Selama 6 Dekade, UIR Berhasil Menunjukkan Eksistensinya
DKR, Perempuan dan Harapan
Tinjau Kawasan MPP, Agung: insya Allah akan Menjadi Ikon Baru
Rumah Sunting Akhiri Literasai Konservasi Berbasis Inklusi Sosial di Tangkerang Selatan

Pekanbaru, Hariantimes.com - Program Literasi Konservasi yang dilaksanakan Komunitas Seni Budaya (KSB) Rumah Sunting di Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukitraya, selesai dilaksanakan.
Akhir kegiatan ini ditandai dengan malam puncak Literasi Konservasi yang disamakan dengan kegiatan masyarakat RW O5, yakni Konser Warga sempena penutupan berbagai kegiatan Agustusan.
Malam puncak ini diwarnai berbagai kegiatan hasil dari pendampingan yang dilakukan tim Literasi Konservasi di tempat tersebut sejak Juli hingga Agustus. Antara lain peluncuran buku puisi konservasi, pertunjukan tari, teater, puisi serta peresmian Sanggar Tuah Sari RW 05 yang didirikan berkat adanya kegiatan ini.
Hadir malam itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearispan (Dispusip) Provinsi Riau Dra. Mimi Yulianti Nazir APT MM, Kepala Balai Bahasa Riau Dr Umi Kulsum SS MHum, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau H Edy Afrizal SE MH, Kepala Dispusip Kota Pekanbaru Muhammad Amin, camat, lurah, Ketua Forum RW/RT se Kelurahan Tangkerang Selatan, komunitas seni sastra, serta masyarakat umum.
‘’Literasi Konservasi di Tangkerang Selatan ini merupakan kegiatan yang kedua di tahun 2025. Alhamdulillah, seperti di tempat dampingan lain, di Tangkerang Selatan juga berproses berbagai kegiatan konservasi dengan seni sebagai jalan yang dipilih sehingga menghasilkan karya-karya konservasi. Kami berharap hasil dari kegiatan ini menjadi bagian kami bersama masyarakat untuk menjaga lingkungan yang bersih dan pelestarian budaya dengan jalan seni,’’ kata Kunni malam itu.
Kunni juga menjelaskan, Literasi konservasi yang digagas dan dijalankannya bersama Rumah Sunting sejak tahun 2018, berbasis inklusi sosial. Latihan tidak hanya sekedar latihan tapi menghasilkan karya, membentuk rumah latihan atau sanggarnya, serta membuka jalan agar karya yang dihasilkan bisa ditampilkan dan dipersembahkan di banyak tempat.
“Literasi menghasilkan karya seni dan karya seninya bermanfaat bagi pelaku, lingkungan serta masyarakatnya. Benar-benar berbasis inklusi sosial. Inilah upaya kami agar terus bisa menjadi bagian dalam upaya pemajuan kebudayaan di Riau, khususnya di tingkat tapak. Terimaksih kepada seluruh masyarakat Tangkerang Selatan khususnya masyarakat dan RW 05 tempat kami berdomisili yang telah mendukung kegiatan ini. Terimakasih Pak RW kami yang mendukung hingga kami bisa mengabdi d berbagi untuk masyarakat sekitar beskem Rumah Sunting sendiri. Spesial terimakasih untuk tim Literasi Konservasi yang hebat,’’ sambung Kunni lagi
Kepala Dispusip Provinsi Riau Dra Mimi Yulianti Nazir APT MM menyebutkan, ini kegiatan yang bagus, benar-benar merupakan kegiatan literasi berbasis inklusi sosial.
"Kami berharap Rumah Sunting jangan berhenti sampai di sini. Teruslah bergerak dan berbuat dengan jalan seni untuk masyarakat secara luas. Terimakasih Rumah Sunting telah mendedikasikan diri untuk kegiatan-kegiatan literasi seperti ini,’’ harap Kepala Dispusip.
Ketua RW O5 yang juga ketua Forum RT dan RW Tangkerang Selatan Bero S Soekarno MSn berharap Rumah Sunting agar terus melakukan pendampingan di tempatnya, apalagi setelah terbentuknya Sanggar Tuah Sari.
‘’Kalaupun malam ini malam puncak Literasi Konservasi, Rumah Sunting jangan berhenti sampai di sini. Lanjutkan lagi, apalagi sudah ada sanggar juga. Kontribusi yang bagi kami masyarakat di sini sangat berarti. Terimakasih Rumah Sunting atas dedikasinya. Terimakasih para tamu yang hadir, juga seluruh masyarakat RW 05 yang bersama-sama memeriahkan kampung kita ini dengan berbagai kegiatan agustusan. Selamat juga untuk para pemenang lomba pawai, merias kampung, dan volly. Malam ini malam kolaborasi yang luar biasa,’’ kata Bero yang membesarkan kampungnya dengan tagline Merawat Kampung.(*)
Tulis Komentar