PILIHAN
+
Pemkab Rohil Ajak Masyarakat Kritisi Kebijakan dengan Cara Konstruktif
Dibaca : 160 Kali
Agung Nugroho Berharap DMDI Ikut Berkontribusi Bangun Pekanbaru
Dibaca : 187 Kali
443 Jamaah Haji Pekanbaru Selesai Laksanakan Ziarah Raudhah
Dibaca : 182 Kali
Tagihan Listrik Juni 2020 Melonjak
Bob Saril: 60 Persen dari Lonjakan Tagihan Akan Dibagi Rata Dalam 3 Bulan ke Depan

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril.
Jakarta, Hariantimes.com - PLN mengeluarkan skema penghitungan tagihan untuk melindungi pelanggan rumah tangga yang tagihan listriknya melonjak pada Juni 2020.
Dengan skema tersebut, pelanggan yang mengalami tagihan pada bulan Juni 2020 melonjak lebih dari 20 persen daripada bulan Mei 2020 akibat penagihan menggunakan rata-rata tiga bulan terakhir. Kenaikannya akan dibayar sebesar 40 persen dan sisanya dibagi rata dalam tagihan 3 bulan ke depan.
Skema tersebut diharapkan dapat mengurangi keterkejutan sebagian pelanggan yang tagihannya meningkat tajam.
“Dengan skema perlindungan terhadap lonjakan tersebut, PLN harus melakukan pemeriksaan data setiap pelanggan satu per satu. Untuk memastikan supaya kebijakan tersebut tepat sasaran pada pelanggan yang mengalami lonjakkan tidak normal. Oleh karena itu, tagihan pelanggan yang biasanya sudah bisa dilihat pada tanggal 2 atau 3 pada tiap awal bulan, baru bisa diterbitkan dan bisa diakses pada tanggal 6 Juni 2020,†papar Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril melalui press release yang dikirimkan ke media, Kamis (04/06/2020).
Akibat pemberlakuan PSBB di beberapa wilayah sebagai dampak dari pandemi Covid-19, papar Bob Saril, dalam bulan dua terakhir sebagian pelanggan PLN yang jumlah totalnya sekitar 75 juta, rekening bulanannya dihitung dari rata-rata 3 bulan terakhir pemakaian.
Pada tagihan listrik bulan April 2020 dan Mei 2020, beber Bob Saril, sebagian pelanggan ditagih pembayarannya menggunakan rata-rata. Dan PLN berusaha mencari jalan keluar atas keluhan pelanggan yang mengalami lonjakan tagihan hingga berlipat-lipat sehingga membebani pelanggan akibat adanya pandemi Covid-19. Dengan skema perlindungan terhadap lonjakan tersebut, PLN mengatur kenaikan lonjakan tagihan pada bulan Juni maksimum naiknya adalah 40 persen dari tagihan bulan sebelumnya supaya tidak memberatkan konsumen. Sisa tagihan yang belum terbayar di bulan Juni atau 60 persen dari lonjakan tagihan akan dibagi rata dalam 3 bulan ke depan.
"Saya meminta maaf kepada pelanggan akibat keterlambatan munculnya tagihan," ujar Bob Saril.
Tetapi, kata Bob Saril, keterlambatan tersebut terjadi karena PLN berupaya memberikan jalan keluar terbaik bagi pelanggan yang tagihannya melonjak. Selain itu, PLN juga masih terus melakukan pengecekan ulang terhadap pelaksanaan pemberian subsidi pembebasan tagihan listrik untuk pelanggan golongan Rumah Tangga, Bisnis Kecil dan Industri Kecil berdaya 450 VA dan diskon 50 persen bagi pelanggan Rumah Tangga 900VA Bersubsidi. Pengecekan tersebut dilakukan dari bulan ke bulan, untuk memastikan bahwa stimulus kelistrikan yang diberikan oleh Pemerintah tersebut benar-benar tepat sasaran.
“PLN juga sudah menyiapkan posko pengaduan tambahan. Posko pengaduan tersebut menambah kekuatan layanan pelanggan yang sudah ada sebelumnya, sehingga setiap pelanggan dapat dilayani dan dijelaskan dengan baik. Ini adalah upaya kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan di tengah situasi pandemi yang sulit seperti sekarang,†ujar Bob Saril.(*)
Tulis Komentar