• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Lulus Profesi Insinyur di Unand, Dosen UIR Akmar Efendi Soroti Pemanfaatan Metode Machine Learning
Dibaca : 130 Kali
Natal 2025, Menag Ajak Umat Kristiani Merawat Keluarga
Dibaca : 196 Kali
Kemenhan Bersama PWI Pusat Agendakan Khusus Retret 200 Wartawan di Akmil Magelang
Dibaca : 202 Kali
Hanafi: Apa yang Dirasakan Warga Agam Juga Dirasakan oleh Kami di Perantauan
Dibaca : 300 Kali
Kuota Haji 2026 Riau Berkurang Jadi 4.682, Defizon: Alhamdulillah Jauh di Atas Rata-Rata Nasional
Dibaca : 237 Kali

  • Home
  • Sosialita

Gunakan Alat Teraphy Choeun Haroo dan Choeun Achim

Asyiiik, Choyang Gratiskan Masyarakat Pekanbaru Berobat

Redaksi
Sabtu, 03 November 2018 15:53:35 WIB
Cetak
Pengunjung Choyang Pekanbaru saat menjalani terapi.
Pekanbaru, Hariantimes.com -Kehadiran Rumah Teraphy Choyang di Kota Pekanbaru memberikan solusi jitu bagi masyarakat kurang mampu untuk mengobati berbagai penyakit yang dideritanya.

Bagaimana tidak? Di Rumah Teraphy Choyang ini, pengunjung yang ingin berobat tidak dibebankan biaya sepeserpun alias gratis atau cuma-cuma. Bahkan usai diteraphy, pengunjung diberi dua buah batu yang memiliki khasiat untuk menetralisir seluruh zat-zat racun di dalam tubuh.

"Di Rumah Teraphy Choyang ini kita menggunakan alat terapi yang bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit, baik penyakit ringan hingga penyakit kronis. Alat yang digunakan yakni Choeun Haroo untuk pengobatan tulang bagian belakang hingga ke pinggul dan terapi Choeun Achim untuk memperlancar peredaran darah," sebut Manager Teraphy Choyang Pekanbaru, Sari kepada Hariantimes.com, Sabtu (03/11/2018).

Dijelaskan wanita asal Kota Malang ini, Terapi Choyang adalah terapi alami menggunakan bahan alami dari batu Gwisammunsok. Batu Gwisammunsok menghasilkan sinar infra merah yang mengeluarkan suhu panas.

"Alat terapi ini merupakan sebuah penyembuhan penyakit secara alami tanpa efek samping yang dilakukan selama beberapa hari.
Dan tubuh manusia tidak hanya butuh terapi sekali atau dua kali lalu menjadi sehat. Tetapi dilakukan berulang kali,” jelas Sari seraya menjelaskan, terapi ini membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit sekali terapi. Khususnya bagi pria dan wanita yang telah berusia 35 hingga 50 tahun.

“Rata-rata yang terapi berusia 35 hingga 70 tahun lebih," katanya seraya mengatakan, terapi gratis ini diberikan kepada masyarakat kurang mampu. Karena mereka tidak mampu berobat dengan harga yang sangat mahal.

“Makanya dengan menggunakan alat terapi ini, masyarakat kurang mampu bisa disembuhkan penyakit yang dideritanya,” tandasnya.

Pantauan Hariantimes, Rumah Teraphy Choyang yang beralamat di Jalan A Yani Pekanbaru ini tidak pernah sepi dari pengunjung yang ingin berobat secara gratis. 

Rata-rata, sebanyak seratusan masyarakat berusia 40 tahun hingga 78 tahun setiap hari datang silih berganti ke Rumah Teraphy Choyang. 

Mereka ada yang datang sejak subuh mengambil nomor antrean  untuk melakukan terapi bersih darah tanpa obat yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit-penyakit ganas seperti kanker, diabetes dan berbagai macam penyakit lainnya. 

Menariknya, saat pengunjung memasuki ruangan teraphy yang berada di lantai 2 langsung disapa oleh tenaga terapis dengan sapaan dalam bahasa Korea "Annyonghaseo" (Selamat Pagi) dan "Kamsihamida" (Terima Kasih).

Luar biasa memang pelayanan para terapis Choyang ini. Karena itu. Kehadiran Rumah Teraphy Choyang ini mampu membawa angin segar bagi masyarakat Pekanbaru yang terus berjuang untuk mencari pengobatan yang menyembuhkan penyakit secara efektif, terutama bagi mereka yang telah mengidap penyakit parah selama bertahun-tahun.

Terapi ini lebih diminati oleh masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya, selain tanpa biaya, terapi ini juga terbukti mampu menyembuhkan sejumlah penyakit. 

Beberapa peserta mengaku tidak lagi mengkonsumsi obat-obatan setelah melakukan terapi secara rutin selama beberapa bulan.

Bahkan ada diantara mereka mengaku telah sembuh dari permasalahan kesehatan yang mereka hadapi. Selain itu, para anggota juga diberikan penyuluhan mengenai kesehatan setiap hari sebelum melakukan teraphy. Tidak jarang, banyak dari peserta yang rela datang jauh-jauh hanya untuk mencari jalan untuk kesembuhan mereka.

Choyang adalah satu dari sekian banyak pengobatan asing yang berhasil menarik perhatian masyarakat di tengah-tengah keputusasaan mereka dalam cara untuk sehat. Meskipun pada dasarnya kegiatan ini merupakan salah satu bentuk promosi, namun hal tersebut dapat membuka mata bahwa masih banyak masyarakat kecil yang berjuang untuk mencari pengobatan yang layak untuk mengobati penyakit yang mereka derita. 

