PILIHAN
+
3.538 Visa Jemaah Haji Riau telah Diterbitkan
Dibaca : 168 Kali
Saat di Embarkasi Batam, Jemaah Haji Terima Uang Saku Rp3.187.500
Dibaca : 166 Kali
Sang Penolong
Dibaca : 305 Kali
Pasca PSU, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
Dibaca : 179 Kali
Peringati Hari Kebebasan Pers se Dunia, SMSI Selenggarakan Webinar

Ketua Umum SMSI Firdaus.
Jakarta, Hariantimes.com - Dunia pers seharusnya memperingati Hari Kebebasan Pers se Dunia (World Press Freedom Day/WPFD).
Namun, tradisi yang sudah diakui Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 3 Mei 1993 ini terpaksa ditiadakan atau ditunda mengingat situasi belum memungkinkan, karena pandemi virus corona disease (Covid-19) masih mengancam kesehatan manusia.
Bahkan, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang menjadi payung organisasi 600 perusahaan media siber di Indonesia juga mengalihkan kegiatan perayaan Hari Kebebasan Pers se Dunia.
“Kami sudah merencakan dengan matang peringatan hari kebebasan pers ini. Karena kami sangat menaruh perhatian dengan kebebasan pers. Tapi harus bagaimana lagi, situasi tidak memungkinkan,†kata Ketua Umum SMSI Firdaus, Senin (04/05/2020).
Namun demikian kata Firdaus, SMSI tidak menyerah. Kegiatan peringatan Hari Kebebasan Pers se Dunia tetap diselenggarakan dengan cara lain, yakni Webinar pada Jumat (08/05/2020), dengan mengundang narasumber dari Ketua Dewan Pers M Nuh dan Dewan Penasehat SMSI Dr Ir M Hatta Radjasa didampingi Firdaus dan akan diikuti para pengurus SMSI Pusat dan daerah.
Sebenarnya dalam Konferensi Kebebasan Pers Dunia (World Press Freedom Conference/WPFD) 2020 yang akan diselenggarakan di Belanda, SMSI juga turut diundang. Tapi SMSI memahami penundaan kegiatan WPFC karena COVID-19.
“Konferensi yang sedianya berlangsung dari 22 hingga 24 April ini di Den Haag, Belanda, lalu ditunda pada 18 hingga 20 Oktober 2020,†kata Ketua Kontingen SMSI Pusat ke WPFC 2020, Mercys Charles Loho, Senin (04/05/2020).
Meskipun mengalami penundaan pada bulan Oktober 2020, kata Loho, perwakilan SMSI akan tetap hadir dalam WPFD di Belanda karena ini menjadi momentum perayaan bersama Hari Kebebasan Pers se-Dunia.
Keputusan pendundaan WPFC 2020 yang dipusatkan di Belanda bersama UNESCO itu diambil setelah Kementerian Luar Negeri Belanda berkonsultasi dengan UNESCO.
Konferensi Kebebasan Pers se-Dunia di Belanda menurut rencana akan dihadiri lebih dari 1.000 peserta terdaftar untuk mengikuti 60 sesi yang telah dijadwalkan selama tiga hari.
Acara ini memberi kesempatan kepada jurnalis, perwakilan masyarakat sipil, otoritas nasional, akademisi, dan masyarakat luas untuk membahas tantangan permasalahan yang muncul seiring tuntutan kebebasan pers dan keselamatan jurnalis serta bekerja bersama mengidentifikasi solusi.
Kegiatan serupa pernah dilakukan di Jakarta tahun 2017 dan Indonesia sukses sebagai tuan rumah Hari Kebebasan Pers se-Dunia.(rls)
Tulis Komentar