18 Alumni MAN 1 Pekanbaru Lanjutkan Studi ke Universitas Al Azhar, Mesir
11 Desember 2025
Tingkatkan Kualitas Pendidikan Keagamaan di Unilak, Prof Junaidi: Kami akan Bekerjasama dengan IKMI Pekanbaru
10 Desember 2025
Sembilan Dosen Unilak Raih Gelar Assoc Professor
10 Desember 2025
Tujuh Anggota Dewan Pendidikan Inhil Dilantik, Prof Junaidi Harap Kualitas Pendidikan di Negeri Seribu Parit Semakin Meningkat
09 Desember 2025
Satgas Pramuka Peduli Kwarcab Pekanbaru Dirikan Posko di Jalan Sudirman dan Mall MPP
09 Desember 2025
Kwarcab Pramuka Pekanbaru Periode 2025-2030 Dilantik, Siap Bina Karakter Generasi Muda
06 Desember 2025
PWI Pusat Perbaharui Kebijakan AJP 2025, Eddy Iriawan: Karya Berbasis Medsos Harus Diperluas
08 Desember 2025
Puluhan Komunitas Ikuti Aksi Solidaritas untuk Korban Bencana Sumatera
08 Desember 2025
Bantu Pulihkan Psikis Korban Banjir, UIR Kirim Relawan Trauma Healing ke Sumbar
08 Desember 2025
TERPOPULER +
  • 1 Grand Opening, Pengunjung Kopi Kopan Membludak
  • 2 Perwakilan Pengurus P3MS Pekanbaru Antarkan Donasi Bantuan ke Warga Matur Terdampak Bencana Longsor
  • 3 Dua Anak Perusahaan Astra Agro Salurkan Paket Bantuan ke Aceh
  • 4 Rumah Zakat Riau Kirim Truk Kemanusiaan Peduli Bencana Sumatera
  • 5 WTK Riau Serahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Masyarakat Sumbar Terdampak Bencana
  • 6 Seleksi Petugas Haji Digelar di Riau, 359 Peserta Bersaing pada Tahap I
  • 7 Ratusan Kepsek se Rohul Antusias Mengikuti Sosialisasi KIP, Zufra Irwan: Jangan Takut Diminta Informasi
  • 8 UU Nomor 20 Th 2003, Prof Taufiqurokhman Usulkan Penambahan Pasal dan Ayat Digitalisasi Pendidikan
  • 9 Indosat Percepat Pemulihan Jaringan bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved