Empat Tahun Berdiri, Diskominfo Rohil Raih Berbagai Prestasi
Pleno Perdana PWI Pusat Tetapkan HPN 2025 di Provinsi Riau
Atasi Kondisi Darurat, PHR Latihan Gabungan di Pelabuhan Dumai
Mahasiswa Kukerta Unri Latih Warga Sungai Piring Buat Sabun dari Minyak Jelantah dan Daun Nipah
Inhil, Hariantimes.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau (Kukerta Unri) melatih warga Kelurahan Sungai Piring Kecamatan Batang Tuaka Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) membuat sabun dari Minyak Jelantah dan Daun Nipah.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Sungai Piring pada hari Minggu (11/08/2024) mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB ini dimulai dengan senam bersama-sama.
Ketua Kukerta Unri, Sello Yuliandi menuturkan, kegiatan pelatihan pemanfaatan Minyak Jelantah dan Daun Nipah menjadi Sabun ini ditujukan kepada ibu-ibu arisan di Kelurahan Sungai Piring. Yang mana tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat Sungai Piring tentang bahan-bahan bersisa seperti Minyak Jelantah dan Daun Nipah dapat dimanfaatkan menjadi barang-barang bernilai ekonomi seperti sabun. Disamping itu, juga dapat menjadi salah satu upaya untuk melindungi lingkungan dengan mengurangi degradasi lingkungan serta menciptakan peluang ekonomi baru dengan memanfaatkan limbah organik tersebut.
"Tidak hanya itu, kami juga mengantisipasi agar produk yang kami buat ini mampu menjangkau pasar yang lebih luas melalui jangkauan pemasaran online yang tidak hanya secara lokal tetapi juga secara nasional maupun global," sebut Sello Yuliandi.
Dikatakan Sello Yuliandi, Kelurahan Sungai Piring memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, khususnya pada tanaman pohon kelapa. Dikarenakan penduduk sekitar sering menjual kelapa secara langsung tanpa melakukan turunan terhadap kelapa tersebut, maka rata-rata penghasilan penduduk Sungai Piring masih tergolong rendah dan masih bergantung terhadap harga patokan dari penerima kelapa.
Dengan adanya pengetahuan yang diberikan oleh kelompok Kukerta Unri ini, sambung Sello Yuliandi, ke depannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Sungai Piring untuk meningkatkan pendapatan penduduk dengan membuka usaha atau bisnis sabun dari limbah organik pohon kelapa, yaitu minyak jelantah dan daun nipah.
Pada kesempatan itu, Lurah Sungai Piring Asmuri turut memberikan tanggapan atas kegiatan pelatihan dan sosialisasi ini.
Menurut Asmuri, pelatihan ini sangat bagus. Dan dengan adanya pelatihan ini, ibu-ibu di Kelurahan Sungai Piring dapat mengerti proses pembuatan sabun secara sederhananya.
Ketika ibu-ibu tersebut sudah bisa dan pandai dalam membuat sabun, harap Asmuri, minimal dapat dipergunakan untuk diri sendiri, atau jika sudah bisa diproduksi secara banyak dapat dipasarkan minimal di ligkungan kelurahan. Bahkan jika perlu bisa sampai ke kecamatan dan kabupaten.
"Diharapkan menjadi nilai tambah bagi perekonomian ibu-ibu di Sungai Piring. Untuk itu, saya memberikan aplause kepada mahasiswa Kukerta Unri 2024 atas acara pelatihan dan sosialisasi yang telah dilakukan," ujarnya.
Selama sesi pelatihan dan sosialisasi, ibu-ibu arisan Kelurahan Sungai Piring antusias mendengarkan dan mempraktekkannya. Dimana perwakilan tiga orang dari ibu-ibu arisan turut serta berpartisipasi secara langsung dalam pembuatan sabun dari daun nipah dan minyak jelantah bersama-sama perwakilan mahasiswa Kukerta Unri.
Seorang ibu arisan Kelurahan Sungai Piring, Safana Putri memberikan menuturkan, pelatihan pembuatan sabun ini sangat bermanfaat dan bagus sekali. Karena berkat pelatihan ini menjadi tahu bahan yang tidak terpakai atau limbah rumah tangga berupa minyak jelantah dapat dimanfaatkan menjadi barang yang bisa digunakan.
"Minyak yang kita buang bisa kita gunakan untuk dimanfaatkan menjadi sabun. Jarang sekali orang memanfaatkan barang bekas yang biasa kita buang tersebut. Dengan adanya pelatihan ini dapat membantu pengelolaan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah menjadi barang yang bermanfaat. Jika sabun tersebut sudah diurus izinnya, maka akan bisa dipromosikan dan dipasarkan," katanya.
Setelah selesai pelatihan pembuatan sabun, dilanjutkan dengan sosialisasi pemasaran digital, khususnya penggunaan Shoope sebagai platform untuk pemasaran.
Pemanfaatan platform Shoope sebagai media pemasaran merupakan pilihan yang tepat. Sebab di Indonesia, platform Shoope pengguna terbanyak pertama. Sehingga masyarakat Kelurahan Sungai Piring ingin memasarkan produk sabun secara online dan dapat memanfaatkan platform Shoope tersebut.
Kegiatan ini ditutup dengan beberapa games untuk turut memeriahkan kegiatan tersebut. Harapannya, agar pelatihan dan sosialisasi ini dapat direalisasikan oleh masyarakat Sungai Piring dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan penduduk dengan membuka usaha atau bisnis kecil-kecilan (UMKM) yang bersifat lokal dengan memanfaatkan potensi desa yang dimiliki.(*)
Tulis Komentar