Buku Kolintang The Sound of Heaven Promosikan Kolintang Menuju UNESCO
Jakarta, Hariantimes.com - Buku Kolintang The Sound of Heaven diluncurkan di Balai Pustaka, Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Buku ini merupakan rangkaian mempromosikan kolintang menuju UNESCO. Buku yang memuat perjalanan kolintang tersebut merupakan salah satu bagian dari upaya mempopulerkan kolintang menuju WBTb.
"Kita tidak pernah berhenti mempromosikan kolintang yang sudah diakui oleh Pemerintah Indonesia sebagai warisan budaya tak benda,” kata
Ketua Dewan Pembina Persatuan Insan Kolintang Nasional (Pinkan) Indonesia Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marsetio saat peluncuran.
Prof Marsetio yang juga Kepala Staf Angkatan Laut periode 2012-2015 ini menyebut, perjuangan mewujudkan kolintang sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) ke UNESCO semakin terang hasilnya.
"Kolintang menjadi alat diplomasi budaya Kerjasama Selatan-Selatan (KSS) serta kolaborasi kolintang dengan alat musik balafon di Afrika. Ini adalah bukti bahwa kolintang telah mendunia. Dan kolintang telah banyak melakukan kegiatan seperti kegiatan memperebutkan piala Presiden, piala Ibu Negara dan piala Menteri," kata Prof Marsetio yang juga Penasehat Khusus Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Bidang Keamanan dan Pertahanan Maritim.
Sementara itu, Ketua umum Pinkan Indonesia, Ny Penny Iriana Marsetio dalam wawancara mengatakan, buku tersebut ditulis untuk melengkapi salah satu persyaratan menuju pengajuan kolintang ke UNESCO sebagai WBTb. Dan berharap, Desember 2024 pengajuan ke UNESCO telah ada hasilnya.
“Harapannya tahun ini, Desember 2024,” kata Ny. Penny Marsetio.
Buku setebal 152 halaman tersebut ditulis oleh Luddy Wullur dan Lidya Katuuk, seniman kolintang dari Minahasa yang sudah berpengalaman bermain kolintang pada berbagai kegiatan nasional maupun internasional.
Buku dengan editor Prof Dr Rajab Ritonga, Guru Besar Universitas Gunadarma Jakarta diterbitkan oleh penerbit Buku Indo Maritim Media.(*)
Tulis Komentar