Daripada Sebar Fitnah, Afni Ajak Timses Alfedri-Husni Dialog Terbuka

Oleh: Dr Afni Z MSi
Ini adalah salah satu Direktur BUMD Siak yang menurut saya gagal. Baik prestasi maupun moral. Kenapa? Karena makan gaji rakyat, tapi menghamba sebegitunya pada penguasa.
Sejak lama status-statusnya juga provokatif, sering bernarasi kasar dan kadang membodohi.
Saya sudah sering membaca tulisannya yang tak bermutu yang disampaikan secara terbuka tentang saya selama masa politik ini, termasuk hinaan tentang gender, belum berpengalaman, dll, tapi saya selalu memilih bersabar dan bertawakal.
Tapi kali ini untuk pertama kali saya harus menyampaikan secara terbuka, karena tulisannya sudah keterlaluan mengandung fitnah juga disampaikan terbuka.
Tabur tuai itu ada. Biarkan rakyat nanti menilai sendiri.
Tidak pernah sekalipun saya menyatakan gugatan akan ditolak, justru mengedukasi soal ambang batas memang ada peluang 50:50 untuk diterima. Tulisan ada. Video juga ada. Kapan kalian mau mengambil peran mengedukasi rakyat Siak soal ambang batas ini? TIDAK PERNAH!
Malah video edukasi dan ajakan damai, kalian edit sedemikian rupa untuk jadi bahan tertawaan, yang jelas akan semakin memperuncing keadaan. Kalian biarkan rakyat dalam kebimbangan. Kalian biarkan rakyat saling melemparkan caci maki.
Sikap membiarkan ini sebagaimana calon kalian yang tak lain adalah pemimpin yang masih di bawah sumpah Al Quran harusnya menjaga kedamaian Negeri, tapi justru membiarkan suasana Pilkada Siak berlarut-larut dalam ketegangan tanpa henti.
Ajakan damai dan pertemuan kami selalu ditolak. Pesan utusan tak pernah ditanggapi. WA tak pernah dibalas. Tapi fitnah dan narasi kasar terus menyebar, bahkan dibiarkan. Terus membangun narasi didzolimi oleh KPU dan kami dengan menggugat ke Mahkamah Konstitusi. Fitnah sekelas itupun kami hormati. Kami layani.
Tapi FITNAH dan FITNAH tanpa henti terus dilontarkan. Selain fitnah kami melakukan TSM bersama penyelenggara KPU, sekarang tanpa malu memfitnah lagi kalau kami ada mengirim WA ke ASN, Camat dan Penghulu. Nauzubillah min dzalik. Manusia jenis apakah kalian demi nafsu berkuasa? Tidakkah kalian takut dengan tuah Negeri Istana?
Jika memang ada WA kami, kenapa tidak dibongkar saja? Apa isinya? Apakah kami mengintervensi? Mengajak memilih kami? Siapa sebenarnya yang bisa mengintervensi ASN, Camat dan Penghulu di masa politik? Saya atau petahana? Jadi janganlah terus memfitnah yang keji seolah tak takut mati.
Sebenarnya saya pernah jumpa di Tualang. Waktu itu dia masih nyari suara untuk pemilihan DPD RI. Tapi gagal. Tidak terpilih. Tetap jadi Direktur BUMD, plus merangkap jadi tim sukses.
Beberapa minggu lalu kami ternyata satu pesawat. Saya duduk persis di belakang kursinya. Saya menyapanya ramah, tapi wajahnya macam limau purut. Tak apa. Saya langsung duduk saja. Harapannya saat landing kami bisa bersalaman. Tapi yang terjadi begitu landing, si Direktur ngacir ke toilet pesawat. Kami tunggu. Tapi tak keluar-keluar. Ya sudah, kami tinggal. Tandanya memang tak jodoh bersilahturahmi baik-baik.
Saya tak pernah menyerangnya, meski serangannya kepada saya sungguh luar biasa selama proses Pilkada. Fitnahnya sungguh keji tidak terkira. Saya maafkan. Tapi tak akan pernah saya lupakan.
Jadi Pak Direktur, jadilah jantan sejantan-jantannya. Jangan terlalu lebay dan baper di media sosial. Jika ada yang mau dikonfirmasi, ayo kita bersilahturahmi. Ayo kita jumpa saja. Kalau perlu kita buat dialog terbuka tentang tuduhan-tuduhan TSM yang didalilkan 03 ke MK. Jadi biar semuanya bisa didialogkan secara terbuka, bukan koar-koar fitnah di medsos saja. Hitung-hitung edukasi politik ke rakyat Siak. Berani tidak?
Harusnya sebagai Direktur BUMD plus Timses 03, anda biasa sajalah responnya saat saya membongkar kelakuan oknum-oknum ASN Pemkab Siak di lingkaran kekuasaan yang anda bela. Itu pelanggaran UU dan Pidananya jelas lho. Dan itu bagian dari apa yang kalian fitnahkan kepada kami. Harus ada yang berani mengungkap itu secara terbuka.
Harusnya jika Pak Direktur ini tau tanggungjawab, fokus sajalah pertanggungjawabkan kenapa pelabuhan Tanjung Buton yang menjadi sumber kesejahteraan rakyat Siak, kini tak lagi dikelola oleh BUP Siak PT.SS di bawah kepemimpinannya? Kenapa PT.SS merugi? Bahkan sekarang harus diserahterimakan dan dikelola oleh KSOP, tak lagi BUMD Siak.
Pak Direktur dipanggil hearing DPRD Siak malah mangkir. Tapi sibuk berpolitik dan tebar fitnah sini sana karena junjungannya kalah Pilkada. Anda sehat Pak Direktur? (*)
Tulis Komentar