Fenomena ini juga menyadarkan akan betapa pentingnya inovasi dalam bidang kesehatan. Untuk itu, dukungan pemerintah dalam pengembangan bidang kesehatan sangat dibutuhkan. 

Banyak ilmuan-ilmuan muda yang berpotensi untuk menghasilkan inovasi dan pembahuruan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Namun sayangnya, tak sedikit dari mereka yang harus tersandung masalah pendanaan.

Sejatinya banyak cara yang dapat ditempuh pemerintah untuk memperbaiki kondisi kesehatan di Indonesia. Namun investasi dalam bidang pendidikan ataupun penelitian akan sangat bermanfaat dalam jangka panjang nantinya. Dengan mendorong pelajar dan pemuda untuk menciptakan karya-karya ataupun pemikiran-pemikiran baru, dapat membantu Indonesia untuk bangkit dan mengejar ketertinggalannya dalam bidang manapun.

Soalnya, hingga kini berbagai masalah kesehatan di Indonesia memang masih menjadi perhatian utama bagi pemerintah, khususnya bagi masyarakat miskin yang tidak mampu untuk membayar biaya kesehatan mereka. 

Untuk itu, pemerintah telah berusaha mengeluarkan program-program kesehatan yang diklaim dapat membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan pengobatan yang layak seperti, JKN dan BPJS. Namun hal ini tidak mengusik minat masyarakat untuk mencari alternatif pengobatan lain yang dapat mengatasi masalah kesehatan mereka.(ron)


[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Kuota Haji 2026 Riau Berkurang Jadi 4.682, Defizon: Alhamdulillah Jauh di Atas Rata-Rata Nasional

Dorong Penguatan Karakter Anak Sejak Dini,Sekolah Binaan PT KTU Taja Pagelaran Seni dan Kreativitas

Jelang Natal, Indosat Berbagi Kasih ke Anak-Anak dari Komunitas Rentan

Kemenag Riau Himpun Donasi Rp1,83 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera

Tim KI Riau Visitasi ke PPID Pemkab Kampar, Zufra Irwan:  Kualitas Tata Kelola Informasi Semakin Membaik

Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani Buka Sosialisasi 4 Pilar di FH Unilak

Kuota Haji 2026 Riau Berkurang Jadi 4.682, Defizon: Alhamdulillah Jauh di Atas Rata-Rata Nasional

Dorong Penguatan Karakter Anak Sejak Dini,Sekolah Binaan PT KTU Taja Pagelaran Seni dan Kreativitas

Jelang Natal, Indosat Berbagi Kasih ke Anak-Anak dari Komunitas Rentan

Kemenag Riau Himpun Donasi Rp1,83 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera

Tim KI Riau Visitasi ke PPID Pemkab Kampar, Zufra Irwan:  Kualitas Tata Kelola Informasi Semakin Membaik

Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani Buka Sosialisasi 4 Pilar di FH Unilak



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Lulus Profesi Insinyur di Unand, Dosen UIR Akmar Efendi Soroti Pemanfaatan Metode Machine Learning
25 Desember 2025
Natal 2025, Menag Ajak Umat Kristiani Merawat Keluarga
24 Desember 2025
Kemenhan Bersama PWI Pusat Agendakan Khusus Retret 200 Wartawan di Akmil Magelang
24 Desember 2025
Hanafi: Apa yang Dirasakan Warga Agam Juga Dirasakan oleh Kami di Perantauan
24 Desember 2025
Kuota Haji 2026 Riau Berkurang Jadi 4.682, Defizon: Alhamdulillah Jauh di Atas Rata-Rata Nasional
24 Desember 2025
Refleksi Kinerja 2025, Menag: Agama Bangkitkan Semangat Bangun Bangsa
23 Desember 2025
Dorong Penguatan Karakter Anak Sejak Dini,Sekolah Binaan PT KTU Taja Pagelaran Seni dan Kreativitas
23 Desember 2025
Jelang Perayaan HPN, PWI dan MA Sepakat Bangun Sinergi Edukasi Hukum
22 Desember 2025
Jelang Natal, Indosat Berbagi Kasih ke Anak-Anak dari Komunitas Rentan
22 Desember 2025
Dosen Pendidikan dan Dosen Spesialis Medikal Bedah Lahirkan Inovasi SOP Berbasis HKI
22 Desember 2025
TERPOPULER +
  • 1 Pelunasan BIPIH Rendah, Plt Kakanwil Kemenhaj dan Umrah Riau Turun ke Rohil
  • 2 Tim KI Riau Visitasi ke PPID Pemkab Kampar, Zufra Irwan:  Kualitas Tata Kelola Informasi Semakin Membaik
  • 3 Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani Buka Sosialisasi 4 Pilar di FH Unilak
  • 4 Diskusi Lingkungan Warnai Festival Hammock 2025
  • 5 SMSI Pusat Gelar Dialog Nasional Refleksi Akhir Tahun 2025 Bertema “Media Baru Menuju Pers Sehat”
  • 6 Silaturahmi Bersama Insan Pers, Ketua FPK Riau Berharap Kerjasama Ini Ditingkatkan
  • 7 Mahasiswi FT Unilak Raih Medali Perunggu Cabor Sepak Takraw Sea Games Thailand 2025
  • 8 Natal Bersama Kemenag, Wamenag: Kami Imbau Perayaan Tidak Secara Berlebihan
  • 9 Mempersiapkan Umat Masa Depan, Nasaruddin: Kemenag Harus Hadir Sebagai Penyeimbang
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved